Ternyata Ini Loh Sosok Sherlock Holmes di Dunia Nyata

Edward Oscar Heinrich disebut-sebut sebagai Sherlock Holmes dari Amerika. Edward lahir pada April 1881 di Clintonville, Wisconsin, Amerika. Edward adalah seorang ahli kimia, keahlian yang sama yang dimiliki Sherlock Holmes.

Edward memecahkan kasus kejahatan dengan mengandalkan fotografi, tulisan tangan, fisika, balistik, geologi, percikan darah, dan analisa dokumen. Kehebatannya dalam mengungkap kasus kejahatan adalah pada saat Edward mampu mengidentifikasi pelaku perampokan kereta Southern Pacific’s Express pada 11 Oktober 1923 hanya dengan cara menganalisa celana pelaku dan potongan kertas. Bahkan Edward mengetahui pelaku adalah seorang kidal.

Joseph Bell dikenal sebagai inspirasi Arthur Conan Doyle dalam penciptaan karakter Sherlock Holmes. Doyle mengikuti dan mengamati keseharian dari Joseph Bell dan menuangkannya ke dalam karakter ciptaannya Sherlock Holmes, sehingga bisa dikatakan Sherlock Holmes adalah penjelmaan dari Joseph Bell.

Joseph Bell adalah guru dari Arthur Conan Doyle di University of Edinburgh Medical School, bahkan Doyle pernah menjadi asisten Bell. Joseph Bells lahir pada 2 Desember 1837 di Edinburgh, Skotlandia.

Bells dikenal sebagai pelopor ilmu forensik. Bells dikenal karena kemampuan analisanya yang tajam, Bells dapat mengetahui penyakit pasiennya dengan cepat dan akurat, bahkan Bells dapat mengetahui pekerjaan seseorang dan aktifitas terakhirnya.

Salah satu kasus yang paling fenomenal yang pernah ditangani oleh Bells adalah kasus Jack The Ripper. Pada kasus tersebut Bells berhasil memunculkan nama pelaku pembunuhan, meskipun faktanya pihak kepolisian sampai saat ini belum mengumumkan pelaku pembunuhan secara resmi.

Ternyata dalam dunia nyata Doyle juga menjalani kehidupan seperti karakter ciptaannya, dia tidak hanya menulis cerita misteri, namun dia benar-benar memecahkan sebuah misteri dalam dunia nyata. Salah satu contoh kasus nyata yang pernah dia tangani adalah kasus Ther Curious Case dari Oscar Slater, yaitu kasus pembunuhan Marion Gilchrist, seorang wanita dari Glasgow yang berusia 82 tahun.

Dalam penyelidikannya Doyle menggunakan pendekatan yang sama dengan dengan yang dilakukan Holmes, namum hasil penyelidikannya diabaikan oleh pihak berwenang Skotlandia. Pada akhirnya Perdana Menteri Partai Buruh pertama di Inggris, Ramsay McDonald memberi tahu ke Sekretaris Skotlandia bahwa polisi dan pihak berwenang telah menahan bukti dan mempengaruhi saksi. Pada akhirnya Slater dibebaskan dari penjara denga uang kompensasi 6000 poundsterling.