Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Poster drama Korea Karma (instagram.com/netflixkr)

Pernah gak sih kamu merasa dunia kayak lagi menjebak dari segala arah? Utang numpuk, tekanan hidup makin berat, dan satu-satunya jalan keluar yang kelihatan malah bikin hati ragu.

Karma, drama Korea terbaru di Netflix, membuka cerita dengan cara yang langsung menghantam realita itu. Episode pertamanya langsung memperlihatkan bagaimana keputusan kecil yang salah bisa berubah jadi bola salju kehancuran.

Lewat tokoh Park Jae Yeong, kita diajak melihat sisi gelap dari ambisi dan keputusasaan. Ia gak jahat dari awal, tapi kondisi membuatnya tergelincir ke jalan yang makin kelam.

Yang menarik, Karma gak sekadar menyajikan drama kriminal, tapi juga menyorot moralitas, pilihan hidup, dan konsekuensi yang muncul dari keputusan yang kita ambil, seolah bilang apa pun yang kamu tanam, pasti akan kamu tuai.

1. Park Jae Yeong rela ambil jalan ekstrem demi lepas dari lilitan utang

Still cut drama Korea Karma (dok. Netflix/Karma)

Dari menit awal, kita langsung dikenalkan dengan Park Jae Yeong, pria muda yang terjebak utang akibat investasi kripto yang gagal total. Pilihan hidup yang buruk ini membuatnya nekat menyusun rencana keji, mencelakai ayah kandungnya demi bisa mencairkan uang asuransi. Alih-alih cari jalan legal untuk menyelesaikan masalah, Jae Yeong justru memilih cara cepat yang penuh risiko.

Ini jadi potret nyata betapa ekstremnya seseorang bisa berubah saat merasa terdesak. Perilaku Jae Yeong juga menggambarkan tekanan mental dan sosial di kalangan anak muda Korea yang merasa gagal dan ingin cepat sukses. Drama ini secara gak langsung ngajak kita mikir, seberapa jauh orang bisa melangkah saat merasa gak punya pilihan?

2. Jang Gil Ryong menunjukkan bahwa kejahatan itu bisnis, bukan emosi

Still cut drama Korea Karma (dok. Netflix/Karma)

Ketika Jae Yeong mencari orang untuk menjalankan rencananya, muncullah Jang Gil Ryong. Awalnya terlihat kalem dan profesional, tapi ternyata Gil Tyong adalah sosok licik yang memanfaatkan situasi. Begitu tahu nilai polis asuransi sebenarnya, ia langsung menaikkan tarif jasanya tanpa rasa bersalah.

Gil Ryong ini jadi simbol bahwa di dunia gelap, semuanya soal untung-rugi, bukan soal loyalitas atau rasa kasihan. Ini memperkuat pesan utama drama Karma, setiap pilihan punya konsekuensi, dan salah memilih orang bisa jadi awal dari kekacauan yang lebih besar.

3. Kesaksian saksi mata mengubah arah cerita jadi penuh misteri

Poster drama Korea Karma (instagram.com/netflixkr)

Rencana Jae Yeong dan Gil Ryong awalnya tampak lancar. Tapi semuanya berubah ketika tubuh sang ayah ditemukan di tempat yang berbeda dari rencana, dan ada saksi mata yang muncul membawa informasi tak terduga. Siapa sangka, pacar sang ayah justru jadi orang yang membuka celah besar dalam alibi Jae Yeong.

Twist ini bikin penonton sadar bahwa sekalipun sudah dirancang matang, tindakan tercela tetap sulit dikendalikan. Hal kecil bisa jadi bom waktu. Dari sinilah drama mulai memperlihatkan makna sesungguhnya dari “karma". Setiap keputusan yang salah bisa membawa efek domino yang merugikan semua orang yang terlibat.

Episode pertama Karma berhasil banget membangun ketegangan sambil nunjukin kalau hidup itu soal pilihan dan tiap pilihan punya harga. Buat kamu yang suka drama penuh intrik, konflik batin, dan plot twist yang gak ketebak, Karma jelas bukan drama yang bisa dilewatkan. Siapin mental, karena tiap episodenya bakal makin dalem dan mungkin aja bikin kamu mikir ulang soal arti “jalan keluar” dalam hidup!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team