3 Alasan Kim Guk Ho Harus Diwaspadai di No Way Out: The Roulette

No Way Out: The Roulette menghadirkan kisah permaian rolet misterius sekaligus berbahaya yang jumlah hadiahnya fantastis. Sebanding dengan hadiah yang diperoleh, misi yang diberikan oleh penyelanggara juga terbilang ekstrim dan sadis. Misi pertamanya adalah memotong telinga kiri Yoon Chang Jae (Lee Kwang Soo).
Sedangkan misi kedua yang harus dilaksanakan adalah membunuh mantan narapidana Kim Guk Ho (Yoo Jae Myung). Setelah menjalani masa kurungan selama 13 tahun, Kim Guk Ho akhirnya bisa merasakan kebebasan. Meski sudah mendapatkan ganjaran atas kejahatannya, tetapi sosok Kim Guk Ho masih harus diwaspadai. Berikut tiga alasannya.
1. Kim Guk Ho mempunyai sifat manipulatif

Kim Guk Ho bukan sosok penjahat biasa. Ia tahu persis cara menarik simpati orang-orang. Pada saat sedang menjalankan hukuman di penjara, ia selalu bersikap sopan dan tidak pernah membuat onar. Bahkan, ia mempunyai hubungan yang dekat dengan sipir penjara. Berkat sifat teladannya tersebut, masa hukuman Kim Guk Ho dipotong selama 2 tahun.
Sifat manipulatif berikutnya adalah ditunjukkan ketika ia meminta maaf pada penduduk kota Hosan. Di depan puluhan pasang mata dan kamera, Kim Guk Ho memohon pengampunan atas kesalahannya di masa lampau. Ia pun menangis tersedu-sedu. Seolah-olah menyesali perbuatannya.
Namun, sadarkah kalian, jika sikap Kim Guk Ho berubah drastis ketika ia masuk ke dalam rumahnya. Ia kembali menjadi Kim Guk Ho yang arogan dan menyebalkan. Tak cuma itu, ia juga tidak menunjukkan perasaan bersalah sama sekali.
2. Suka membuat keributan

Setelah keluar dari penjara, Kim Guk Ho berada dalam pengawasan ketat polisi. Sebab, nyawa laki-laki tersebut tengah diincar banyak orang. Gerak-geriknya selalu diawasi oleh polisi. Ini tentu saja membuat dirinya risih dan kesal karena tidak sesuai dengan kebebasan yang diimpikannya.
Kim Guk Ho tak tinggal diam. Ia mulai membuat onar dengan menenggak alkohol yang masih tersimpan dengan baik di rumahnya. Dalam keadaan mabuk, ia meronta-ronta minta pergi ke supermaket. Padahal, rumahnya sedang dikepung media dan orang-orang yang mengincarnya.
Ulahnya tak berhenti di situ, setelah tiba di supermaket, ia langsung mengambil sosis kemudian memakannya. Ini tentu saja bukan etika yang benar, karena urutan yang benar adalah membayarnya terlebih dahulu kemudian baru memakannya.
3. Mempunyai potensi melakukan tindakan kriminal yang sama

Jika melihat sikap Kim Guk Ho yang tidak menunjukkan perasaan bersalah, ia dikhawatirkan bisa melakukan tindakan kriminal yang sama. Tepat 13 tahun yang lalu, Kim Guk Ho dijebloskan penjara, karena melakukan tindakan pemerkosaan pada wanita dengan profesi tertentu. Bahkan, korban terakhirnya sampai tewas tak berdaya.
Sebagai tindakan prefentif supaya Kim Guk Ho tidak mengulangi tindakan kriminal yang sama. Polisi memasang gelang lacak di pergelangan kaki pria tersebut. Ini dimaksudkan untuk mengawasi gerak-geriknya setelah keluar dari penjara.
Kim Guk Ho merupakan tokoh villain yang menarik dan unik. Jika dilihat dari penampilan luar, ia terlihat seperti pria baik-baik yang mencintai keluarganya. Namun, di balik semua itu ia ternyata penjahat keji yang bisa melakukan tindakan kejam. Lantas, apakah Kim Guk Ho akan diam saja ketika dijadikan target permainan rolet?