3 Perubahan Hidup Jeong Woo setelah Kariernya Hancur di Doctor Slump
Kasus yang menimpa Yeo Jeong Woo (Park Hyung Sik) di drama Doctor Slump membawa pengaruh besar bagi hidupnya. Sebelumnya ia dikenal sebagai dokter bedah plastik paling terkenal di Korea, kini ia harus menghadapi kesulitan karena tuduhan malapraktik di ruang operasi.
Pasien yang ditangani Yeo Jeong Woo meninggal dunia saat sedang dalam penanganan. Tentu kasus ini meruntuhkan kariernya seketika. Berikut perubahan yang dialami Yeo Jeong Woo setelah karirnya hancur di drama Doctor Slump.
1. Jeong Woo bangkrut dan terlilit utang
Setelah berita mengenai tuduhan malapraktik yang terjadi pada Jeong Woo, ia mulai mengalami berbagai perubahan. Jeong Woo terpaksa gulung tikar dan menanggung utang yang sangat besar. Semua kliniknya ditutup sehingga ia tidak bisa lagi menghasilkan uang dan harus membayar biaya kompensasi.
Jeong Woo bahkan menjual asetnya untuk menutupi utang yang besarnya 10 miliar won. Kini utangnya tersisa 3 miliar won sehingga ia harus mencari cara untuk bisa segera melunasinya. Belum lagi jika keluarga pasien menggugatnya, masalah akan menjadi lebih rumit.
2. Pindah ke rumah atap
Setelah menjual aset yang terdiri dari rumah dan mobil, Jeong Woo mulai mencari tempat tinggal baru. Ia memilih untuk menyewa rumah atap karena biayanya lebih terjangkau. Jeong Woo tidak memiliki banyak uang untuk menyewa rumah dengan fasilitas lengkap.
Ia harus bisa hidup dalam keterbatasan karena sudah jatuh bangkrut. Jeong Woo yang terbiasa tinggal di tempat yang nyaman sudah tidak bisa lagi merasakan itu karena kini rumah atapnya lebih sempit.
3. Dianggap tidak kompeten oleh publik
Keluarga pasien yang meninggal menuntut Jeong Woo untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia harus bolak-balik datang ke pengadilan untuk menjadi saksi atas meninggalnya pasein tersebut. Banyak media yang meliput sehingga membuatnya selalu tersorot kamera.
Publik mulai meragukan sosok Jeong Woo yang sebelumnya dikenal sebagai dokter berprestasi. Ia bahkan pernah mendapat penghargaan dari menteri karena menyumbangkan pendapatnya untuk kebutuhan sosial. Kini nama Jeong Woo tidak lagi dipercaya oleh publik.
Saat ini Yeo Jeong Woo sedang dalam titik terendah hidupnya. Ia kehilangan harta dan orang-orang yang selama ini percaya padanya. Jeong Woo harus menjalani hidup dari nol lagi, mampukah ia melakukannya?
