Unik, Inilah 14 Tradisi Perayaan Valentine di Berbagai Belahan Dunia

Valentine telah ditetapkan sebagai hari libur nasional di Denmark sejak awal tahun 1990-an. Tradisi Valentine yang populer di Denmark adalah memberikan lover’s cards atau kartu kekasih.

Selain itu, pasangan kekasih di Denmark akan memberikan hadiah kepada orang terkasihnya. Bukan dengan mawar, mereka menggantinya dengan mengirim bunga berwarna putih yang bernama snowdrops.

Konon, tradisi mengirim kartu Valentine berasal dari Perancis ketika Charles, Adipati Orleans mengirim surat cinta kepada istrinya saat dipenjara pada tahun 1415. Hingga akhirnya kartu Valentine tetap menjadi tradisi populer di Prancis dan di seluruh dunia.

Tradisi Valentine lainnya di Perancis yaitu Loterie d’amour atau gambar untuk cinta. Melalui Loterie d’amour, pria yang tidak puas dengan pasangannya dapat langsung meninggalkan wanita tersebut.

Valentine menjadi hari libur populer untuk pasangan muda di Korea Selatan. Pemberian hadiah dimulai pada 14 Februari, di mana para cewek menentukan cowok mana yang akan mereka rayu dengan cokelat, permen dan bunga. Pada tanggal tersebut juga dikenal dengan sebutan White Day.

Bagi mereka yang tidak merayakan Valentine dan White Day, ada hari libur ketiga yang juga dikenal dengan sebutan Black Day. Di mana pada 14 April para lajang merayakan status sendirinya dengan makanan semangkuk jajangmyeon gelap, atau mie pasta kacang hitam.

Sebenarnya, Velentine bukanlah menjadi tradisi di Wales. Sebaliknya, orang di Wales merayakan hari Saint Dwynwen pada 25 Januari. Hari tersebut sama seperti Valentine.

Salah satu tradisi romantis di Wales dengan memberikan sendok cinta. Saat ini, pemberian sendok cinta juga dipakai saat merayakan hari pernikahan, ulang tahun dan kelahiran.

Sama dengan Valentine, di China terdapat malam festival ketujuh yang jatuh pada hari ketujuh dari bulan lunar ketujuh setiap tahun. Festival tersebut dikenal dengan nama Qixi.

Saat Qixi tiba, para pasangan di China akan pergi ke kuil dan berdoa untuk kebahagiaan dan kesejahteraan. Pada malam hari, orang-orang melihat ke langit untuk menyaksikan bintang-bintang Vega dan Altair.

Pada malam Valentine, wanita di Inggris meletakkan lima lembar daun salam di bawah bantal mereka. Hal tersebut dimaksudkan untuk bermimpi tentang suami masa depan mereka. Mereka juga bisa membasahi daun salam dengan air mawar dan menaruhnya di antara bantal mereka. Tradisi yang unik ya!

Sementara Valentine di Filipina dimanfaatkan oleh ribuan pasangan untuk menikah massal pada 14 Februari. Upacara pernikahan massal ini telah memperoleh popularitas di Filipina dalam beberapa tahun terakhir.

Hal tersebut menyebabkan ratusan pasangan berkumpul di mal atau tempat umum lainnya hanya untuk menikah atau memperbarui janji mereka secara massal.

Awalnya, Italia merayakan hari Valentine sebagai festival musim semi. Namun lambat laun, Valentine menjadi perayaan rutin tiap tahun. Biasanya anak muda dan para pasangan Italia berkumpul di taman-taman dan menikmati pembacaan puisi dan musik.

Bagi anak perempuan yang belum menikah, mereka akan bangun sebelum fajar untuk melihat suami masa depan mereka. Mereka percaya bahwa lelaki pertama yang dilihat pada hari Valentine merupakan calon pasangannya kelak.

Ketika Valentine, jalan-jalan di Brazil akan penuh sesak dengan karnaval yang diadakan ketika 14 Februari. Sebagai tambahan, para pasangan akan bertukar cokelat, bunga dan kartu ucapan. Untuk memeriahkan acara, festival musik dan pertunjukan juga diadakan di seluruh negeri. 

Setelah Valentine, mereka akan memperingati hari Saint Anthony. Pada hari itu, wanita lajang melakukan ritual yang disebut simpatias dengan harapan bahwa Santo Anthony akan memberikan mereka suami.

Seperti negara lainnya, Afrika Selatan merayakan hari Valentine dengan festival. Tidak lupa juga para pasangan akan bertukar kado seperti bunga dan tanda cinta lainnya. Selain itu ada juga tradisi bagi wanita di Afrika Selatan untuk memakai pin bergambar hati di lengan baju mereka pada 14 Februari.

Mereka juga akan memakai pin nama orang yang mereka cintai di baju mereka. Tradisi ini merupakan tradisi Romawi Kuno yang dikenal sebagai Lupercalia. Hal tersebut merupakan cara bagi pria Afrika Selatan mengetahui pengagum rahasia mereka.

Perayaan Valentine dianggap suci di Slovenia. Mereka percaya jika hari Valentine adalah waktunya tanaman dan bunga mulai tumbuh. Valentine juga menjadi patokan hari pertama untuk memulai berkebun anggur dan berladang. Selain itu ada juga tradisi untuk melamar dan menikahi orang-orang yang mereka cintai pada tanggal 14 Februari. 

Setiap 14 Februari, wanita Jepang punya tradisi untuk memberikan cokelat pada pria. Jenis cokelat yang diberikan pun berbeda-beda sesuai dengan hubungan antara keduanya. Satu bulan kemudian, mereka akan merayakan White Day.

Dimana pada White Day tersebut, pria memberikan hadiah pada wanita yang sudah memberinya cokelat. Jika nilai hadiah yang diberikan oleh pria memiliki nilai yang sama dengan pemberiannya, itu dianggap kalau si pria ingin mengakhiri hubungan. 

Simbol hati memang identik digunakan untuk menunjukkan rasa cinta saat Valentine, namun hal tersebut sedikit berbeda dengan tradisi di Jerman. Untuk mengekspresikan kasih sayang, orang-orang dewasa di Jerman justru menggunakan simbol babi.

Babi dianggap sebagai simbol keberuntungan dan gairah. Pasangan di Jerman bakal memberikan bermacam hadiah yang bergambar babi untuk orang tersayang, seperti cokelat babi atau pigura babi. Wah, unik juga ya!

Di Meksiko hari Valentine juga dikenal sebagai hari cinta dan pertemanan. Sama seperti tradisi di negara lain, para pasangan akan bertukar hadiah berupa balon, bunga, boneka binatang, dan kartu ucapan.

Selain kepada pasangan, mereka juga bisa memberikan hadiah tersebut kepada teman atau sahabat. Kartu ucapan merupakan hadiah populer yang diberikan orang di Meksiko untuk sahabatnya.

Nah, itulah 14 tradisi merayakan Valentine dari berbagai negara. Ternyata tiap negara memiliki tradisi perayaan yang berbeda-beda ya!