Curhat Penonton Konser Coldplay Disabilitas Tempatnya Diserobot Orang
Konser Coldplay di Stadion Gelora Bung Karno pada 15 November 2023 kemarin masih meninggalkan cerita. Ada yang mengisahkan cerita bahagia bisa menjadi saksi bersejarah Coldplay konser di Indonesia, tapi ada pula yang masih gondok dengan situasi yang saat itu terjadi di GBK.
Salah satunya adalah Tirta yang mencurahkan kekesalannya atas abainya panitia konser, kepada penonton disabilitas. Tirta mengeluhkan mulai dari tidak jelasnya alur masuk stadion, hingga tempatnya direbut penonton lain yang bukan disabilitas.
1. Gak ada alur yang jelas bagi penonton disabilitas untuk masuk ke stadion GBK saat konser Coldplay
Masalah yang Tirta temui sudah bermula sejak ia mencari pintu masuk khusus disabilitas, yang sudah dijanjikan pihak promotor konser Coldplay di Jakarta. Setelah mondar-mandir bertanya kepada pihak panitia, ia tidak kunjung menemukan jawaban pastinya.
Ia bahkan menyebut para panitia malah kebingungan sendiri, ketika ditanyakan soal akses pintu masuk khusus disabilitas.
"Jadi kalau berdasarkan email, para pemegang tiket wheelchair itu akan dibantu medic untuk ke dalam. Begitu nanya medic, semua bengong gak tau ngapain. Akhirnya di ping-pong naik turun. Gak tau masuk lewat mana. Ada kali sejam gue naik turun nyari pintu masuk di mana," ujarnya seperti dikutip dari akun X (Twitter) @romeogadungan.
2. Tempat khusus pengguna kursi roda di konser Coldplay penuh terisi penonton non-disabilitas
Akhirnya panitia mulai bergerak ketika Tirta memutuskan untuk menanyakan kejelasan, dengan membentuk kelompok bersama pemegang tiket disabilitas lain. Namun, panitia menyebut bahwa tempat yang harusnya jadi 'kursi' nonton Tirta dan kawan-kawan sudah terisi penuh.
Usut punya usut, tempat itu telah diisi oleh penonton tiket biasa yang katanya sudah gak mendapatkan tempat lagi. Selain itu, disebutkan ada juga penonton yang secara ajaib tiba-tiba harus menggunakan kursi roda pada hari H konser.
"Jadi mereka pake kursi roda, dan minta ditempatkan ama panitia di bagian kursi roda. Sementara pemegang tiket wheelchair, yang dari awal ngurusin surat dari RS, dll harus rela pindah ke bagian yang ada tangga-tangganya. Itu solusi dari panitia. Di sini gue udah mau ngamuk," lanjutnya.
3. Dapat jalur masuk yang gak ramah kursi roda
Meski akhirnya bisa masuk dan area khusus pengguna kursi roda berhasil dikosongkan dari orang-orang yang gak pakai kursi roda, Tirta mengaku tetap merasa kesal.
Apalagi saat perjalanan masuk itu, mereka justru dibawa melewati pintu masuk yang jalurnya gak ramah kursi roda. Dengan susah payah Tirta dan rombongan melewati tangga-tangga yang tidak bisa dilewati oleh kursi roda.
"Kalau lo liat gue, mungkin gak terlalu iba. But some of the other wheelchair users, emang gak akan kuat naik-naik tangga. Kondisinya gak sekuat gue. Kasian banget asli. Ada teteh-teteh bawa adiknya yang (kayaknya) cerebral palsy. Gimana coba mau gotong2 naik tangga?" keluh Tirta.
Curhatan Tirta tersebut viral dengan telah di-repost lebih dari 8 ribu kali di X. IDN Times telah mencoba menghubungi PK Entertainment selaku promotor. Namun, belum ada respons apa pun dari pihak promotor.
