Buang air di toilet tak akan menjadi masalah. Apalagi bila dilakukan di rumah sendiri. Namun apa jadinya kalau kamu buang air besar di pesawat?
Apakah kamu pernah penasaran dengan sistem buang air di pesawat terbang? Apakah kotoran manusia itu akan dibuang langsung seperti saat naik kereta? Atau ditampung lebih dulu? Baru dibuang nanti. Nah, untuk menjawab rasa penasaranmu, kamu wajib baca penjelasan di bawah ini!
Gak nyaman, tapi apa bisa dikata kalau sudah kebelet.
Pokoknya harus dikeluarkan sampai tuntas!
Ruang vakum menciptakan penyedotan yang mengalirkan limbah kotoran ke dalam ruang-ruang penyimpanan berbentuk tangki yang berlapis teflon.
Itu adalah hasil buangan dari toilet pesawat terbang. Balok es itu adalah kotoran yang telah dibekukan oleh udara di ketinggian. Sementara warna biru ialah kotoran yang telah dicampur cairan kimia sebagai penetral kotoran. Namun cara ini membahayakan orang-orang di daratan, maka kemudian ditinggalkan oleh maskapai-maskapai penerbangan.
Kalau kotoran hanya disiram untuk mengalir ke ruang penyimpanan, itu juga berbahaya. Ketika pesawat terkena turbulensi, kotoran bisa membludak keluar dari ruang penyimpanan. Gak asyik sama sekali kalau penumpang sampai terkena kotoran tersebut. Selain itu juga bisa membahayakan keselamatan penerbangan.
Teknologi ini sebenarnya sudah ada dan digunakan semenjak tahun ‘80an.
Tiap pesawat mendarat, maka ada petugas yang membersihkan limbah kotoran. Meskipun itu adalah pekerjaan kotor, namun mereka sangatlah berjasa. Angkutan yang dipakai untuk mengangkut kotoran limbah disebut ‘Honey Truck’.
Nah, sudah terjawab 'kan buangan itu berakhir ke mana?