7 Jenis Bunga & Tumbuhan yang Sering Menemani Masa Kecil Anak 90an

Namanya saja bunga terompet, sudah pasti bentuknya mirip terompet. Bunga ini biasanya akan tumbuh di batang pohon kangkung Belanda yang daunnya sering dihinggapi hewan yang biasa disebut emas-emasan. Bunga terompet umumnya berwarna ungu muda (meskipun warnanya bisa bermacam-macam) dengan batang kecil yang biasa digunakan untuk mainan.

Anak-anak zaman dulu biasanya akan mengambil putik bunga terompet dan menempatkan putik tersebut tepat di hidung. Dengan hanya menggunakan putik bunga terompet, mereka sudah bisa bermain dengan memerankan tokoh Pinokio dengan hidung panjang yang terbuat dari putik tadi.

Jika di masa kecil kamu punya tetangga yang memiliki pohon jambu bol, maka di musim jambu bol, halaman rumah biasanya akan berubah menjadi warna merah muda menggoda. Hamparan warna merah muda itu ternyata adalah jarum-jarum bunga yang terlepas dari kuntumnya tepat saat pagi tiba. Bunga jambu bol berwarna merah muda itu akan tampak terlihat indah ketika menutupi seluruh permukaan halaman rumah.

Ketika SD, kamu pasti disuruh membawa bunga (kembang) sepatu ke sekolah atau menggambar bentuk bunga tersebut di pelajaran IPA lengkap dengan nama bagian-bagian bunganya: mahkota, putik, benang sari, kelopak, dan sebagainya. Bunga sepatu ternyata tidak berbentuk sepatu, namun terdiri dari kelopak bunga yang saling bertumpuk. Bunga sepatu berwarna merah menyala menggoda dan sangat indah dipandang. Daun bunga sepatu biasa digunakan untuk bahan membuat gelembung udara setelah ditumbuk dan dicampur sabun colek.

Meski sekarang masih ada, bunga petai yang bentuknya mirip pemukul beduk ini memang kerap dijadikan mainan anak-anak zaman dulu. Kepala bunga yang menyerupai kepala pemukul beduk biasanya akan rontok dengan mudah jika sengaja diperotoli. Dan ketika bunga-bunga sudah rontok, kepala bunga ini akan terlihat lebih kecil namun mirip seperti kepala botak namun dengan bentuk yang agak lonjong.

Bunga kentut-kentutan biasanya akan tumbuh liar di pinggir sawah bersama tumbuhan-tumbuhan heterogen tak bernama lainnya. Umumnya, bentuk bunga kentut-kentutan kecil dan berwarna indah. Meski bentuknya indah dan sedap dipandang, aroma bunga tersebut tentu saja sangat bau dan menyesakkan hidung. Jika dipegang meski sebentar, maka tangan akan ikut-ikutan beraroma tidak sedap. Meski baunya tidak seperti bau kentut, entah mengapa nama bunga tersebut sering disebut bunga kentut oleh anak-anak zaman dulu.

Sebenarnya ada beberapa jenis bunga madu yang biasanya tumbuh di sekitar halaman kebun atau sungai. Bunga berwarna merah tersebut biasanya akan selalu dihinggapi lebah dalam waktu yang cukup lama. Ketika lebah-lebah sedang tidak berada di permukaan bunga, anak-anak zaman dulu biasanya akan menyeruput permukaan bunga yang dipenuhi dengan cairan. Rasanya yang manis membuat anak-anak sangat menyukai rasa cairan bunga yang dianggap sebagai madu yang ditinggalkan lebah tadi.

Nah, ini nih tumbuhan yang sering membuat anak-anak terlonjak girang sekaligus bahagia setelah melihat tumbuhan puteri malu. Bagaimana tidak girang, perubahan daun puteri malu yang akan merunduk ketika disentuh menjadi hal yang aneh dan merupakan sebuah keajaiban bagi anak-anak seusia mereka. Daun-daun yang tadinya masih segar tiba-tiba merunduk malu saat tangan-tangan mungil menyentuhnya hanya dalam satu kali colekan. Namun, setelah beberapa saat merunduk, tumbuhan puteri malu biasanya akan kembali segar beberapa saat kemudian.

Jika tidak bisa membudidayakan tanaman-tanaman yang tumbuh sejak zaman dulu, setidaknya generasi zaman now bisa menjaga kelestarian ekosistem alam dengan tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang merusak alam, seperti membuang sampah sembarangan, injak-injak pohon, cabut tanaman, corat-coret, dan sebagainya. Yuk, jaga kelestarian alam dimulai dari hal-hal kecil dan sederhana.