TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ulang Tahun ke-104, Profesor Ini Justru Ingin Meninggal Lebih Cepat

Alasannya benar-benar sulit dipahami

twitter.com/zesty_politics

Perth, IDN Times - Memiliki umur panjang tentu menjadi harapan semua orang di dunia. Namun, umur panjang dialami oleh seorang profesor asal Australia yang belum lama ini berulang tahun ke-104 tahun. Akan tetapi, profesor ini malah ingin mati lebih cepat dengan alasan yang benar-benar sulit dipahami. Bagaimana awal ceritanya?

1. Perayaan ulang tahunnya dirayakan secara sederhana

twitter.com/zesty_politics

Dilansir dari Abc.net.au, seorang profesor yang diketahui bernama David Goodall ini tengah merayakan ulang tahun ke-104 tahun. Perayaan ini sendiri dilakukan secara sederhana dan dihadiri oleh para kerabat serta beberapa rekannya di tempat mengajar. Namun, profesor tersebut justru ingin mati lebih cepat dan sangat menyesal bisa mencapai usia saat ini yang sulit dicapai oleh sebagian besar orang.

"Saya sangat menyesali telah mencapai usia ini. Saya lebih suka 20 atau 30 tahun lebih muda," ujar Profesor David Goodall yang dikutip dari Abc.net.au.

Sampai saat ini, beliau belum menderita penyakit apapun meski penglihatan beliau agak sedikit terganggu karena faktor usia. Bahkan, pihak kampus sendiri pun meminta beliau untuk mundur dari tempatnya bekerja karena berisiko bagi beliau sendiri. Namun, beliau justru menentang keras dan pada akhirnya pihak kampus mempersilahkan beliau untuk terus bekerja di kampus itu. Beliau sendiri telah memulai sebagai dosen di kampus itu sejak tahun 1950an hingga saat ini.

2. Beliau merupakan anggota kelompok advokasi selama 20 tahun

twitter.com/PTTVOnlineNews

Ternyata beliau juga merupakan anggota kelompok advokasi, Exit International, selama 20 tahun. Sebagai anggota Exit International, beliau pun mengkampanyekan pelegalan euthanasia secara sukarela di Australia Barat.

"Orang tua seperti saya harus memiliki hak kewarganegaraan penuh termasuk hak melakukan bunuh diri dengan mendapat bantuan," ungkap beliau yang dikutip dari Abc.net.au. Perjuangannya pun membuahkan hasil setelah tahun lalu pemerintah negara bagian Victoria melegalkan euthanasia secara sukarela yang dilakukan oleh orang lain. Sayangnya, beliau sendiri dinilai tidak memenuhi syarat karena belum menderita penyakit berat sama sekali sehingga tidak bisa dilakukan euthanasia terhadap beliau.

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya