Tanah Tanpa Beruang, Ini 7 Fakta Unik Antarktika yang Wajib Diketahui

Dalam akar bahasa Yunani, "Arktik" berarti "tanah beruang" dan "Antarktika" berarti "tanah tanpa beruang." Namun, kata "beruang" tidak berarti binatang buas yang berbulu lebat dari kerajaan hewan, tetapi rasi bintang — Beruang Besar dan Beruang Kecil.

Rasi bintang ini merupakan bagian dari mitologi Yunani kuno yang hanya terlihat di belahan bumi utara. Oleh karena itu, Antarktika dinamai sebagai "tanah tanpa beruang." Yang menarik, bahkan Beruang Kutub tidak ada di Antarktika, mereka hanya ditemukan di wilayah Arktik.

Antarktika adalah tempat semua garis bujur bertemu, dan karenanya, Kutub Selatan tidak memiliki zona waktu tersendiri. Karena semua garis bujur bertemu di Kutub Selatan, Antarktika memegang semua garis ini. Karenanya, setiap zona waktu dapat digunakan di benua itu. Meskipun memilih zona waktu terdengar menarik, hal tersebut tetap saja membingungkan. Tidak ada yang tinggal di Antarktika secara permanen.

Demi kepraktisan, zona waktu di benua Antarktika didasarkan pada klaim teritorial. Namun, para ilmuwan dan peneliti lain yang menghabiskan waktu di bagian belahan bumi bagian selatan ini dapat memilih zona waktu yang paling cocok untuk mereka.

Hampir seluruh benua Antarktika ditutupi lapisan es dengan ketebalan antara satu mil hingga 2,96 mil. Lapisan es tebal inilah yang membuat wilayah Antarktika tidak layak untuk dihuni oleh manusia. Lebih dari 90 persen es dunia yang berjarak sekitar 29 juta kilometer kubik beku di Antarktika. Dan, jika semua es di Antarktika mencair, level semua lautan akan naik hampir 60 meter.

Berlawanan dengan informasi yang beredar tentang penguin, anjing laut, dan beberapa makhluk darat misterius yang menghuni Antarktika, hewan terbesar Antarktika hanya serangga yang disebut "Belgica Antarctica," adalah salah satu hewan terkecil di dunia yang panjangnya sekitar 2 mm.

Hal ini terutama disebabkan oleh lingkungan keras di Antarktika yang membuat makhluk darat tidak mungkin bertahan di wilayah tersebut. Meskipun penguin dan anjing laut pernah terlihat di Antarktika, mereka tidak benar-benar tinggal di sana, mereka hanya berkunjung. Bahkan burung laut yang kita lihat dalam film dokumenter di televisi atau internet hanyalah pengunjung dan bukan murni asli Antarktika

Terdapat gunung berapi di Antarktika bernama Mt. Erebus yang merupakan gunung paling aktif di Kutub Selatan dan ditutupi kristal yang dikeluarkan dari gunung dalam bentuk bom vulkanik kaca. Meskipun ditutupi dengan gletser sepanjang tahun, Mt. Erebus masih cukup panas dan mengandung danau lava.

Antarktika menampung salah satu badan air asin di planet ini dengan nama Don Juan Pond. Meskipun hampir semua cairan membeku di Antarktika, Don Juan Pond berhasil mempertahankan fluiditasnya. Bahkan di musim dingin ketika iklim di Kutub Selatan turun hingga -50 ° C, danau asin terus tetap dalam keadaan cair. 

Danau selamat dari cuaca buruk karena salinitasnya. Don Juan Pond adalah danau dengan kadar garam tinggi di Antarktika, dengan tingkat salinitas lebih dari 47%. Danau ini memiliki jumlah zat padat terlarut tertinggi di dunia. Sebagai perbandingan, tingkat salinitas danau ini 18 kali lebih banyak dari lautan dan 1,3 kali lebih banyak dari Laut Mati.

Terdapat air terjun di Antarktika yang ditemukan di wilayah Lembah Kering McMurdo yang dikenal dengan sebutan air terjun darah. Penelitian yang dilakukan oleh University of Alaska Fairbanks telah menunjukkan bahwa alasan air terjun berubah menjadi merah darah adalah reaksi dari sejumlah besar zat besi dan natrium yang ada di dalam air dengan oksigen ketika terpapar udara. Oleh karena itu, warna merah disebabkan oleh besi teroksidasi, sama seperti cara besi berubah merah merah ketika berkarat. Sampai saat ini, diyakini bahwa alga telah menyebabkan perubahan warna air.

Nah, itulah beberapa fakta-fakta unik tentang Artika yang wajib kamu ketahui. Ada yang berminat ke sana gak nih?