5 Momen Emas Sepak Bola Dunia Dekade 2000-an yang Selalu Dikenang

#2000an Ada gol indah Zidane sampai keajaiban Timnas Irak

Dekade 2000-an memberi banyak peristiwa dramatis dalam dunia sepak bola. Teknologi yang kian berkembang membuat seluruh dunia turut ambil bagian, sebagai saksi mata beberapa kejadian langka melalui layar kaca.

Di antara menit-menit dan gol-gol menentukan tersebut, berikut ini lima momen emas olahraga bal-balan yang kerap jadi bahan perbincangan.

1. Tendangan voli ciamik Zinedine Zidane (Final UCL 2002)

https://www.youtube.com/embed/4TuggkDPw6A

Salah satu bukti jika sang maestro tak hanya lihai mengumpan maupun mengatur serangan di sektor tengah, insting mencetak golnya pun tajam bukan main. Bersua Bayer Leverkusen di final Liga Champions 2001/02, sepakan volinya tepat di menit ke-45 membuat El Real balikkan keadaan menjadi 1-2.

Sebanyak 50 ribu penonton yang padati Hampden Park Glasgow kompak bersorak, merayakan salah satu gol terbaik dari kompetisi bergengsi antar klub Benua Biru.

2. Generasi emas Selecao di Piala Dunia 2002

https://www.youtube.com/embed/O8dUhMGtUtw

Sudah jadi kesepakatan jika kualitas skuat Brasil pada Piala Dunia Korsel-Jepang 2002 memang tak ada duanya. Ada si kiper tangguh Marcos yang hanya kebobolan 4 gol, trio bek tangguh Lucio - Edmilson - Roque Junior, Cafu dan Roberto Carlos nan berbahaya pada sisi sayap, Ronaldinho "sang penyihir" di sektor tengah serta duo bomber Rivaldo plus Ronaldo.

Dengan formasi 3-4-1-2 kreasi Luiz Felipe Scolari, Selecao adalah sebelas pemain yang mengembalikan sepak bola pada trah sebagai hiburan pengundang decak kagum. Inggris, Turki dan Jerman jadi korban di babak gugur. Jangan lupa, ada rambut kuncung Ronaldo!

Baca Juga: 6 Momen Sepak Bola Eropa Paling Memorable Sepanjang Tahun 2017

3. Keajaiban itu ada di Istanbul (Final UCL 2005)

https://www.youtube.com/embed/gL2Bcp5tWrg

Skuat Liverpool memasuki ruang ganti Ataturk Olympic Stadium Istanbul dengan perasaan bercampur aduk. Bagaimana tidak, mereka sudah tertinggal 3 gol di babak pertama dari AC Milan. Namun apa yang terjadi di paruh kedua tak bisa dijelaskan oleh sebagian besar suporter kedua kesebelasan hingga kini.

The Reds bangkit dengan cara luar biasa, kedudukan disamakan hanya dalam tempo 20 menit. Mental skuat asuhan Carlo Ancelotti pun rubuh, berujung pada kegagalan eksekusi penalti Andriy Shevchenko di babak tos-tosan.

4. Ledakan emosi di kepala Zizou (Final Piala Dunia Jerman 2006)

https://www.youtube.com/embed/zAjWi663kXc

Berbicara tentang Zinedine Zidane berarti kita harus angkat bicara perihal lembaran akhir karirnya yang pahit. Tepat pada menit ke-110, hampir 70 ribu pasang mata di Olympiastadion Berlin terhenyak kala wasit Horacio Elizondo memberi Zizou kartu merah.

Usut punya usut, ternyata si kapten Prancis menanduk bek Italia, Marco Materazzi, hingga terkapar akibat termakan provokasi. Gelandang keturunan Aljazair itu berjalan gontai ke kamar ganti, melewati trofi supremasi bersepuh emas tanpa sedikit pun menoleh. Inilah episode anti-klimaks bagi sang maestro.

5. Irak yang bangkit dari puing-puing (Final Piala Asia 2007)

https://www.youtube.com/embed/GjWPU2t6I7s

Pada 29 Juli 2007 adalah hari abadi dalam benak seluruh warga Irak. Timnas mereka menekuk Arab Saudi, tim favorit juara, dengan skor 1-0 di final Piala Asia. Saat sundulan Younis Mahmoud menjebol gawang Yasser Al Mosailem di menit ke-71, sorakan tak hanya milik 60 ribu penonton GBK, melainkan jutaan jiwa penghuni wilayah bekas peradaban Babilon.

Singa-singa Mesopotamia datang ke hajatan empat tahunan AFC tanpa persiapan memadai. Selain menderita akibat kurangnya fasilitas, berbagai macam masalah lain turut datang seperti tipisnya bantuan finansial. Namun, mereka pulang sebagai penyembuh luka negeri yang baru saja terpecah belah akibat perang dan konflik horizontal.

Baca Juga: 6 Film Ini Menggambarkan Kegilaan Suporter Sepak Bola

Achmad Hidayat Alsair Photo Verified Writer Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya