Aksi demonstrasi Surabaya Menggugat yang diselenggarakan di depan Gedung DPRD Jawa Timur pada Rabu (25/9) dan Kamis (26/9) memiliki sisi lain yang menarik. Sesosok laki-laki yang mengenakan sayap kecil berwarna hitam tampak mencolok di kerumunan.
Ia adalah Dhanar Jabro Febiansah, mahasiswa yang sempat viral di Twitter berkat videonya yang menggelitik. Simak fakta menariknya di sini!
Dalam video yang diunggah di akun Twitter @taufikNIC, Febi mengaku melakukan aksinya sebagai bentuk hiburan. "Karena aku content creator, aku pengen bikin parodi video klip Ariana Grande. Trus aku beli sayap-sayapan di online shop," ungkap Febi yang merupakan mahasiswa Universitas Dr. Soetomo ini.
Tak disangka, ia tak sengaja membeli sayap dengan ukuran anak-anak. "Rabu (25/9) kan diajak ikut demo. Daripada gak kepakai, ya udah aku pakai sayap ini pas demo. Ceritanya pengen catwalk ala-ala model Victoria Secret gitu," jelas Febi sambil tertawa.
Aksinya berlenggak-lenggok di jalanan saat demo berlangsung menjadi viral di Twitter. Videonya diunggah oleh akun @taufikNIC di Twitter dan berhasil meraih 677 ribu tayangan, lebih dari 7 ribu retweet, lebih dari 8500 likes serta 696 komentar.
"Awalnya gak berekspektasi buat viral. Tapi ternyata bisa booming di Twitter, di akun gosip dan akun humor receh," jelas mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi yang disebut-sebut mirip Atta Halilintar oleh netizen. Ia mengaku senang karena videonya bisa menghibur banyak orang. Apalagi, di tengah ketegangan akibat demonstrasi di berbagai kota.
Tak hanya sekadar menghibur, Febi juga membuka donasi untuk mahasiswa lewat Instagram Story-nya. Donasi yang terkumpul sebesar Rp1,5 juta, yang ia gunakan untuk membeli konsumsi dan dibagi-bagikan saat demonstrasi berlangsung.
"Tadi sudah aku belikan konsumsi berupa nasi, snack, minuman dan permen. Sudah dibagi-bagikan juga ke mahasiswa yang melakukan aksi hari ini," tutur Febi.
Di balik sifatnya yang humoris dan ramah, Febi juga punya pesan untuk mahasiswa-mahasiswi di seluruh Indonesia yang mengikuti aksi. "Jangan mudah terprovokasi dan tetap menjaga kerukunan antar peserta aksi," pesannya.
Ia tak menampik adanya aksi demonstrasi yang ricuh di berbagai kota di Indonesia. Namun, ia berharap agar hal ini tidak terjadi di Surabaya. "Kalau bisa, semoga di Surabaya tetap aman. Asal aspirasi dan pendapat tetap tersampaikan, rasanya sudah cukup," ujarnya sembari menutup pembicaraan.