Serupa Tapi Tak Sama, 5 Perbedaan Budaya Jepang dan Korea Selatan

Orang Jepang terbiasa makan dengan mengangkat mangkok. Orang Jepang jika melihat orang lain tidak mengangkat mangkok maka ketahuan bahwa orang tersebut bukan orang Jepang.

Sedangkan orang Korea menganggap bahwa mengangkat mangkok terlihat tidak sopan. Maka dari itu orang Korea jika makan piring atau mangkok berada di meja. Jika harus mengangkatnya biasanya pada akhir makan karena sisa makanan yang mengharuskan diangkat.

Di negara yang maju ternyata transaksi di Jepang masih menggunakan cash atau tunai. Menurut Jerome di daerah yang ia tempati jarang sekali ada pusat perbelanjaan atau restoran yang bertransaksi menggunakan kartu. Biasanya kartu digunakan saat akan menggunakan kereta.

Sedangkan di Korea hampir semua transaksi menggunakan kartu. Bahkan, jajan makanan gerobak atau street food menggunakan kartu. Biasanya yang bertransaksi secara tunai adalah orang asing atau anak kecil yang masih sekolah dan orang tua seperti lansia.

Dengan zaman yang semakin maju dan serbateknologi, adanya media sosial tentu dapat dimanfaatkan untuk berbisnis. Sama halnya Indonesia dan Korea adanya media sosial dimanfaatkan untuk menjual produk secara online. Semua orang bisa online shop untuk menjual berbagai produk.

Berbeda dengan Jepang, menurut Jerome di Jepang tidak ada toko daring. Adapun online shopping di Jepang biasanya dilakukan lewat Amazon.

Menurut Hansol dan Jerome, cara memberi hormat atau salam orang Jepang dan Korea sama. Kedua negara tersebut sama-sama dengan cara membungkuk. Yang membedakan adalah jika orang Jepang membungkuk terlalu berlebihan daripada di Korea.

Di Jepang membungkuk berkali-kali karena siapa yang membungkuk atau memberi hormat paling terakhir itu adalah sopan. Sedangkan di Korea membungkuk atau memberi hormat hanya cukup satu atau dua kali saja.

Penggunaan media sosial di Jepang dan Korea sangat berbeda. Di Jepang media sosial adalah privasi, tidak semua orang bisa melihat, berteman bahkan berkenalan di media sosial. Teman di media sosial biasanya adalah teman yang benar benar dikenal. Biasanya nama di media sosialnya bukan nama asli dan foto profilnya bukan foto pemiliknya.

Menurut Jerome entah hal itu karena memang benar-benar privasi atau karena malu. Bahkan ketika kita akan mem-follow media sosial orang Jepang, kita harus izin terlebih dahulu. Jika akan men-tag media sosialnya pun harus izin dulu.

Berbeda dengan Korea Selatan sama seperti Indonesia tidak ada aturan-aturan khusus untuk berteman di media sosial. Twitter masih mendominasi peminat di Jepang, sedangkan Korea Facebook dan Instagram, tidak jauh berbeda dengan Indonesia.

Itulah budaya Jepang dan Korea Selatan yang ternyata sangat berbeda. Nah, besok kalau berkunjung ke kedua negara tersebut sudah tidak kaget jika keduanya ternyata sangat berbeda ya?