11 Drakor tvN Berkonsep Retro, Ada Jeongnyeon: The Star Is Born

Jeongnyeon: The Star Is Born merupakan drakor terbaru tvN yang dibintangi Kim Tae Ri. Drakor ini bercerita tentang anggota Gukgeuk (teater tradisional Korea) khusus perempuan di tahun 1950an. Dari latar waktunya, drakor ini termasuk berkonsep retro.
Saluran tvN kerap menayangkan drakor berlatar masa lalu, termasuk Jeongnyeon: The Star Is Born. Berikut 11 drakor tvN yang mengusung konsep retro yang kisahnya seru dan sebagian bisa bikin millenial nostalgia. Yuk, simak.
1. Jeongnyeon: The Star Is Born berlatar tahun 1956 (2024) seusai Perang Korea. Ceritanya terpusat pada perjuangan gadis desa untuk jadi artis teater tradisional

2. Reply 1997 (2012) mengisahkan fangirl di era generasi pertama KPOP pada tahun 1990an yang ternyata berjodoh dengan sahabat sendiri

3. Reply 1994 (2013) berkisah tentang mahasiswi pada tahun 1990an yang jadi rebutan di antara dua mahasiswa yang ngekos di rumahnya

4. Kisah keluarga, persahabatan, hingga asmara dari lima sekawan di tahun 1980an dalam drakor Reply 1988 (2015-2016) sukses bikin ngakak hingga terharu

5. Twenty Five Twenty One (2022) menceritakan kisah cinta dan perjuangan meraih cita-cita antara atlet anggar dan reporter di akhir 1990an hingga awal 2000an

6. Di Twinkling Watermelon (2023), dua remaja yang berantem dengan orangtuanya menjelajah waktu ke tahun 1995 saat ayah ibu mereka masih muda

7. Tale of the Nine Tailed 1938 (2023) mengambil latar tahun 1938 saat siluman rubah pria pergi ke masa lalu dan bertemu adiknya yang meninggal

8. Chicago Typewriter (2017) memakai dua latar waktu. Salah satunya, tahun 1930an. Ketiga tokoh utama dulunya adalah pejuang kemerdekaan

9. Life on Mars (2018) bercerita tentang detektif yang mengalami koma saat mengejar penjahat. Ia lalu justru menemukan dirinya terlempar ke tahun 1988

10. Kisah fans yang ke masa lalu untuk menyelamatkan idolanya bisa ditonton di Lovely Runner (2024). Banyak momen hits di era 2008-2009 di drakor ini

11. Cerita Mr. Sunshine (2018) terpusat pada seorang gadis pejuang kemerdekaan di awal 1900an. Ia diperebutkan tiga pria yang jatuh hati padanya

Deretan drakor di atas tak hanya punya cerita menarik dan akting apik para pemain, tapi juga sukses menampilkan suasana jadul sesuai premis. Mengusung konsep retro, semuanya gak bikin membosankan. Malah bisa menambah pengetahuan tentang era masa lalu hingga bikin nostalgia.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.