7 Hal yang Bikin Kita Gak Ingin Kembali ke Masa Kecil, Kok Gitu?
unplash.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kalau punya mesin waktunya Doraemon, pasti kalian ingin kembali ke masa kecil. Masa kecil itu belum punya banyak beban, belum merasakan kerasnya hidup, problem yang dihadapi juga masih sepele. Belum lagi tayangan atau mainan yang super banyak dan diperuntukkan bagi anak-anak. Rasanya senang sekali mengingat kenangan itu.
Tapi, yakin nih kalian mau balik ke masa kecil? Selain hal yang terasa indah itu, ada juga lho hal yang bikin males banget kalau balik jadi anak kecil. Ada hal-hal yang belum bisa didapat saat kecil, dan hanya bisa didapat ketika telah menjadi orang dewasa. Kayak gini, nih!
1. Filmnya banyak yang dibatasi!
unplash.comDemi kebaikan si anak, orang dewasa akan memfilter tayangan atau film yang cocok dan aman ditonton oleh anak-anak. Tayangan yang layak itu misalnya ya yang mendidik atau komedi yang ala anak-anak, dan kartun. Sayangnya mungkin terasa kurang 'menantang', ya?
Film yang bertuliskan 17+ yang biasanya adalah film horor atau film thriller sadis, gak baik ditonton anak kecil. Tapi tetap penasaran dong sama filmnya. Belum boleh nonton sampai usia mencukupi, atau curi-curi buat nonton. Ups!
2. Belum punya kebebasan penuh menentukan sesuatu dan bertindak
unplash.comBelum punya kemampuan berpendapat dan berdebat yang baik, sehingga masih harus terpaksa mengikuti apa kata orang tua. Jadi kalau orang tua bilang A, ya harus A. Padahal kalau sudah dewasa, kamu bisa berdebat dan melakukan 'nego' yang baik dengan orang tua soal itu. Namanya juga masih anak-anak.
3. Belum dipercaya melakukan sesuatu yang penting atau aktivitas berbahaya
unplash.comOrang dewasa mungkin akan bebas melakukan apapun yang dia mau, meskipun itu membahayakan. Hal ini sudah menjadi tanggung jawabnya atas resiko yang nanti dihadapi. Mencoba wahana ekstrim, melakukan challenge aneh dan sebagainya identik dengan orang dewasa banget.
Sedangkan anak-anak? Belum dibolehkan, dong. Nanti aja kalau sudah dewasa. Huh!
Baca Juga: Rindu Berat, 7 Hal Unik Daun Pisang Ini Bangkitkan Memori Masa Kecil
Editor’s picks
4. Harus bergantung pada orangtua atau orang yang lebih dewasa
unplash.comUcapkan selamat tinggal pada aktitas solo traveling, backpacker, trip bareng sobat dan mbolang. Gak boleh sendirian dan harus diawasin oleh orang dewasa. Berenang di pinggir pantai atau main pasir harus diawasi oleh orangtua.
Pokoknya harus selalu diawasi. Hal yang paling menyiksa ketika diawasi adalah ketika orang tua atau orang dewasa yang mengawasi kita, mengatakan "awas!" setiap kita melakukan sesuatu. Argh!
5. Mudah ketipu hanya dengan iming-iming yang payah, bahaya!
unplash.comKetika kita sedang mempertahankan sesuatu, dengan mudahnya orang dewasa mengambil itu dan menukarnya dengan permen atau mainan. Mungkin mainan atau permennya gak lebih berharga dibandingkan apa yang kita pertahankan. Sebel banget gak, sih? Ugh.
6. Sumber pendapatan utama masih dari orangtua. Gak ada tambahan, nih
unplash.comKalau sudah dewasa, kamu bisa mendapatkan uang saku tambahan dengan magang atau kerja part time. Kalau masih anak-anak, sumber uang kita satu-satunya ya pasti orangtua. Mau gak mau, kalau butuh uang harus minta dan merayu orangtua dulu.
Ribet deh pokoknya. Kalau punya penghasilan sendiri kan lebih enak. Beli apapun, selama bukan barang yang bernilai sangat mahal, gak perlu ijin dulu ke orang tua.
7. Waktu main yang dibatasi. Mana puas?
unplash.comMungkin poin ini masih berlaku untuk beberapa orang dewasa, khususnya buat para cewek. Tapi kalau masih jadi anak-anak, batasan waktu mainnya itu sebentar banget. Kalau dipikir-pikir, kayaknya sih gak bakalan bikin puas. Gak bisa party tengah malam atau nonton midnight, deh. Gimana, tetap ingin kembali ke masa anak-anak?
Baca Juga: 7 Alasan Trauma Masa Kecilmu Memicu Penyakit Berbahaya saat Dewasa
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
