Kereta kini menjadi salah satu tulang punggung transportasi di Indonesia. Rasanya tak lengkap bila belum pernah naik kereta api meski pun jarak dekat. Sensasi saat menikmati pemandangan dari jendela dan melihat suasana di dalam kereta api selalu bisa menjadi kenangan tersendiri di hati para penikmat kereta api.
Tapi, kamu jangan ngaku pecinta kereta api kalau belum tahu 6 jenis lokomotif yang ada di tubuh kereta api Indonesia ini.
Seperti namanya, lokomotif uap adalah kereta api yang digerakkan oleh uap air yang dihasilkan oleh ketel uap yang dipanaskan dengan kayu bakar, batu bara atau minyak bakar. Itulah sebab kenapa transportasi ini dinamakan kereta api. Sejak kemunculan kereta api pertama di Indonesia pada 1867, kereta api Indonesia memang telah memakai sistem lokomotif uap yang didominasi buatan Jerman.
Contoh jenis kereta lokomotif listrik adalah B10, C10, D10 dan E10.
Lokomotif diesel elektrik adalah kereta api yang menerapkan sistem mesin diesel ke dalam kereta listrik. Jenis kereta yang lebih dikenal dengan sebutan kereta rel diesel elektrik (KRDE) ini menggunakan diesel sebagai pembangkit listrik untuk menggerakkan kereta. Di Indonesia sendiri, KRDE diproduksi oleh PT Inka di Madiun.
Contoh jenis KRDE adalah KRDE Prameks, KRDE Baraya Geulis dan Rencang Geulis, dan KRDE Arek Surokerto.
Lokomotif diesel hidrolik adalah lokomotif lokomotif tenaga mesin diesel dengan transmisi minyak hidrolik. Singkatnya, mesin diesel yang terdapat pada lokomotif hidrolik ini tugasnya akan menggerakkan kipas hidrolik untuk mengalirkan minyak hidrolik ke turbin radial yang nantinya bertugas untuk menggerakkan roda kereta. Sistem ini menjadi satu kesatuan yang dinamakan Hydraulic Torque Converter.
Contoh jenis lokomotif diesel hidrolik dan mekanik adalah Lokomotif Bima Kunthing dan Lokomotif CC300.
Seperti namanya, lokomotif ini memperoleh pasokan listrik dari kabel transmisi di atas jalur kereta api. Mirip lokomotif diesel elektrik, tapi lokomotif ini gak bisa menghasilkan listrik sendiri. Jangkauan kereta ini sendiri cuma terbatas pada jalur yang ada jaringan transmisi listrik pemasok tenaga. Itulah sebabnya kenapa KRL di Jabodetabek gak menjangkau seluruh area yang ada.
Contoh jenis lokomotif listrik adalah ESS 3000 dan ESS 3200.
Jangan kira yang bisa hybrid cuma mobil, karena teknologi ini sebenarnya sudah mulai merambah ke dunia perkeretaapian. Lokomotif hybrid ini biasanya punya dua sumber energi untuk bergerak, yaitu engine (mesin) dan baterai. Saat daya diambil dari baterai, maka mesin bisa dimatikan sehingga akan lebih hemat BBM dan mengurangi suara bising kereta. Saat kebutuhan daya gak bisa dipenuhi baterai, maka bisa langsung diambil dari engine.
Contoh jenis lokomotif hybrid adalah MMT-M-270-BDE (Freeport)
Seperti namanya, tugas lokomotif ini adalah untuk menderek atau menarik kereta-kereta yang anjlok atau mengalami kecelakaan sehingga tak bisa beroperasi dengan semestinya. Kemunculan kereta ini bisa dibilang langka karena tak setiap hari kamu bisa melihatnya dengan bebas berseliweran antar stasiun.
Contoh lokomotif derek adalah Kirow.
Itulah beberapa jenis lokomotif kereta api di Indonesia. Gimana, sudah paham kan sekarang.
Nah, kalau kamu punya cerita seru atau informasi menarik seputar kereta api Indonesia ikutan yuk #RailBloggerContest di IDN Times Community. Kamu berkesempatan mendapatkan total hadiah Rp16 juta dan golden ticket untuk 10 orang pemenang ke tujuan manapun. Untuk informasi lebih lengkap klik link berikut ini ya bit.ly/RailBloggerContestInfo.