J. Paul Getty (abcnews.go.com)
Semasa hidupnya, J. Paul Getty merupakan orang terkaya di dunia, namun ternyata ia adalah laki-laki yang cukup pelit. Lahir pada tahun 1892, Getty mengambil alih bisnis minyak ayahnya pada tahun 1930 dan mengubahnya menjadi perusahaan bernilai miliaran dolar. Namun dia terkenal karena cara-caranya yang kikir, dia diduga memasang telepon umum di rumahnya karena ia enggan membayar tagihan telepon untuk para tamu yang datang ke rumahnya. Tapi momen paling kejamnya terlihat pada tahun 1973, ketika cucunya diculik.
Cucu J. Paul Getty, yaitu J. Paul Getty III diculik di Roma oleh sebuah geng yang menuntut Getty untuk membayar 17 juta dolar atau Rp243,4 miliar, sebagai tebusan untuk sang cucu. Meskipun memiliki kekayaan yang luar biasa, namun permintaan itu ditolak oleh Getty. Akhirnya, remaja 16 tahun itu disandera selama tiga bulan. Ketika anggota geng memotong telinga sang cucu dan mengirimkannya kepada Getty, Getty akhirnya setuju untuk membayar 3 juta dolar atau sekitar Rp42,8 miliar, jauh lebih sedikit dari yang diminta si penculik. Dari jumlah tersebut, ia meminta sang cucu untuk membayar 800 ribu dolar atau Rp11,4 miliar saat pembebasannya dengan bunga 4 persen.
Gak habis pikir, meskipun dikelilingi dengan harta, orang-orang tersebut justru memilih untuk tidak hidup layaknya orang kaya. Bahkan, ada yang sampai tidak tenang karena takut kehilangan hartanya. Kita mungkin perlu berhemat, namun jangan sampai niat untuk berhemat ini berubah menjadi sikap pelit yang justru merugikan diri sendiri dan orang lain.