3 Bukti Nam Ha Neul Sosok yang People Pleaser di Doctor Slump
People pleaser merupakan tindakan kuat untuk menyenangkan orang lain dengan cara mengorbankan diri sendiri. Menariknya, isu tersebut tampak diusung drakor Doctor Slump melalui salah satu karakternya. Ini terbukti melalui tindakan-tindakannya yang menggambarkan ciri-ciri people pleaser tersebut.
Sosok yang dimaksud adalah Nam Ha Neul (Park Shin Hye). Ia harus banyak berkorban demi mewujudkan ekspektasi orang-orang di sekitarnya. Tentu, Nam Ha Neul juga merasa tersiksa namun tak disadarinya. Ia pun berakhir dengan diagnosa depresi dari sang psikiater.
Kalau kamu penasaran, yuk, simak ketiga buktinya tersebut berikut ini. Petik nilai positifnya saja, ya!
1. Nam Ha Neul belajar begitu keras demi mewujudkan harapan ibunya
Nam Ha Neul merupakan seorang yang dikenal cerdas sejak masa sekolah. Ia pun begitu disiplin menerapkan metode belajar mandiri hingga menghabiskan masa mudanya hanya untuk belajar. Ini demi mewujudkan harapan sang ibu yang menginginkan Nam Ha Neul berkuliah di Kota Seoul.
Beruntung, ia berhasil lolos ujian seleksi jurusan kedokteran di universitas ternama. Kini, Nam Ha Neul merupakan seorang dokter anastesi yang kompeten di Daehan National University Hospital.
2. Nam Ha Neul kesulitan membela diri ketika dicaci maki sang atasan
Di rumah sakit, Nam Ha Neul sering kali menerima perlakuan yang cukup buruk dan kasar. Profesor sekaligus atasannya pun selalu menjadikan Nam Ha Neul sebagai sasaran kemarahan. Terlebih, situasi tersebut lebih cenderung ke arah gaslighting.
Nam Ha Neul juga tak bisa berkutik dalam situasi tersebut. Ia hanya mampu menuruti dan menerima setiap permintaan sang atasan. Selanjutnya, kondisi kesehatan Nam Ha Neul pun sampai menurun karena terlalu keras bekerja tanpa istirahat yang cukup.
3. Merasa ragu untuk meminta bantuan orang-orang sekitar
Setiap manusia membutuhkan orang lain dalam masa tersulitnya. Pasca Nam Ha Neul menerima diagnosa depresi dari psikiater, ia pun masih merasa tak enak untuk meluapkan perasaannya kepada orang sekitar. Padahal, Nam Ha Neul juga butuh bercerita, didengar, dan dipahami oleh sosok-sosok terkasihnya.
Sejumlah poin tersebut menjadi kebiasaan buruk bagi Nam Ha Neul dalam kurun waktu yang panjang. Ia pun tak menyadari jika situasi tersebut bisa menyiksa dirinya sendiri. Kini, Nam Ha Neul mulai belajar untuk mengutamakan kepentingannya dibanding orang lain.
