Lima tahun yang lalu, Kyle Schwartz bertanya pada murid di kelasnya untuk mengisi kalimat kosong: “Aku berharap ibu guru tahu kalau ______".
Tak disangka jawaban-jawaban dari para muridnya sangat mengejutkan. Ada beberapa siswa yang menceritakan tentang buruknya hidup di keluarganya, tidak memiliki teman, hingga penindasan.
Apa saja catatan kecil, tapi mengejutkan dari para muridnya yang masih SD ini?
Aku berharap bu guru tahu kalau ayahkuu memiliki dua pekerjaan dan aku jarang melihatnya.
Aku berharap bu guru tahu kalau ibuku telah bercerai 3 kali.
Aku berharap bu guru tahu kalau ibu dan aku tinggal di tempat penampungan.
Aku berharap bu guru tahu kalau adik laki-lakiku selalu merasa takut dan terbangun dalam keadaan tegang setiap malam.
Aku berharap bu guru tahu kalau ayahku meninggal tahun ini dan aku merasa sendirian sejak saat itu.
Aku berharap bu guru tahu kalau ibu dan ayah sudah bercerai dan aku adalah anak tengah dari tujuh bersaudara.
Tiga hal yang aku berharap bu guru tahu tentang diriku: kami keluarga tujuh bersaudara, aku menjadi yang termuda kedua. Aku bermain basket dan aku rasa aku pandai menulis.
Aku berharap bu guru tahu kalau ibuku mungkin akan didiagnosis mengidap kanker minggu ini dan aku telah merasakan kehilangan rumah tiga kali di tahun ini.
Aku berharap bu guru tahu kalau aku diusir dari rumah karena pacar ibu, dan sekarang aku tidak memiliki hubungan lagi dengan ibu.
Mayoritas siswa Schwartz berasal dari keluarga menengah ke bawah. Sekitar 44% dari anak-anak di Amerika hidup dalam keluarga berpenghasilan rendah, menurut National Center for Children in Poverty.
Schwartz mulai berbagi catatan dua tahun lalu, orang-orang pun menanggapi dan mendukungnya. Sejak saat itu banyak orang berbagi foto dan tanggapan dengan menggunakan #IWishMyTeacherKnew. Mereka sadar dengan cara seperti itu, anak-anak akan lebih bisa mengungkapkan isi hatinya.