Nama Ratu Elizabeth II pasti tidak terdengar asing ditelingamu. Dibandingkan dengan raja lainnya, nama Ratu Elizabeth II memang lebih populer. Salah satu alasannya karena sang ratu sudah menjabat selama lebih dari lima puluh tahun dan menjadi pemimpin dunia yang tertua.
Seperti yang dilansir mentalfloss.com, meski saat ini sudah sepuh tapi tahukah kamu kalau di masa mudanya dulu, perempuan berusia nyaris satu abad ini pernah masuk militer saat Perang Dunia II?
Ketika kakek Ratu Elizabeth II yaitu Raja George II meninggal tahun 1936, takhta jatuh ke tangan anak pertamanya yaitu Pangeran Edward VIII. Namun, Edward VIII tidak memegang kekuasaannya dalam waktu lama, satu tahun berselang, sang raja memutuskan turun takhta demi menikahi perempuan dari kalangan biasa.
Karena Pangeran Edward VIII tidak punya anak, takhta kerajaan jatuh ke tangan Pangeran George VI yang secara otomatis membuat Ratu Elizabeth II naik pangkat jadi putri mahkota.
Tidak seperti kebanyakan anak lainnya, Ratu Elizabeth II tidak pernah pergi sekolah ketika dia masih kecil. Tapi hal itu tidak berarti sang ratu tidak berpendidikan, ya! Meski tinggal di rumah, Ratu Elizabeth II dan adiknya Putri Margareth tetap mendapatkan pendidikan terbaik.
Sang ayah memanggil guru terbaik ke rumah untuk mengajari putrinya tentang sejarah dan hukum. Selain itu, sang ratu juga mendapatkan pendidikan agama dari seorang uskup.
Sebagai suami ratu, Pangeran Philip menyandang gelar Adipati Edinburg. Namun, sang pangeran ternyata tidak berasal dari Kerajaan Inggris. Pangeran Philip adalah putra Pangeran Andrew dari Yunani dan Denmark.
Meski berasal dari dua kerajaan, baik Pangeran Philip maupun Ratu Elizabeth II sama-sama merupakan cicit buyut dari Ratu Victoria dan Pangeran Albert. Secara teknis, keduanya adalah saudara meski hanya saudara jauh.
Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip bisa dibilang merupakan pasangan yang romantis. Ratu Elizabeth II pertama kali bertemu Pangeran Philip saat usia 8 tahun dalam sebuah acara pernikahan. Lima tahun kemudian, keduanya bertemu lagi. Saat itu, sang pangeran sudah berusia 18 tahun dan menjadi prajurit.
Keduanya jatuh cinta dan bertunangan setelah Ratu Elizabeth II berusia 21 tahun. Pernikahan mereka dilangsungkan setelah Perang Dunia II selesai. Sayangnya karena perang, keduanya harus berhemat termasuk saat membeli gaun pernikahan. Jadi bukannya membeli, gaun pernikahan Ratu Elizabeth II justru dibayar dengan 200 kupon ransum dan suplemen.
Ratu Elizabeth II mungkin terlihat ringkih diusianya yang nyaris satu abad, tapi diusia setua itu, Ratu Elizabeth II masih cukup tangguh untuk mengendarai mobil sendiri. Bukan hanya itu, dimasa mudanya sang ratu juga pernah bergabung dengan Auxiliary Territorial Service yang merupakan sebuah angkatan bersenjata pada masa Perang Dunia II.
Namun, ratu tidak pernah pergi ke medan perang. Sebagai gantinya dia bekerja sebagai mekanik dan pengemudi truk militer.
Sebagai pemimpin sebuah negara, Ratu Elizabeth II memiliki banyak hak istimewa. Selain tidak memerlukan SIM dan passpor, nenek buyut dari Pangeran George ini juga adalah pemilik dari semua lumba-lumba, paus yang berada di perairan Inggris.
Dalam sebuah undang-undang tahun 1324, menyatakan bahwa "Raja juga akan memiliki paus dan sturgeon yang diambil di laut atau di tempat lain di dalam kerajaan.", dan dapat mengklaimnya sebagai ikan kerajaan.