7 Bahan Pewarna Ini Ceriakan Anak Zaman Dulu, Main Sekaligus Belajar!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Secara psikologis, warna memberikan keindahan dan berkesan ceria serta membuat bahagia orang yang melihatnya. Tak salah jika warna biasa digunakan sebagai bahan pelajaran di samping pelajaran akademis lain bagi pelajar di era lawas.
Terutama pelajaran seni rupa, banyak tenaga pendidik yang menggunakan media warna dari berbagai bahan dan bentuk.
Nah, bagi kamu yang senang dengan palajaran seni rupa, mungkin sudah tidak asing dengan bahan-bahan atau media warna yang bikin ceria masa kecilmu. Apa saja ya?
1. Kelir
Kelir merupakan sebutan khas oleh pelajar 90an untuk pensil warna. Kelir biasanya ada dalam satu wadah dan berisi 12 buah dengan warna yang berbeda-beda. Bentuknya yang hampir mirip pensil memudahkan anak SD menorehkan warna pada permukaan gambar yang akan dihias. Kelir menjadi andalan anak SD ketika masuk pelajaran seni rupa, khususnya menggambar.
2. Cat air
Tak hanya kelir, cat air pun biasa digunakan oleh para pelajar untuk memberikan warna pada permukaan gambar yang sudah dibuat. Cat air yang identik dengan kuas dan palet ini biasanya berada dalam botol-botol kecil mirip pembungkus plembotan.
Tak hanya menyapukan dengan kuas, cat air pun bisa langsung digunakan tanpa air dengan menggunakan teknik campur warna dengan bantuk abstrak namun indah.
Baca Juga: 5 Soundtrack Film Barbie Era 2000an Ini Bikin Teringat Masa Kecil
3. Stabillo
Kebanyakan bukan untuk menggambar, stabillo biasanya digunakan untuk menandai tulisan tertentu di buku yang dianggap penting. Untuk mempermudah mencari dan menghafal, tulisan yang ditandai stabillo biasanya akan dibuka berkali-kali agar mudah diingat. Stabillo memiliki warna khas yang cukup ceria dan terang alias ngejreng.
4. Krayon
Editor’s picks
Jika kelir diselimuti oleh permukaan kayu seperti pensil, maka krayon merupakan bahan pewarna sebesar jari tanpa selimut kayu di sekelilingnya. Hampir mirip dengan kapur namun memiliki banyak warna, krayon biasa digunakan untuk mewarnai bentuk yang luas dan lebar. Hasil warnanya yang terlihat agak kasar tak mengurangi keindahan bentuk yang digambar.
5. Daun pacar
Siapa sangka, di era lawas, ada beberapa jenis daun-daunan yang bisa dijadikan bahan pewarna, salah satunya adalah daun pacar. Daun pacar biasa tumbuh di halaman belakang rumah dengan bunga-bunga merah kecil menjuntai di sekelilingnya.
Tumbuk daun pacar hingga lembut dan letakkan di permukaan kuku. Setelah kering, cuci kuku dan secara ajaib permukaan kuku akan menjadi merah merona dan terlihat indah. Sayang, daun pacar sekarang sudah tidak ditemukan lagi keberadaannya.
6. Kertas babat
Kertas babat biasa digunakan untuk menghias telur di acara muludan oleh masyarakat Banten. Kertas babat terdiri dari berbagai macam warna terang yang terbuat dari kertas tipis yang bergulung memanjang. Sesudah dipakai acara muludan, anak-anak biasa menggunakan kertas babat untuk mewarnai permukaan tertentu setelah dicampur dengan air.
7. Wantex
Umumnya, wantex biasa digunakan untuk membuat warna pakaian menjadi seperti baru. Namun, anak-anak SD biasa menggunakan wantex untuk membuat prakarya membuat motif tertentu dari sapu tangan polos. Sapu tangan polos dibentuk sedemikian rupa dan diikat dengan karet di bagian tertentu.
Setelahnya, masukkan sapu tangan ke dalam larutan wantex yang mendidih dan tiriskan setelah beberapa menit. Setelah kering, sapu tangan yang tadinya polos akan terlihat lebih indah dengan motif abstrak dengan warna-warni yang menawan. Siapa yang pernah membuat prakarya ini, cung!
Jadi, apa nih warna yang paling kamu suka dan menjadi simbol penting dalam kehidupan kamu?
Baca Juga: Tanpa Plonco, Ini 8 Momen Unik ‘Masa Orientasi Siswa’ Era Lawas
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.