8 Perbedaan Budaya Ramadan di Korea dan Indonesia, Menarik!

Bikin semakin bersyukur dengan segala kenyamanan di Indonesia

Bulan ramadan, bulan suci yang penuh dengan ampunan. Bulan ramadan pun menjadi bulan yang selalu di tunggu - tunggu oleh umat muslim di seluruh dunia.

Selain itu, di setiap negara baik negara minoritas muslim maupun mayoritas muslim memiliki budaya ramadan tersendiri seperti di Indonesia dan Korea.

Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas muslim tentunya memiliki banyak perbedaan dengan Korea yang merupakan negara minoritas muslim baik suasana dan waktu ketika berpuasa di bulan ramadan.

Tak hanya itu, banyak perbedaan budaya yang menarik untuk kita telusuri di Indonesia maupun di Korea. Yuk simak apa saja perbedaan budaya ramadan di Indonesia dan Korea?

1. Waktu puasa di Korea cenderung lebih lama

8 Perbedaan Budaya Ramadan di Korea dan Indonesia, Menarik!ilustrasi waktu (pexels.com/pixabay)

Korea merupakan negara dengan empat musim yang memiliki jarak siang dan malam yang berbeda di setiap musimnya. Selain itu, bulan ramadan juga bisa terjadi di musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin yang tentunya memiliki perbedaan waktu.

Letak geografis yang sangat berbada dengan Indonesia juga mempengaruhi durasi berpuasa di Indonesia dan di Korea di mana berpuasa di Korea cenderung lebih lama dibandingkan di Indonesia. Untuk waktu berpuasa di Korea sendiri sekitar 14 - 16 jam tergantung musim ketika ramadan datang.

Sedangkan di Indonesia waktu berpuasa sekitar 13 jam setiap tahunnya. Indonesia yang berada di khatulistiwa dan hanya memiliki 2 musim, waktu puasa cenderung lebih sedikit dan stabil. Hanya saja bulan puasa di lakukan di bulan berbeda di setiap tahunya karena mengikuti penanggalan Islam.

Tahun 2022 ini, pada awal ramadan puasa di Korea dimulai dari pukul 04.33 KST sampai pukul 19.03 KST yakni sekitar 14 - 15 jam.

Puasa tahun ini di Korea dilaksanakan pada musim semi. Sedangkan di Indonesia puasa dimulai pada pukul 04.30 WIB sampai 17.45 WIB yakni sekitar 13 jam.

2. Makanan khas di bulan ramadan

8 Perbedaan Budaya Ramadan di Korea dan Indonesia, Menarik!ilustrasi kolak biji salak (instagram.com/nanilim.777)

Indonesia merupakan negara dengan mayoritas muslim. Oleh karena itu ketika bulan ramadan banyak terdapat makanan khas seperti kurma, kolak, ketan bintul, bubur pacar cina, barongko, kue bingke dan sebaigainya. Selain itu di setiap daerah juga memiliki makanan khas di hari Lebaran seperti ketupat, opor, lemang, semur daging, sayur lodeh, gulai nangka, dan rendang.

Sedangkan Korea yang merupakan negara minoritas muslim memiliki umat muslim sekitar kurang dari 1 persen dari jumlah penduduk di Korea di mana terdapat sekitar 10.000 warga negara Korea asli yang beragama Islam berdasarkan data Korean Muslim Federation.

Namun populasi muslim di Korea semakin bertambah dari tahun ke tahun akibat dari banyaknya pekerja, pelajar, dan pendatang dari Indonesia, Malaysia, Turki, Uzbekistan, Arab Saudi dan sebagainya.

Kebanyakan umat muslim Korea merupakan seorang mualaf sehingga tidak memiliki kebudayaan khas terkait makanan ketika ramadan.

Orang Korea asli yang beragama Islam biasanya hanya mengonsumsi makanan korea yang halal untuk sahur dan berbuka puasa. Sedangkan warga negara lain yang beragama Islam yang tinggal di korea biasanya mengonsumsi makanan khas dari negara masing - masing.

3. Baju baru dan diskon di bulan ramadan

8 Perbedaan Budaya Ramadan di Korea dan Indonesia, Menarik!ilustrasi membeli baju baru (pexels.com/rodnaeproduction)

Budaya memakai baju baru ketika Lebaran merupakan budaya yang unik yang ada di Indonesia. Budaya memakai baju baru sudah ada sejak awal abad ke-20 di Indonesia.

Ketika menjelang perayaan Hari Raya Idulfitri banyak umat muslim Indonesia akan berbelanja baju baru di mall dan toko - toko baju sehingga pusat perbelanjaan akan memberikan banyak diskon. 

Hal ini sangat berbeda dengan di Korea di mana umat muslim di Korea tidak memiliki budaya untuk mengenakan baju baru ketika merayakan Hari Raya Idulfitri, begitu pula dengan diskon.

4. Tunjangan hari raya

8 Perbedaan Budaya Ramadan di Korea dan Indonesia, Menarik!ilustrasi memegang uang (pexels.com/ahsanjaya)

THR atau tunjangan hari raya merupakan sesuatu yang selalu ditunggu oleh setiap karyawan di Indonesia karena baik karyawan yang beragama Islam maupun tidak, berhak mendapatkan THR dari perusahaan tempat mereka bekerja.

THR merupakan tunjangan berupa uang yang dapat digunakan untuk keperluan Lebaran. Di Indonesia sendiri THR merupakan sesuatu kewajiban bagi perusahaan untuk karyawan mereka. Hal ini sangat unik dan jarang ditemukan di negara yang lain termasuk di Korea.

Bagi muslim Korea, THR merupakan sesuatu hal yang sangat mengagumkan dan bagaikan mimpi karena di Korea membagikan sejumlah uang untuk karyawan di hari raya merupakan sesuatu yang tidak biasa dan di Korea tidak ada hal yang seperti itu.

Bikin semakin bersyukur ya tinggal di Indonesia.

Baca Juga: 7 Kegiatan Umat Muslim di Korea Selatan saat Bulan Ramadan

5. Hari libur Lebaran

8 Perbedaan Budaya Ramadan di Korea dan Indonesia, Menarik!ilustrasi menandai hari libur (pexels.com/artempodrez)

Indonesia memiliki hari libur lebaran atau cuti bersama yang biasanya diberikan oleh pemerintah Indonesia untuk merayakan Hari Raya Idulfitri bersama keluarga. Hari libur ini biasanya diberikan selama satu minggu.

Sedangkan di Korea tidak ada hari libur dari pemerintah Korea untuk umat muslim di Korea. Hal ini disebabkan karena umat muslim di Korea masih sedikit sehingga pemerintah Korea tidak menerapkan hari libur untuk umat muslim di Korea.

Namun begitu, umat muslim di Korea biasanya akan melakukan cuti untuk merayakan Hari Raya Idulfitri bersama keluarga dan teman.

Selain itu, di Indonesia terdapat budaya mudik ke kampung halaman ketika Idulfitri di mana membutuhkan waktu lama dalam perjalanan sehinga pemerintah memberikan hari libur lebaran cukup lama agar dapat bersilaturahmi dengan keluarga.

6. Budaya sahur dan takbir keliling

8 Perbedaan Budaya Ramadan di Korea dan Indonesia, Menarik!ilustrasi makan sahur (pexels.com/cottonbro)

Budaya sahur dan takbir keliling merupakan salah satu budaya yang sangat berbeda dengan umat muslim di Korea. Di Indonesia setiap malam sekitar pukul 2 pagi akan banyak anak mudah melakukan sahur keliling dan membangunkan warga untuk sahur.

Kemudian satu hari menjelang Hari Raya Idulfitri akan ada takbir satu malam penuh. Pada malam inilah akan banyak anak muda melakukan takbir keliling mengitari rumah - rumah warga. Suasananya pun sangat ramai dengan petasan dan kembang api. Hal ini sangat berbeda dengan di Korea yang tidak memiliki budaya sahur keliling dan takbir keliling. 

Suasana ramadan di negara minoritas muslim memang sangat berbeda seperti di Korea. Meskipun ramadan di Korea tidak semeriah di Indonesia, tetapi umat muslim di Korea masih bisa menjalankan ibadah puasa dengan nyaman. 

Selain itu, menjalankan ibadah puasa di negara minoritas muslim seperti di Korea merupakan suatu perjuangan. Hal inilah yang membuat kagum dan bangga terhadap umat muslim yang tetap beribadah secara istiqomah di negara minoritas muslim.

7. Suasana di hari raya idulfitri

8 Perbedaan Budaya Ramadan di Korea dan Indonesia, Menarik!potret Seoul Central Mosque (instagram.com/olaborasong)

Korea Selatan memiliki masjid tertua dan terbesar di Seoul yakni Seoul Central Mosque. Di sinilah banyak umat muslim yang tinggal di Korea melakukan salat Idulfitri bersama.

Suasan salat Idulfitri akan terasa sangat multikultural karena dihadiri oleh berbagai orang dari berbagai negara seperti Arab Saudi, Uzbekistan, Indonesia, Malaysia, dan Turki. Mereka merupakan pelajar dan pekerja yang tinggal di Korea.

Sedangkan di Indonesia, masjid - masjid di Indonesia dipenuhi oleh warga Indonesia yang beragama Islam. Tidak ada suasana multikultural seperti di Korea. Namun tetap terasa ramai dan meriah.

8. Berkunjung ke sanak saudara dan bagi - bagi angpau

8 Perbedaan Budaya Ramadan di Korea dan Indonesia, Menarik!ilustrasi memegang angpau (pexels.com/rodnaeproduction)

Hari Raya Idulfitri merupakan waktu yang tepat untuk mengunjungi sanak saudara dan bersilaturahmi dengan teman - teman dan keluarga. Di hari Lebaran, masyarakat Indonesia biasanya menyiapkan sejumlah uang  yang disebut angpau untuk diberikan kepada anak - anak yang masih kecil.

Di Korea, tidak ada budaya memberikan angpau untuk sanak saudara. Sebagian besar umat muslim Korea merupakan mualaf sehingga umat muslim di Korea merayakan hari raya Idulfitri dengan bersilaturahmi hanya dengan sesama muslim baik teman maupun keluarga yang beragama Islam.

Bulan ramadan di negara mayoritas muslim tentunya sangat berbeda dengan ramadan di negara minoritas muslim. Meskipun di Korea ramadan tidak terasa begitu meriah, namun umat muslim di Korea dapat menjalankan ibadah puasa dengan nyaman karena Korea banyak memberikan fasilitas - fasilitas untuk umat muslim di Korea seperti masjid, sekolah, lembaga halal, penyedia haji dan makanan halal.

Dengan segala kemeriahan dan kemudahan menjalankan ibadah puasa di Indonesia, kita menjadi semakin bersyukur ya tinggal di Indonesia.

Meski begitu, apakah kamu ingin men-challenge dirimu untuk menjalankan ibadah puasa di Korea suatu saat nanti?

 

Baca Juga: 7 Rekomendasi Film Sejarah Islam, Buat Temenin Ramadan Kamu!

Khatin Riyanti Photo Verified Writer Khatin Riyanti

A bud of flower which have a dream

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya