Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

IMGR 2026: Kenapa Podcast dengan Format Video Kini Lebih Digemari?

Podcast IDN Times OFF THE RECORD dengan Juicy Luicy
Podcast IDN Times OFF THE RECORD dengan Juicy Luicy (Youtube.com/@Idntimes)

Di masa kini, podcast sudah menjadi salah satu jenis hiburan sekaligus edukasi non formal yang digemari generasi muda. Namun, ternyata podcast tak luput dari transformasi juga.

Jika beberapa tahun lalu, konten ini akrab dengan format audio, terlihat ada pergeseran tren akhir-akhir ini. Podcast dengan video visual lebih digemari, tapi apa alasannya?

1. Perubahan tren konsumsi konten di Indonesia, podcast dengan format video lebih disukai

Hasil survei IMGR 2026 tentang format podcast paling disukai
Hasil survei format podcast paling disukai di IMGR 2026 (dok. IDN Research Institute/IMGR 2026)

Hasil survei terbaru Indonesia Millennial and Gen Z Report dari IDN Research Institute menunjukkan adanya perubahan besar dalam kebiasaan konsumsi konten di Indonesia. Kini, setengah dari penikmat podcast lebih suka menonton video podcast. Sementara 43 persen masih memilih format audio. Hanya 7 persen yang mengaku menikmati keduanya.

Angka ini menegaskan dominasi konten berbasis visual, terutama di kalangan Milenial dan Gen Z. Generasi ini sudah terbiasa dengan platform ekspresif dan penuh emosi seperti YouTube, TikTok, dan Instagram. Bagi mereka, video podcast bukan sekadar pilihan konten, melainkan cara belajar, terhubung, dan menemukan refleksi diri secara alami.

2. Podcast dianggap bisa menambah insight di kalangan generasi muda Indonesia

Podcast IDN Times OFF THE RECORD dengan Danilla
Podcast IDN Times OFF THE RECORD dengan Danilla (Youtube.com/@Idntimes)

Dengan rata-rata penduduknya berusia 30 tahun, Indonesia termasuk salah satu negara dengan populasi termuda di Asia Tenggara. Lebih dari separuh penduduknya adalah Milenial dan Gen Z.

Riset dari McKinsey dan IDN Research Institute menunjukkan bahwa generasi ini punya ambisi besar untuk berkembang. Tetapi di sisi lain, Milenial dan Gen Z juga menghadapi tekanan ekonomi yang semakin kompleks. Mulai dari pasar kerja yang tidak stabil hingga kesenjangan pendapatan yang melebar. Mereka mencari bukan hanya inspirasi, tetapi juga panduan praktis untuk menghadapi tantangan tersebut.

Di sinilah video podcast hadir menjawab kebutuhan tadi. Perpaduan cerita personal yang relatable dengan saran-saran praktis menjadikan format ini insightful bagi anak muda Indonesia. Bagaikan peta kehidupan bagi mereka yang masih meraba-raba.

Mulai dari merintis bisnis, beralih karier, menjaga kestabilan finansial, sampai mengelola kesehatan mental, semuanya bisa mereka pelajari melalui konten ini. Sisi emosional yang tulus dan berpadu dengan wawasan taktis membuat video podcast semakin diminati.

3. Podcast dengan format video lebih ekspresif dan mudah dirasakan

Tak hanya itu, sisi visual video podcast juga memberi dampak yang lebih dalam. Bagi sebagian besar orang, melihat ekspresi wajah, bahasa tubuh, hingga nuansa emosi narasumber membuat konten terasa lebih nyata dan relatable. Apalagi bila dibandingkan format teks atau audio saja.

Di tengah budaya digital yang serba visual dan berbasis ponsel, format ini sangat pas dengan kebiasaan generasi muda Indonesia. Yang dengan median usia 30 tahun tadi, sebagian besar tumbuh sebagai digital natives.

IDN menggelar Indonesia Summit 2025, sebuah konferensi independen yang khusus diselenggarakan untuk dan melibatkan generasi Milenial dan Gen Z di Tanah Air. Dengan tema "Theme: Thriving Beyond Turbulence Celebrating Indonesia's 80 years of purpose, progress, and possibility.” IS 2025 bertujuan membentuk dan membangun masa depan Indonesia dengan menyatukan para pemimpin dan tokoh nasional dari seluruh nusantara.

IS 2025 diadakan pada 27 - 28 Agustus 2025 di Tribrata Dharmawansa, Jakarta. Dalam IS 2025, IDN juga meluncurkan Indonesia Millennial and Gen-Z Report 2026.

Survei ini dikerjakan oleh IDN Research Institute. Melalui survei ini, IDN menggali aspirasi dan DNA Milenial dan Gen Z, apa nilai-nilai yang mendasari tindakan mereka. Survei dilakukan pada Februari sampai April 2025 dengan studi metode campuran yang melibatkan 1.500 responden, dibagi rata antara Milenial dan Gen Z.

Survei ini menjangkau responden di 12 kota besar di Indonesia, antara lain Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, dan Makassar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triadanti N
EditorTriadanti N
Follow Us