Tahun baru akan segera tiba. Acara malam pergantian tahun pada 31 Desember biasanya dirayakan di seluruh penjuru dunia. Pada situasi normal, di Indonesia biasanya dilakukan pesta kembang api pada saat detik-detik malam pergantian tahun. Ada juga yang mengadakan acara barbeque-an bareng keluarga.
Namun, setiap negara tentu mempunyai tradisi yang berbeda-beda dalam merayakannya. Dilansir situs resmi Insider, berikut adalah tradisi unik beberapa negara dalam menyambut tahun baru. Yuk, disimak!
Tahun baru tradisional di Thailand dirayakan pada setiap tanggal 13-15 April. Untuk merayakan tahun baru ini, mereka mengadakan festival Songkran selama tiga hari berturut-turut. Masyarakat Thailand melakukan berbagai kegiatan, mulai dari mengunjungi kuil, ritual mencuci patung Buddha, berdana makanan kepada Bhante, membuat pagoda dari pasir, melepaskan burung dan ikan (fangsheng) sampai perang air.
Salah satu atraksi favorit yang ditunggu-tunggu adalah perang air, dimana suhu di Thailand pada bulan April memang cukup panas. Kegiatan ini dilakukan dengan saling menciprati, menyemprot, dan menyiram air kepada siapa pun yang ditemui di jalan. Di mana banyak orang berjalan dengan pistol air dan ember berisi air yang siap untuk disiramkan kepada orang-orang yang lewat, termasuk para wisatawan. Namun karena ada virus corona, festival ini tidak diadakan pada tahun 2020 lalu.
Seperti diketahui, masyarakat Jepang adalah penggila kerja. Adanya libur tahun baru memberikan waktu bagi masyarakat Jepang untuk bersantai sejenak dan gembira bersama merayakan tahun yang baru. Salah satu tradisi unik di Jepang, bernama joya no kane, di mana pada malam 31 Desember, kuil-kuil Buddha di Jepang membunyikan loncengnya sebanyak 108 kali.
Menurut tradisi Buddhis Jepang, kegiatan ini untuk mengusir mereka dari emosi dan hal-hal negatif tahun lalu dan menyambut harapan baru. Ada lagi ritual yang disebut kadomatsu. Dimana mereka mendekorasi bagian depan rumah dengan menggunakan pinus, bambu, dan pohon plum. Menurut legenda setempat, kadomatsu adalah tempat tinggal sementara para dewa yang berkunjung untuk memberkati semua orang yang menghiasi rumah mereka.
Tradisi unik dan agak aneh ditemukan di negara Denmark. Orang Denmark merayakan tahun baru dengan memecahkan piring-piring. Pada malam tahun baru, mereka akan pergi ke rumah teman atau keluarga, dan menghancurkan barang pecah belah seperti piring dan gelas yang sudah tidak terpakai lagi, di depan pintu rumah mereka.
Menurut kepercayaan masyarakat di sana, semakin banyak tumpukan pecahan piring di depan pintu, menujukkan seberapa besar popularitas orang tersebut. Hal ini juga dipercaya dapat mengusir roh jahat dan memberikan keberuntungan. Selain itu, tepat di tengah malam pergantian tahun, masyarakat Denmark juga akan melompat dari atas kursi secara bersama-sama. Hal ini dimaksudkan sebagai tanda bahwa mereka siap melompat ke bulan Januari di tahun yang baru.
Kalau di Spanyol, mereka melewati malam tahun baru dengan tradisi makan 12 butir anggur. Semua anggur ini harus langsung dimakan ketika lewat tengah malam. Buah anggurnya dimakan tiap detik 1 butir. Dikatakan setiap butirnya mewakili bulan dalam tiap tahun.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, jika seseorang berhasil memakan 12 buah anggur itu, maka pada 12 bulan mendatang, kehidupannya akan mengalami kemakmuran. Tempat yang biasa melakukan kegiatan ini adalah di Puerta del Sol, Madrid. Selain makan anggur juga diadakan pesta besar di mana orang-orang berdansa hingga dini hari di salah satu klub kota.
Ada lagi nih yang unik di Jerman. Perayaan pergantian tahun atau yang disebut silvester, bagi masyarakat Jerman adalah dengan memakan makanan istimewa yang hanya disajikan saat tahun baru, yakni donat isi atau krapfen. Tradisi ini dulunya karena donat adalah makanan manis yang termasuk jarang ada dan harganya pun mahal.
Pada zaman dulu donat ini hanya bisa dibeli oleh orang yang mampu saja. Oleh karena itu, donat hanya bisa disantap pada kesempatan istimewa seperti pada saat malam tahun baru. Donat ini biasanya berisi selai buah atau cokelat dengan taburan gula.
Perayaan tahun baru dilakukan untuk menyaksikan detik-detik pergantian tahun, sekaligus untuk mensyukuri apa yang telah dilalui selama satu tahun. Namun karena situasi saat ini masih dalam masa pandemi, maka perayaan yang melibatkan banyak orang terpaksa ditiadakan. Semoga di tahun baru berikutnya semua negara bisa merayakannya. Happy new year and stay safe!