Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mitos Pesugihan Gunung Kawi, Wajib Tumbalkan Nyawa Keluarga

Pura Gunung Kawi (flickr.com/The 3B's)

Sesuai dengan namanya, pesugihan Gunung Kawi merupakan pesugihan yang dilakukan di Gunung Kawi yang terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Saking terkenalnya praktik pesugihan tersebut, begitu banyak orang dari luar Malang yang datang untuk meminta kekayaan secara cepat.

Tentu saja ada harga yang harus dibayar untuk semua permintaan tersebut. Bahkan, tidak jarang ada beberapa perjanjian yang meminta tumbal manusia. Ingin tahu lebih lanjut mengenai pesugihan Gunung Kawi? Langsung aja simak ulasannya sebagai berikut!

1. Ritual pesugihan Gunung Kawi

Potret sesajen di Bali (pexels.com/Artem Beliaikin)

Menurut masyarakat sekitar, praktik pesugihan Gunung Kawi memang benar adanya. Banyak orang yang datang ke Gunung Kawi dengan niat mendapatkan kekayaan secara instan. Ritual pesugihan yang paling terkenal di Gunung Kawi adalah bertapa di bawah pohon dewandaru.

Orang-orang meyakini bahwa siapapun yang mendapatkan daun atau bagian pohon keramat tersebut akan mendapatkan kekayaan yang berlimpah setiap tahunnya. Namun, tentu saja hal tersebut tidak mudah. Butuh waktu lama hingga berbulan-bulan untuk bisa mendapatkan daun atau bagian dari pohon tersebut.

2. Tumbal

ilustrasi korban pesugihan (pexels.con/cottonbro)

Berdasarkan kabar yang beredar, ritual pesugihan Gunung Kawi tidak serumit ritual-ritual pesugihan lainnya. Pelaku pesugihan hanya disuruh untuk melakukan tapa brata atau bertapa selama 3 hari berturut-turut di bawah pohon keramat, pohon dewandaru.

Tentu saja sebelum masuk ke inti ritual, ada beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pelaku pesugihan, yakni mandi suci yang dibimbing oleh kuncen atau juru kunci Gunung Kawi. Saat melakukan mandi suci tersebut, pelaku pesugihan juga melakukan perjanjian dengan makhluk halus penunggu Gunung Kawi.

Yap, bisa ditebak perjanjian tersebut tentu saja berupa tumbal nyawa yang harus diberikan pelaku pesugihan setiap tahunnya. Mengerikannya lagi, tumbal yang diminta harus memiliki hubungan darah dengan si pelaku pesugihan jika kekayaannya ingin bertahan lama. Namun, beberapa orang juga pernah mengatakan prosesi penumbalan yang melibatkan keluarga tersebut bisa diganti dengan menumbalkan diri sendiri.

3. Keraton Gunung Kawi

Keraton Gunung Kawi (dok. wikimedia.org)

Di kawasan Gunung Kawi, terdapat satu tempat yang terkenal karena dijadikan tempat praktik pesugihan, yakni Keraton Gunung Kawi atau yang juga disebut sebagai Petilasan Prabu Sri Kameswara. Menurut jejak sejarah, Prabu Kameswara merupakan pangeran dari Kerajaan Kediri.

Asal muasal petilasan tersebut menjadi tempat praktik pesugihan karena petilasan tersebut merupakan tempat bertapa Prabu Kameswara. Dikabarkan, setelah sang prabu selesai bertapa, beliau berhasil menyelesaikan permasalahan politik di kerajaannya.

Berbekal dari cerita tersebut, orang-orang meyakini bahwa jika mereka bertapa di tempat tersebut, maka mereka akan mendapatkan apa yang diinginkan seperti Prabu Kameswara dulu. Itulah alasannya mengapa sampai sekarang Petilasan Prabu Kameswara selalu dijadikan tempat bertapa.

4. Jumat legi

ilustrasi ritual di Gunung Kawi (flickr.com/Enrica)

Nah, selain ritual pesugihan, setiap hari Jumat Legi dan 12 Suro akan diadakan ritual untuk memperingati hari disemayamkannya Eyang Jugo atau yang dikenal sebagai Kyai Zakaria II dan wafatnya Eyang Sujo atau Raden Mas Iman Sudjono. Biasanya di hari-hari tersebut juga diadakan pagelaran wayang kulit.

Menurut kesaksian yang beredar, ketika ingin mengikuti ritual yang diadakan pada Jumat Legi dan 12 Suro, disarankan untuk mandi keramas terlebih dulu. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk penyucian atau pembersihan diri.

5. Air keramat

Ilustrasi kendi (IDNTimes/Larasati Rey)

Tidak hanya pohon dewandaru yang dikenal sebagai pohon keramat dalam praktik pesugihan Gunung Kawi, di kawasan Gunung Kawi juga terdapat air keramat atau air bertuah. Banyak orang yang meyakini bahwa air tersebut dapat menyembuhkan segala jenis penyakit.

Selain itu, ada juga mitos yang mengatakan air keramat tersebut masih ada kaitannya dengan air zamzam. Konon katanya, air keramat yang terkumpul di dalam kendi itu merupakan tetesan dari mata air zamzam yang terletak di Makkah.

Nah, itu dia penjelasan pesugihan Gunung Kawi yang terkenal di kalangan masyarakat. Terlepas dari berbagai kepercayaan, lebih baik kita mencari rezeki sesuai dengan ajaran agama yang baik. Tenang saja, rezeki sudah ada yang mengatur kok, guys!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dinda Trisnaning Ramadhani
Stella Azasya
3+
Dinda Trisnaning Ramadhani
EditorDinda Trisnaning Ramadhani
Follow Us