3 Alasan Seok Ryu Kecewa pada Orangtuanya di Love Next Door

Setelah memutuskan untuk datang kembali ke Korea Selatan saat resmi mengundurkan diri dari perusahaannya, Seok Ryu mulai mencari jati dirinya. Seok Ryu memikirkan dalam-dalam apa yang sebenarnya jadi impiannya selama ini.

Setelah perjalanan panjang mencari impian itu, Seok Ryu baru menyadari jika ia amat mencintai memasak. Mirip seperti ayahnya, Seok Ryu ingin menjadi seorang chef. Setelah memantapkan niatnya itu, Seok Ryu mengikuti kelas memasak untuk mendapatkan sertifikasi.

Namun, hal ini ternyata ditentang oleh kedua orang tuanya. Saat ia ketauan mengikuti kelas memasak, kedua orang tuanya marah besar. Sang ibu marah karena merasa Seok Ryu hanya membuang buang waktu.

Tak hanya sang ibu, ayahnya ternyata juga amat menentang keputusan Seok Ryu. Sang ayah menentang Seok Ryu yang amat ingin terjun ke bidang itu. Tak mendengar pendapat Seok Ryu, kedua orang tuanya itu segera menghakimi keputusannya. Sang ayah segera menghakimi dengan mengatakan jika Seok Ryu tak akan bisa bertahan di bidang ini.

Sudah mandiri sejak remaja, selama ini Seok Ryu selalu mematuhi kedua orang tuanya. Karena hal inilah, kedua orangtuanya sudah biasa mengandalkannya.

Karena selalu memiliki kesadaran untuk tak merepotkan orangtua, ayah dan ibunya menganggap jika Seok Ryu tak akan pernah membuat kesalahan dimana pun berada. Karena standar tinggi inilah, Seok Ryu merasa kecewa pada kedua orang tuanya. Tak seperti pada adiknya, kedua orang tuanya memiliki standar ganda padanya.

Seolah melakukan kesalahan fatal, Seok Ryu yang hanya ingin mengambil sertifikasi memasak itu dianggap membuat kesalahan yang besar. Tak hanya itu, saat ia pertama kali pulang setelah mengundurkan diri dari perusahaan internasionalnya itu, kedua orang tuanya juga tak menerima kehadirannya.

Sang ibu menyalahkan Seok Ryu atas keputusan yang tiba-tiba itu. Walau sudah bekerja selama sepuluh tahun terakhir dengan giat, ibunya ternyata seakan menuntut lebih. Tanpa peduli soal apa masalah yang sebenarnya dialami Seok Ryu, sang ibu mencerca dirinya dengan banyak pertanyaan.

Satu lagi yang jadi alasan mengapa Seok Ryu merasa kecewa terhadap kedua orang tuanya adalah bagaimana cara ayah dan ibunya itu membedakan perlakuan kepadanya dan ke adiknya.

Di saat ia dituntut untuk terus berada di jalan yang benar tanpa membuat kesalahan sedikit pun, di sisi lain kedua orang tuanya justru terus memaklumi kesalahan adik yang hanya selisih setahun darinya itu. Di saat ia dilarang untuk mengambil kelas memasak, di sisi lain sang adik diizinkan untuk mencoba banyak hal baru walau tak pernah serius melakoninya.

Di saat ia dihakimi habis-habisan hanya karena mengambil kelas memasak, di sisi lain kedua orang tuanya tak pernah mempermasalahkan segala tingkah Dong Jin (Lee Seung Hyub). Di masa lalu, saat Dong Jin bilang ingin menjadi pesepak bola, pria itu justru kabur dari kamp namun orang tuanya tetap memaklumi.

Saat Dong Jin ingin bermain musik, kedua orang tuanya mendukung dengan membelikan alat musik walau pada akhirnya adik laki-lakinya itu berhenti belajar karena tak lagi berminat. Tak habis di situ, kedua orang tuanya tetap memaklumi walau Dong Jin gagal empat kali masuk seleksi perguruan tinggi.

Hingga Dong Jin masuk kelas teater dan gagal jadi aktor pun kedua orang tuanya tetap memanjakannya. Namun, lain halnya dengan Seok Ryu. Kedua orang tuanya terlalu keras padanya. Hal inilah yang semakin membuat Seok Ryu merasa kecewa.

Jadi itu dia tiga alasan mengapa Seok Ryu kecewa pada kedua orang tuanya di drakor Love Next Door. Walau sudah bekerja keras selama sepuluh tahun, kedua orang tuanya nampak tak membiarkan dirinya untuk rehat sebentar. Ia juga tak merasa didukung untuk mengejar impiannya. Bagaimana konflik ini akan berakhir, ya?