Puitis, 11 Cuitan Warganet Tunjukkan 'Seberapa Anak Senjanya Dirimu?'
Istilah anak senja sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga. Julukan anak senja disematkan kepada anak muda yang gemar mendengarkan musik folk, akustik, lirik-lirik puitis, serta identik dengan atribut seperti kopi dan senja. Pasti kamu sering menjumpainya di media sosial, kan?
Berawal dari cuitan seorang penulis bernama Zarry Hendrik di akun Twitter pribadinya, ia menulis:
"Seberapa anak senjanya dirimu? Aku: Kalo potong rambut abangnya tanya mau potong gimana, kubilang "habiskan semua helai yang pernah dia belai."
Sontak, cuitan tersebut mengundang warganet untuk berkomentar dan ikut menunjukkan 'Seberapa anak senjanya dirimu?'. Berikut deretan cuitan warganet, yuk simak!
1. Usahanya langsung sama Tuhan, mantap nih, bisa ditiru
2. Beban hidupnya terlalu berat, rasa sakitnya terlalu dalam, sudah tak lagi bisa ketawa walau hanya sejenak
3. Kalau speaker-nya aman sih gapapa, ya, masih bisa berdering, masalahnya dianya masih mau chat sama kamu gak?
4. Abangnya auto jawab 'mana saya tau, mas, bukan rambut saya'
5. Antara curhat sama emang beneran salah pesen, nih. Menurut kamu yang mana?
6. Pesan moralnya, 'jangan cepat nyaman sama orang asing yang tidak kita kenal, karena perpisahan itu menyakitkan' bukan begitu?
7. Penyesalan bukan sembarang penyesalan, sampai jarum suntik sudah tidak terasa sakit lagi
8. 'Kopi dan rangkaian kata-kata' terlihat kalau mas Zarry Hendrik ini anak senja banget, deh
9. Awas aja nanti tukang ngisi bensinnya baper, lho kalau kayak gini jawabnya
10. Korban seseorang yang tipenya kalau balas chat cuma 'y' doang kalau gak gitu cuma di-read, duh! dingin banget
11. Nanti kalau mbaknya udah jawab 'yaudah aku mulai dari 2' jangan main kabur ya mas, harus tanggung jawab!
Bukan warganet namanya kalau tidak kreatif layaknya cuitan-cuitan di atas. Ternyata selain terkenal kreatif warganet juga sangat puitis mendramatisasikan kata-kata, ya, apalagi kalau sudah soal cinta. Anak senja banget, deh!
