Vincent Van Gogh: Pelukis "Gila" dengan Mahakarya Tak Lekang Waktu

Karyanya dikenal justru saat van Gogh telah meninggal

Vincent Willem Van Gogh merupakan salah satu pelukis terhebat sepanjang sejarah yang berasal dari Belanda. Dikenal sebagai pelukis pasca-impresionis, Van Gogh dianggap sebagai pelukis terhebat Belanda setelah Rembrandt. Hidup di antara tahun 1853-1890, Van Gogh memiliki cerita hidup yang sangat ironis.

Karya-karya lukisannya yang berjumlah ribuan justru dikenal masyarakat internasional setelah Van Gogh meninggal dunia. Tak hanya itu, semasa hidupnya pun ia harus mengalami gangguan kejiwaan. Uniknya, hal itu tak membuat kemampuannya menciptakan karya lukis indah memudar. Karya-karya bahkan dianggap mampu mempengaruhi dunia seni abad ke-20. Berikut ini kisah menarik tentang dirinya.

1. Masa muda Van Gogh yang berliku, dari kemiskinan, patah hati hingga mengabdi untuk gereja

Vincent Van Gogh: Pelukis Gila dengan Mahakarya Tak Lekang Waktubiography.com

Terlahir sebagai anak pertama dari enam bersaudara, kehidupan Van Gogh muda cukup berat. Ayahnya merupakan seorang pastur di sebuah desa kecil, sedangkan ibunya adalah seorang pelukis biasa. Di usianya yag ke-15, keluarganya mengalami permasalahan finansial dan membuat Van Gogh putus sekolah dan harus bekerja.

Dia kemudian mendapat pekerjaan di dealer seni Pamannya, Cornelis, Goupil & Cie., Sebuah perusahaan dealer seni di Den Haag. Hebatnya, pada saat itu van Gogh telah fasih berbahasa Perancis, Jerman, dan Inggris, serta bahasa Belanda. Pada tahun 1873 ia dipindahkan ke galeri seni di London sebagai pramuniaga dan langsung jatuh cinta dengan budaya Inggris.

Di Inggris ia sering mengunjungi museum seni dan menjadi fans dari karya tulis Charles Dickens dan Chris Elliot. Tak hanya itu, ia juga jatuh cinta dengan seorang gadis bernama Eugine Layer. Sayangnya, lamaran Van Gogh ditolak oleh sang gadis. Hal tersebut membuat Van Gogh sangat patah hati dan mengalami gangguan.

Dia membuang semua bukunya kecuali Alkitab dan memutuskan untuk hidup mengabdi kepada Tuhan. Pada musim dingin 1878, van Gogh mengajukan diri untuk pindah ke tambang batu bara yang dihuni penduduk miskin di selatan Belgia, tempat di mana para pengkhotbah biasanya dikirim sebagai hukuman. Dia berkhotbah dan melayani orang sakit, dan juga menggambar para penambang dan keluarga mereka, yang memanggilnya "Kristus Tambang Batubara."

2. Memutuskan menjadi pelukis di usia 27 tahun, karyanya justru dikenal dunia setelah Van Gogh meninggal dunia

Vincent Van Gogh: Pelukis Gila dengan Mahakarya Tak Lekang Waktucaminteresse.fr

Meski kehidupannya dipenuhi dengan hal-hal tidak menyenangkan, Van Gogh tidak pernah putus asa untuk mengejar impiannya menjadi seorang pelukis. Di usianya yang ke-27, ia membulatkan tekad untuk menjadi pelukis meski ditentang oleh orang-orang terdekatnya. Satu-satunya orang yang mendukungnya total adalah adik kesayangannya Theo Van Gogh.

Sang adik bahkan sering membantu keuangan Vincent Van Gogh dan membantu menjual hasil karya lukisnya meski gagal. Sepanjang hidupnya, Van Gogh tidak pernah benar-benar dikenal dunia. Ia bahkan hidup dalam serba kesusahan dan mengalami gangguan kejiwaan. Dari 2.100 hasil karya seninya, termasuk 860 lukisan cat minyak. Hanya satu karya yang terjual ketika dirinya masih hidup.

Ironisnya, karya-karyanya kemudian dikenal dunia saat Van Gogh telah meninggal dunia. Hampir semua karyanya laris terjual, bahkan beberapa diantaranya tercatat sebagai lukisan termahal di dunia.

3. Meski menderita gangguan jiwa, Van Gogh justru mampu menciptakan masterpiece lukisannya di rumah sakit jiwa

Vincent Van Gogh: Pelukis Gila dengan Mahakarya Tak Lekang Waktubritannica.com

Selama menjadi pelukis, Van Gogh hidup berpindah-pindah tempat. Namun karya-karya banyak tercipta di Belanda dan Perancis. Saat tinggal di Arles, Perancis Van Gogh mengalami nasib buruk ketika mengidap gangguan jiwa akut. Pada Desember 1888, tanpa alasan jelas ia bahkan memotong satu telinganya dan mengirimkannya kepada seorang psk bernama Rachel.

Anehnya, usai kejadian itu ia pulang ke rumah dan berhasil membuat karya lukis yang menggambarkan dirinya sendiri dengan judul Autoportrait à l'oreille bandée (Potret Diri dengan Perban di Telinga). Karya ini menggambarkan menurunnya kesehatan fisik dan mental Van Gogh.

Pada tahun 1889, ia kemudian masuk rumah sakit jiwa secara sukarela di Saint-Remy, Perancis. Meski dirawat di rumah sakit jiwa, Van Gogh berhasil melahirkan berbagai karya fenomenalnya seperti The Starry Night, The Olive Trees, dan Country Road in Provence by Night.

Pada 16 Mei tahun 1890, Van Gogh dianggap telah sembuh dan bisa keluar dari rumah sakit jiwa. Semua ongkos perawatannya dibayar oleh sang adik, Theo. 

4. Kematiannya yang cukup tragis

Vincent Van Gogh: Pelukis Gila dengan Mahakarya Tak Lekang Waktuhuffpost.com

Usai keluar dari rumah sakit jiwa, Van Gogh pindah ke Auvers di utara Perancis karena tak ingin lagi memberatkan beban adiknya. Sebuah hal mengejutkan kemudian  terjadi pada tanggal 27 Juli 1890 saat ia pulang ke penginapannya dengan luka di dadanya. Ia merintih kesakitan dan ternyata sebuah peluru bersemayam di tubuhnya. Setelah 30 jam perawatan, van Gogh dinyatakan meninggal pada tanggal 29 Juli 1890 di usianya yang masih 37 tahun.

Selama dua hari masa kritisnya itu, Van Gogh ditemani oleh adik kesayangannya di rumah sakit, Theo. Mereka saling mengobrol layaknya sahabat dan saudara, hingga akhirnya van Gogh meminta Theo untuk membawanya pulang dan akhirnya meninggal di pangkuan Theo.

Kematiannya ini pun menjadi sebuah misteri tersendiri. Dalam sebuah biografinya yang ditulis Meier-Graefe (1910), ia menyatakan jika van Gogh meninggal karena bunuh diri. Namun menurut Steven Naifeh dan Gregory W. Smith dalam Van Gogh, The Life (2011), luka di dada van Gogh merupakan tembakan jarak jauh. Sehingga sebab kematiannya bukanlah bunuh diri.

Baca Juga: Trump Ingin Pinjam Lukisan Van Gogh, Museum Malah Tawarkan Toilet Emas

5. Karya-karya fenomenal Vincent van Gogh

Vincent Van Gogh: Pelukis Gila dengan Mahakarya Tak Lekang Waktuvincentvangogh.org

Dari sekian banyak karya yang diciptakan van Gogh sepanjang hidupnya, terdapat beberapa karya yang dianggap paling fenonemal. Le Portrait du docteur Gachet (Potret Dr. Gachet) bahkan terjual sebesar 82,5 juta dollar atau sekitar Rp1,1 triliun pada 1990. Karya lainnya yang tak kalah populer adalah Starry Night yang dilukisnya saat dirawat di rumah sakit jiwa setahun sebelum kematiannya.

Karya-karya abadi van Gogh kini tersimpan abadi di museum Amsterdarm dan Museum of Modern Art, New York. Sun Flowers, Self-Portrait, The Potatoe Eaters, Cafe Terrace at Night dan Les Irish menjadi salah satu karya-karya van Gogh paling populer dan menyimpan keindahan seni yang legendaris.

Itulah fakta menarik kisah kehidupan pelukis terkenal Vincent van Gogh yang cukup tragis namun inspiratif.

Baca Juga: Penuh Liku, 9 Film tentang Pelukis yang Memanjakan Para Pecinta Seni

Ganjar Firmansyah Photo Verified Writer Ganjar Firmansyah

A Reader who love hiking hitchiking camping and other-Ings

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya