Pencipta Kartun Peanuts, Begini 12 Fakta Menarik Charles M. Schulz

Charles M. Schulz lahir pada tahun 1922, ayahnya Jerman dan ibunya Norwegia. Schulz tumbuh besar di Minneapolis, Minnesota, dan ia dimanja oleh ibunya, Dena, karena menjadi anak satu-satunya. Seperti yang dijelaskan oleh Schulz and Peanuts: A Biography oleh David Michaelis, Dena selalu memperhatikan segala aspek tentang kehidupan Charles, bahkan dari segi pakaiannya. Meskipun begitu, Charles adalah anak yang baik dan selalu berpenampilan rapi, seperti yang diakui ayahnya, Carl. 

Schulz juga anak yang selalu ingin tahu, karenanya, ia mendapat julukan "Sparky" dari pamannya, yang menamainya sesuai dengan karakter dalam komik Barney Google oleh Billy DeBeck, salah satu favorit kartunis itu saat masih kecil. 

Charles M. Schulz sepertinya memang ditakdirkan untuk menjadi seorang seniman. Saat masih kecil, menggambar menjadi aktivitas yang membuatnya bahagia. Seperti yang dijelaskan dalam Schulz and Peanuts: A Biography, dia mengakui bahwa dia satu-satunya anak yang jago menggambar di kelas. Ia terinspirasi dari anjingnya yang bernama Spike, dia senang mengamatinya lalu digambar. Schulz heran mengapa anjing itu begitu jinak. 

Karena ketertarikannya pada Spike, Schulz pernah mengirim karya terakhirnya ke Ripley's Believe It or Not!. Gambarnya masuk ke dalam daftar karya yang diterima Robert Ripley dan ia mendapatkan bayaran pertama dari karya yang dia buat. Keterangan foto yang dipublikasikan itu berbunyi, "Seekor anjing pemburu yang memakan peniti, paku payung, dan silet adalah anjing milik C.F. Schulz, St. Paul, Minn."

Seperti yang dijelaskan oleh PBS, Schulz memasuki dunia militer saat masih muda dan sering merefleksikan waktunya sebagai seorang tentara melalui komiknya. Dia adalah seorang sersan staf dan bagian dari Divisi Infanteri Lapis Baja ke-20. Kelompok tersebut terlibat dalam pembebasan kamp konsentrasi Dachau Jerman.

Kartunis itu memasuki militer sesaat sebelum dia kehilangan ibunya karena kanker. Menurut Schulz and Peanuts: A Biography, Schulz menghadapi kenyataan pahit bagaimana ia melihat ibunya melawan penyakit sejak ia duduk di sekolah menengah. Dia tahu ibunya menderita. Namun, Schulz tidak diberi tahu mengenai hal itu sampai kanker Dena mencapai tahap terakhir dan paling kritis.

Pada November 1942, Schulz direkrut menjadi Angkatan Darat. Pada Februari 1943, dia kembali ke rumah dan mengucapkan selamat tinggal kepada ibunya yang sekarat. Ini adalah salah satu kenangan paling menyedihkan, dan Schulz masih mengingatnya hingga saat-saat terakhir dalam hidupnya. "Saya tidak akan pernah bisa melupakan momen itu selama hidup saya," katanya. Schulz kembali ke militer dan bertugas sampai 1945.

Setelah kembali ke Minneapolis dari militer, Schulz mengambil posisi yang berbeda. Dia bekerja untuk majalah Timeless Topix dan juga menerima posisi di Art Instruction, Inc., di mana dia ditugaskan melihat karya para siswa dan memberi masukan. Menurut Schulz and Peanuts: A Biography, dia sendiri pernah mengikuti kursus korespondensi di Art Instruction, Inc., dan dia juga mengambil pelajaran membuat sketsa di Sekolah Seni Minneapolis untuk menyempurnakan keterampilannya.

Schulz sangat berdedikasi pada keahliannya sehingga gaji pertamanya dia habiskan untuk membeli papan gambar, yang dia pasang di kamar ibunya. Yang akhirnya menjadi studionya, di mana dia menghabiskan berjam-jam untuk mengerjakan komiknya dan tempat dia membuat beberapa karya seni terbesarnya. 

Charles M. Schulz menghabiskan waktu berjam-jam di papan gambarnya agar karyanya dapat diterbitkan. Menurut Schulz and Peanuts: A Biography, kartunis ini menghabiskan 41 bulan antara Februari 1947 dan Juni 1950 dengan mengirimkan karyanya untuk dipertimbangkan ke outlet-outlet seperti The Saturday Evening Post dan This Week.

Strip komiknya L'il Folks pertama kali ditampilkan di St. Paul Pioneer Press pada tahun 1947. Meskipun tempat itu bukan pilihan idealnya, namun setidaknya Schulz bisa berlatih dan bereksperimen dengan idenya. Selama musim semi 1948, salah satu gambarnya diterima oleh The Saturday Evening Post, membuka jalan bagi beberapa lukisannya lagi di tahun-tahun berikutnya, membantu Schulz mencapai visibilitas baik di The St. Paul Pioneer Press dan The Saturday Evening Post. Kartunnya untuk The Saturday Evening Post berbeda dari L'il Folks, ia mengeksplorasi tema dan ide tanpa judul.

Karya Charles M. Schulz yang paling populer, yaitu Peanuts, pertama kali muncul di koran pada bulan Oktober 1950. Karya tersebut menjadi favorit para pembaca komik. Schulz mendasarkan karakternya pada orang yang dia kenal. Seperti yang dijelaskan oleh The Chicago Tribune, Charlie Brown sebenarnya adalah salah satu rekan Schulz di Art Instruction, Inc. Schulz sangat terhibur dengan kepribadian Brown yang humoris.

Shulz juga menciptakan Lucy Van Pelt dari Peanuts yang terinspirasi dari dirinya sendiri. "Lucy," kata Schulz, "berasal dari bagian diriku yang suka mengatakan hal-hal yang kejam dan sarkastik." Dia juga mengatakan bahwa sebagian besar dari dirinya tercermin dalam karyanya. "Semua hal yang kalian lihat di komik saya, jika kalian membacanya setiap hari dan mempelajarinya, kalian akan mengenal saya," ungkap Schulz.

Menurut Museum Charles M. Schulz, Schulz terinspirasi oleh Milton Caniff dan Bill Mauldin. Dia juga sangat dipengaruhi oleh film Citizen Kane. Meski begitu, Schulz dan gayanya yang unik menjadi preseden bagi pembuat komik setelahnya dan dianggap sangat menginspirasi. 

Pada Mei 1988, ada dua pria bersenjata bertopeng yang memasuki rumah Schulz yang berniat untuk menculik Jean Schulz, istri Charles Schulz. Menurut Deseret News, petugas kepolisian meyakini bahwa dua penjahat ini tahu betul tentang korban mereka. "Ini jelas merupakan percobaan penculikan - tebusan," kata sheriff Sonoma County Dick Michaelsen saat itu. "Ini adalah tindak pidana yang ditargetkan. Mereka tahu persis siapa korbannya."

Dua penjahat itu digagalkan ketika putri Charles, Jill, berpapasan dengan mereka. Dua penjahat itu bahkan menyatakan bahwa mereka akan menculik Jean. Beruntung bagi Charles dan keluarganya, tidak ada yang terluka dari kejadian itu.

Charles M. Schulz sangat menyukai olahraga, terutama hoki es dan juga seluncur indah. Dia bahkan memasukkan kedua olahraga itu ke dalam karyanya. Schulz juga membangun Arena Es Kerajaan Redwood di Santa Rosa. Sesuai dengan buku Charlie Brown and Charlie Schulz: In Celebration of the 20th Anniversary of Peanuts oleh Lee Mendelson, Schulz adalah penggemar hoki es, itu sebabnya ia sering mengenakan T-shirt John Ferguson dan bermain hoki dengan teman-teman dan tetangganya.

Selain itu, menurut Duluth News Tribune, Schulz adalah pendiri kompetisi hoki es bernama Snoopy Senior World Hockey Tournament. Pada tahun 1981, Schulz menerima Trofi Lester Patrick atas kontribusinya yang luar biasa di bidang hoki. 

Seperti yang dijelaskan oleh The Atlantic, Charles M. Schulz adalah seorang Kristen yang menggunakan karyanya untuk membuat pembacanya berpikir tentang topik-topik seperti agama, Alkitab, dan doa. Dia secara halus memasukkan spiritualitas ke dalam karyanya tanpa membuat keributan dan menunjukkan kepada pembaca realita dunia yang sudah jelas terjadi.  

Yang sudah akrab dengan strip komik Peanuts, tidak menganggap Charles Schulz sebagai seorang pionir Kristen, seperti yang ditulis Stephen Lind dalam A Charlie Brown Religion: Exploring the Spiritual Life and Work of Charles M. Schulz. "Kartunis ini dikenal transparan dalam menggunakan karyanya untuk mengajukan pertanyaan penting tanpa ragu-ragu." 

Dilansir dari Reddit, Jean menulis tentang pandangan suaminya tentang agama. "Saya pikir dia adalah orang yang sangat bijaksana dan spiritual. Sparky bukanlah tipe orang yang akan berkata, 'Oh, itu kehendak Tuhan' atau 'Tuhan akan menjaganya.' Dia berpikir bahwa Tuhan jauh lebih rumit. "

Tahun 1980-an adalah masa sulit bagi Charles M. Schulz, dari segi kesehatan. Dia harus menjalani operasi bypass pada tahun 1981 untuk menghilangkan penyumbatan di arteri, seperti yang diungkap Museum Charles M. Schulz. Kartunis itu berkomitmen untuk menjaga kesehatannya setelah operasi dan melakukan jogging secara teratur untuk menjaga kesehatannya. 

Dia juga mengalami tremor tiba-tiba pada 1980-an, yang membuat para dokter menduga bahwa dia menderita penyakit Parkinson. Namun, ternyata dia mengalami apa yang disebut tremor esensial. Getaran ini tidak menghentikannya untuk membuat kartun, dan dia terus mengerjakan Peanuts meskipun kesehatannya buruk.

Setelah beberapa kali mengalami gangguan kesehatan pada tahun 1999 dan operasi perut, Schulz didiagnosis menderita kanker usus besar. Hal ini menjadi pukulan besar baginya. Dia terpaksa pensiun tahun itu, dan dia memberi tahu Al Roker di The Today Show tentang bagaimana perasaannya. "Saya tidak pernah membayangkan bahwa inilah yang akan terjadi pada saya. Saya merasa bahwa saya mungkin akan bertahan dengan strip komik sampai saya berusia awal delapan puluhan," akunya. "Tapi tiba-tiba itu hilang. Impian ini direnggut dariku."

Peanuts tetap legendaris bahkan hingga hari ini dan dikenang oleh banyak penggemar di seluruh dunia. Kartun ini menginspirasi generasi para penggemarnya yang terus berspekulasi tentang makna di balik komik Schulz. Menurut The New York Times, Peanuts dibaca oleh penggemar di 75 negara setiap hari dan diterbitkan di 2.600 makalah.

Menurut Reddit, Jean menyebutkan bahwa suaminya itu tidak pernah membayangkan sejauh mana kesuksesannya di tahun-tahun awalnya. "Dia tidak berniat untuk menulis novel Amerika yang hebat, atau membuat komik strip yang akan bertahan 100 tahun, " ungkap Jane. Jane mengungkapkan bahwa suaminya hanya menuangkan semua yang dia miliki ke dalam komiknya dan melakukan yang terbaik yang dia bisa setiap harinya.

Nah, dari 12 fakta di atas di poin mana yang membuatmu kagum dengan sosok pencipta Peanuts tersebut?