Rindu Berat, 7 Hal Unik Daun Pisang Ini Bangkitkan Memori Masa Kecil

Kawan, coba bayangkan, betapa nikmatnya makan bersama teman-teman sepermainan dengan alas daun pisang di tengah sawah. Meski dengan lauk sederhana, kenikmatan menyantap makanan bersama-sama merupakan kenangan tak terlupakan dari masa kecil yang membahagiakan. Makan bersama ditemani angin semilir, canda dan tawa, merupakan suatu kebahagiaan hakiki tak terbantahkan.

Percaya, kue yang dibungkus dengan daun pisang terasa lebih nikmat daripada dibungkus dengan bahan-bahan plastik atau sejenisnya. Anak-anak zaman old sangat menyukai rasa kue-kue yang dibungkus daun pisang karena terasa lebih alami. Coba tanyakan kepada anak-anak zaman now, jika disuruh memilih, lebih suka makan kue tradisional berbungkus daun pisang atau makanan siap saji di restoran?

Anak-anak perempuan zaman old memiliki cara tersendiri untuk membuat mainan boneka. Dengan menggunakan batang pohon singkong dan daun pisang, mereka sudah bisa berkreasi membuat boneka khas zaman old. Potongan batang pohon singkong digunakan sebagai tubuh, sementara daun pisang dipotong tipis-tipis menyerupai rambut untuk bagian kepalanya. Sederhana, unik, namun tetap kreatif kan?

Tak hanya daunnya, bagian tengah daun pisang yang disebut gedebong pun bisa dikreasikan menjadi senapan. Jika anak cewek membuat rambut boneka dari daun pisang, maka anak cowok membuat mainan senapan dari gedebongnya. Dengan teknik menekuk ujung-ujungnya dan dikaitkan dengan karet gelang, senapan pun siap untuk dimainkan.

Eh, kamu tahu gak, menggoreng telur ternyata tidak mesti harus menggunakan minyak goreng, lho. Hanya dengan menggunakan daun pisang di atas penggorengan, kamu sudah bisa memasak telur mata sapi hingga matang. Selain nikmat dan alami, menggoreng tanpa minyak pun dipercaya bisa meningkatkan kesehatan.

Karena aktivitas anak-anak zaman old lebih banyak dihabiskan di luar rumah, maka mereka biasanya membuat gubuk-gubukan di tengah sawah. Kayu-kayu atau batang-batang pohon kecil dibuat sebagai tiang, sementara daun-daun lebar digunakan sebagai atap dan temboknya. Termasuk daun pisang yang biasa dijadikan atap dan bagian samping untuk menutupi dari terik matahari.

Nah, ini nih yang paling diingat dari daun pisang yang bisa menjadi payung darurat ketika hujan deras tiba. Daun pisang diangkat bersama-sama oleh 4-5 anak di atas kepala sembari berlari-lari kecil menghindari air hujan di atasnya. Karena permukaan daun pisang yang anti air, maka daun pisang bisa melindungi anak-anak zaman old dari derasnya hujan.

Yakin tidak kangen dengan masa-masa indah tersebut? Yuk, jaga kelestarian alam agar pohon-pohon dan tumbuhan bisa tetap subur di negeri tercinta kita ini.