Jangan Ngaku Orang Asli Jakarta Kalau Nggak Tahu Fakta Berikut Ini

Ibukota negara kita tercinta, Jakarta, tidak pernah terlepas dari kejadian unik di dalamnya. Sebagai pusat kota, bisnis, kuliner, hingga wisata, hampir tidak ada yang terlewatkan dari kota yang penduduknya sekitar 12 juta jiwa ini. Lalu, ada fakta unik apa saja yang ada di Jakarta ini? Check this out.
1. Tersesat

Buat kamu yang terbiasa memakai Google Maps atau Waze untuk mencari jalan, percayalah, Jakarta memiliki banyak sekali jalan tikus yang bisa digunakan. Biasanya jalan tikus ini tidak diketahui banyak orang dan sering digunakan untuk menghindari kemacetan.
2. Terjebak Demonstrasi

Sebagai pusat pemerintahan dan negara, tidak dapat dipungkiri Jakarta akan menjadi sasaran utama bagi mereka yang ingin menyampaikan aspirasinya. Gedung DPR/MPR, Istana Negara, dan Bundaran HI adalah 'tempat favorit' yang sering dituju para pendemo.
3. 'Membayar' Hukum

Pelanggaran lalu lintas adalah salah satu hukum yang paling sering dilanggar para penduduk urban Ibukota. Sayangnya, banyak dari mereka yang mencoba 'jalan pintas' ketika ditilang. Semoga kebiasaan buruk ini segera menghilang karena ini merupakan salah satu korupsi yang harus segera dihapuskan.
4. Kawasan Kota Tua

Bagi kamu yang menyukai wisata museum, Jakarta menyediakan banyak sekali museum, dimana salah satunya yang berada di Kawasan Kota Tua. Di kawasan ini terdapat lima museum utama, yakni Museum Fatahillah, Museum Keramik, Museum Wayang, Museum Bank Mandiri dan Museum Bank Indonesia. Kota Tua dapat dengan mudah dijangkau dengan menggunakan kereta api commuter line atau bus transjakarta. Dengan lapangan luas yang berada di tengahnya, tempat ini sering menjadi tongkrongan anak muda yang sekadar ingin mengobrol ringan karena banyak penjual dan kumpulan komunitas yang sering berkumpul setiap akhir pekan.
5. Pedagang Kaki Lima

Salah satu yang tidak bisa dilepaskan dari Jakarta adalah pedagang kaki lima yang hampir ada di setiap sudut ibukota. Meskipun beberapa kali ditertibkan oleh Pemprov DKI Jakarta, pedagang ini akan kembali lagi. Mungkin karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan lain, sehingga mengharuskan mereka untuk kembali berjualan.
6. Macet? Udah Biasa Banget!

Ya, Jakarta hingga saat ini belum dapat dilepaskan dari satu hal ini. Meskipun sudah ada jalan tol dalam kota, jalan layang non-tol, bus transjakarta, hingga kereta commuter line, mobilitas penduduk yang terlalu besar sepertinya tidak mampu ditampung oleh ibukota ini. Semoga berbagai rencana yang sedang disusun seperti jalan berbayar melalui sistem ERP hingga pembangunan MRT dapat segera mengurangi tingkat kemacetan ibukota apalagi jika sudah memasuki rush hour saat berangkat maupun pulang kerja.
7. Burung Bondol dan Salak Condet

Siapa yang tidak tahu maskot ibukota Jakarta? Banyak yang salah kaprah dan belum mengetahui bahwa Burung Bondol dan Salak Condet merupakan mascot ibukota. Padahal maskot ini ada di setiap bus transjakarta yang kita lihat setiap hari, lho.
8. Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta

Jakarta akan menyajikan salah satu festival terbesar tahunan saat merayakan ulang tahunnya yang disebut, Jakarta Fair. Berbelanja apapun hingga konser akan tersedia di acara yang sudah ada sejak tahun 1968 ini.
9. Kereta Api Commuter Line

Salah satu transportasi andalan ibukota selain bus trans jakarta adalah kereta api commuter line. Kereta listrik yang menghubungkan ibukota dengan kota sekitarnya ini dipilih karena waktu tempuh yang singkat karena tidak terkendala macet, tersedianya gerbong khusus wanita di tiap rangkaian, hingga kebersihan kereta dan stasiun yang terjaga. Tidak adanya penumpang yang duduk diatas gerbong juga makin membuat transportasi ini aman dan nyaman meskipun saat rush hour harus sangat berdesakan.
10. Kawasan Tanah Abang

Pasar Tanah Abang disebut-sebut merupakan salah satu pusat grosir terbesar di Asia Tenggara. Tidak heran jika pasar ini selalu ramai dan menjadi titik macet yang tidak dapat dihindarkan.
Jadi, itulah gambaran singkat tentang ibukota kita terlepas dari segala kelebihan maupun kekurangannya. Tapi, tentu kita sebagai warga ibukota juga tidak boleh berhenti berharap sambil ikut beraksi untuk Jakarta menjadi lebih baik, bukan?