9 Alasan Kenapa Kamu yang Lahir dan Besar di Semarang Itu Patut Berbangga

Kota ini punya penduduk sekitar dua juta jiwa. Luas wilayahnya mencapai 373,8 kilometer persegi. Bisa dibilang inilah kota metropolitannya Jawa Tengah. Tak heran kalau Semarang menjadi tempat tujuan orang bekerja, berwisata, atau melakoni tur.

Klenteng ini adanya di daerah Simongan, barat daya Kota Semarang. Di sana ditemukan sebuah tulisan yang amat menunjukkan keislaman, kira-kira seperti ini bunyinya, "marilah kita mengheningkan cipta dengan mendengarkan bacaan Al Quran".

Bangunan kuno megah berlantai dua bernama Lawang Sewu itu pernah menjadi kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau PT Kereta Api Indonesia. Tepatnya setelah Indonesia merdeka. Tak heran kalau di kota itu identik dengan kereta api.

Itulah mengapa Semarang identik dengan jamu. Museum ini didirikan pada 18 Januari 1984. Di sana ada patung-patung yang menggambarkan produksi jamu zaman dulu. Ada juga barang-barang koleksi pribadi Nyonya Meneer.

Pada abad ke-8, Mataram Kuno menduduki Jawa Tengah sebelum akhirnya pindah ke Jawa Timur sekitar abad ke-10. Semarang merupakan wilayah yang dulunya masuk Mataram Kuno.

Pelabuhan Simongan, itulah salah satu tempat yang amat terkenal di sana. Pelabuhan ini menjadi tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada 1435 Masehi. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan klenteng dan masjid. Sampai sekarang, bangunan itu terkenal dengan nama Klenteng Sam Po Kong.

Semarang diserahkan ke VOC oleh Susuhunan Pakubuwono I karena ia telah dibantu merebut Kartasura. Sejak itu Semarang resmi menjadi milik VOC, kemudian Pemerintah Hindia-Belanda.

Sebab, kota itu dilalui banyak sungai di tengah kota, ibaratnya di Venesia, Italia.

Semarang Kota Lumpia, itulah julukan yang tepat. Lumpia menjadi penganan khas Semarang yang terbentuk oleh akulturasi budaya Jawa dan Tiongkok.

Nah, makin bangga kan dengan Semarang karena sejarahnya?