Kamu yang Punya Sahabat Berbeda Agama Pasti Mengerti Hal-Hal Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
“Sedihnya lihat cekcok antar umat beragama…”
Saat terjalin hubungan spesial antara dua insan manusia, kasih dan ketulusan yang dibagi pasti murni adanya, bahkan jika hubungan yang terjalin tidak didasari oleh kesamaan keyakinan. Bukan, bukan hubungan beda agama antara cowok dan cewek yang emang pada dasarnya udah nggak mungkin disatukan, tetapi hubungan persahabatanlah yang sedang IDNtimes bicarakan.
Persahabatan, melebihi cinta kekasih, adalah bentuk penerimaan yang paling tak lekang waktu dan tak perlu definisi apapun. Melewati batasan macam fisik, perbedaan karakter bahkan Tuhan yang disembah, persahabatan kamu dan teman kamu yang tidak memeluk satu keyakinan bisa langgeng tanpa khawatir akan pertentangan layaknya orang pacaran.
Meski begitu, persahabatan lintas keyakinan yang kalian banggakan (iya dong, kan Bhinneka Tunggal Ika!) ini, tetap ada pahit manisnya mengingat begitu banyaknya stereotipe dan prasangka antar agama di negara yang katanya berbeda-beda namun tetap satu jua ini. Kira-kira, mungkin beginilah perasaan kamu.
1. Orang lain menganggap sahabat kamu pasti ada maunya, karena bagi mereka, mustahil ada dua orang atau lebih yang membangun hububgan tulus tanpa agenda apapun dengan latar belakang yang begitu berbeda.
2. Terkadang, saat bertamu ke rumah sahabatmu, orang tuanya belum terlalu dapat menerima perbedaan yang kamu bawa karena gaya pikir yang masih sempit.
3. Atau sebaliknya, orang tuamulah yang berpikir tidak-tidak.
4. Saat bulan Ramadan tiba, kamu yang bersahabat dengan pemeluk Muslim akan ikut larut dalam kemeriahan serta berbagai kebiasaan sahabat kamu dan keluarganya dalam berpuasa dan berlebaran.
5. Karena kamu menghargai ibadah sahabatmu, kamu pun sering ikut berpuasa dan menemani makan sahur atau saat buka puasanya.
Editor’s picks
6. Sebaliknya, saat Natal tiba, kamu yang bukan pemeluk Kristen pun ikut senang, bahkan familiar dengan tradisi sahabat kamu dalam merayakannya.
7. Kamu merasa marah kalau ada konflik antar umat beragama, bukan lagi hanya prihatin, karena kamu sulit menerima bahwa perbedaan bisa jadi alasan untuk tidak saling menghargai.
8. Kamu mudah terharu kalau mendengar atau membaca kisah mengenai toleransi antar umat beragama, karena kamu tahu betapa berharganya persatuan di tengah perbedaan.
9. Kapanpun kamu mendengar omongan miring tentang agama yang berbeda, hati kamu pasti langsung nggak tenang dan ikut miris. Kalau kamu bisa bersuara, maka kamu nggak akan segan untuk menegur orang yang melakukannya.
10. Kamu pasti familiar, bahkan mengenal betul satu atau dua ayat dari kitab suci agama yang dipeluk sahabatmu.
11. Di dalam hati kamu, perbedaan yang ada hanyalah soal nama dan cara ibadah dari agama yang dipeluk satu dengan yang lainnya, serta cara masing-masing memanggil Tuhan. Lebih dari itu, tidak ada yang berbeda.