Keturunan India dan Pernah Di-bully, Priyanka Justru Jadi Miss Japan 2016

Kemenangan Yoshikawa juga mengundang pro-kontra karena dia merupakan ratu kecantikan birasial kedua dalam sejarah Jepang. Dia terinspirasi oleh Ariana Miyamoto, Miss Universe Jepang 2015 yang juga keturunan campuran.

Dia telah mengaku terilhami oleh Ariana untuk memenangkan persaingan ini. Setelah kemenangannya banyak komentar di media sosial mendukungnya. Pendukung mengatakan bangga dia mewakili Jepang dalam kompetisi Miss World di Washington DC, pada Desember ini. Namun beberapa merespon negatif kemenangan Yoshikawa. Mereka mempertanyakan Yoshikawa dianggap bukan keturunan asli Jepang.

Namun, Direktur Miss World Japan Office Tomoko Morikawa mengatakan standar kecantikan Jepang telah berubah. Terpilihnya Yoshikawa tahun ini berdasarkan pertimbangan penampilan dan kontribusinya kepada masyarakat. Tomoko menegaskan bahwa Priyanka adalah orang yang benar-benar cocok mewakili Jepang di panggung dunia.

Priyanka baru saja terpilih sebagai pemenang Miss Japan 2016. Namun gelar juara untuknya menjadi kontroversi karena Priyanka dianggap bukan keturunan Jepang seutuhnya. Berikut adalah profile lengkap dari Priyana Yoshikawa:

Priyanka, 22 tahun, lahir di Tokyo dari ayah berdarah India dan ibu berdarah Jepang. Dia tumbuh besar di tiga negara yaitu India, Amerika Serikat dan Jepang.

Saat pulang ke Jepang di usia 10 tahun, dia mengaku mendapat bullying karena warna kulitnya. Namun dia sudah biasa dengan itu karena banyak orang keturunan asing yang juga menderita.

Priyanka berusaha mengambil hikmah dari bullying yang didapatnya itu. Menurutnya jika tidak dihina seperti yang dialaminya saat remaja, dia tidak akan menjadi wanita yang kuat sekarang ini.

Wanita yang suka kickboxing ini terpilih sebagai Miss Japan 2016 mengalahkan para pesaingnya yang sebagian besar keturunan Jepang. Mahir berbahasa Inggris dan Jepang serta memegang sertifikat sebagai pelatih gajah. Priyanka bersiap untuk mewakili Jepang dalam kontes Miss World 2016 yang digelar di Washinton D.C., Amerika Serikat, Desember 2016.

Wanita yang hobi membaca dan traveling itu berharap bisa membantu mengubah persepsi bahwa warga Jepang keturunan indo juga berhak ada di panggung internasional. Apalagi jumlah orang dengan keturunan campuran semakin bertambah, sehingga orang-orang seharusnya menerima perbedaan ini.