10 Aktor Korea yang Berasal dari Keluarga Miskin, Ada Nam Joo Hyuk 

Lee Joon Gi mengakui bahwa dirinya sempat mencuri makanan dari kulkas saat tinggal di gosiwon, sebuah kamar kos berukuran kecil di Korea Selatan. Ia mengambil makanan bernama jangjorim tersebut tanpa meminta izin lebih dulu pada pemiliknya. 

Lee Joon Gi mengaku saat itu sedang kesulitan keuangan. Ia juga terpaksa pindah ke Seoul di usia 20 tahun dan jauh dari keluarga demi bisa mewujudkan impiannya jadi artis. Karena itu, jangjorim menjadi menu makanan yang penuh arti bagi sang aktor hingga saat ini.

Melalui program Radio Star, Nam Joo Hyuk mengatakan bahwa dirinya dibesarkan dalam keluarga miskin. Saat masih sekolah, sang aktor hanya makan mi instan selama setahun. Rumahnya juga tidak memiliki kamar mandi.

Bintang drama Twenty-Five, Twenty-One ini mengaku keadaannya belum membaik bahkan saat ia sudah jadi model. Ia baru merasa lebih beruntung setelah membintangi School 2015. Setelah sukses, ia membiarkan ibunya menggunakan uangnya dan merawat orangtua. Sumbangan pun rutin ia berikan untuk sekolahnya.

Di program Strong Heart, Seo In Guk menyatakan bahwa keluarganya miskin di masa lalu. Orangtuanya bahkan akan menggunakan sisa tulang ayam panggang untuk membuatkannya sup. Karena itu ia bertekad menjadi penyanyi yang sukses. 

Setelah menerima uang sebagai pemenang Super Star K, Seo In Guk memberikan seluruh uangnya untuk keluarga dan membuka sebuah restoran. Kini, tidak hanya sebagai penyanyi, dirinya pun sukses meraih popularitasnya sebagai aktor yang sering wara-wiri di beragam drama populer.

Park Bo Gum mengalami banyak kesulitan di masa lalu. Ayahnya bangkrut dengan meminjam sejumlah uang dan mendaftarkan namanya sebagai penjamin pada saat itu. Setelah debutnya, ia pun dituntut melunasi utang tersebut yang meningkat drastis karena bunganya.

Rain harus menanggung banyak beban saat usianya masih begitu muda. Ia pernah kelaparan selama beberapa hari berturut-turut karena tidak ada makanan di rumahnya. Kesehatan sang ibu pun terus memburuk karena keluarganya tidak mampu membeli obat. 

Pada saat itu, hanya Park Jin Young, pendiri JYP Entertainment, yang mau membantunya membayarkan tagihan rumah sakit ibunya. Berkat tindakan itu, ibunya bisa bertahan hidup selama 2 hingga 3 minggu setelah dirawat dengan benar. Ia juga merasa beruntung karena Park Jin Young mau mendebutkan dan mengubah kehidupannya.

Song Jae Rim sangat tertutup terkait kehidupan pribadinya, tetapi telah terungkap bahwa dirinya tumbuh dalam kemiskinan. Inilah yang membuatnya menjadi berhati-hati terhadap keuangannya, dengan terus mencatat pengeluarannya secara rutin.

Situasi keuangan keluarga Ji Chang Wook sangat tidak stabil di masa lalu. Di program Taxi, ia pun mengakui bahwa mereka sering kali kesulitan untuk menafkahi diri sendiri. Ia tidak punya uang saar itu, hingga ibunya bekerja keras di restoran yang menyebabkannya jatuh sakit. 

Ibu dari sang aktor merupakan orangtua tunggal yang berusaha menghidupinya sendirian. Ji Chang Wook pun selalu memperlakukan ibunya dengan baik saat ini. Ia suka memberikan uang dan sudah melunasi utang keluarganya yang membuatnya merasa puas. Ia juga masih tinggal bersama ibunya.

Cha Seung Won memiliki kehidupan uang cukup sulit, bahkan setelah ia menikah. Sang aktor bersama istrinya pernah tinggal di ruang bawah tanah selama beberapa tahun karena kondisi keuangannya. Juga, tidak banyak yang ia lakukan di masa kecil dulu karena kondisi finansial.

Kang Ha Neul berani pindah sendirian dari Busan ke Seoul untuk mewujudkan cita-citanya menjadi aktor. Karena keluarganya tidak mampu, mereka tidak dapat membayar biaya sekolah swasta untuk mendukung keinginannya itu. 

Kang Ha Neul enggan merepotkan orangtuanya dengan menerima semua pekerjaan paruh waktu di toko serba ada, pom bensin, peternakan bebek, prasmanan, dan membagikan brosur di jalanan. Ia mengakui, bahwa pengalaman itu justru berharga baginya dan membantunya saat berakting.

Lee Joon dibesarkan oleh keluarga yang kesulitan secara finansial. Ia bahkan hanya dapat mengenakan pakaian yang sama terus-menerus dan diejek oleh teman-temannya sewaktu masih sekolah. 

Lee Joon memiliki keinginan kuat untuk membantu keluarganya. Sang aktor berlatih menari siang dan malam demi bisa diterima di Korea National University of Arts. Ia juga bekerja paruh waktu di restoran uang sering dikunjungi aktor untuk mendapat uang dan memperluas koneksi baginya.

Meskipun butuh waktu yang panjang dan usaha tanpa henti, aktor di atas pantang menyerah dalam meraih cita-citanya. Kondisi keuangan yang sulit pun tak membuat mereka merasa tidak percaya diri dalam berusaha begitu saja.