3 Bukti Yang Gwan Sik Berhati Baja di When Life Gives You Tangerines

Dari kecil, Yang Gwan Sik sudah naksir Oh Ae Sun. Ketulusannya dibuktikan dengan berani mengambil ikan neneknya hanya untuk Oh Ae Sun. Ia memahami bagaimana penderitaan gadis tersebut di rumah sang paman.

Rasa sayang tersebut berlanjut seiring dengan bertambahnya usia. Ia selalu ada untuk Oh Ae Sun dalam kondisi apapun. Lebih mencengangkan adalah ketika ia berani berenang di tengah lautan karena mendengar suara Oh Ae Sun.

Yang Gwan Sik lalu mempersunting Oh Ae Sun sebagai istrinya. Ia selalu melindungi sang istri dari perlakuan nenek dan ibu yang tak menyenangkan. Tak tahan dengan tindakan mereka, ia membawa istri dan anaknya untuk pindah dari rumah tersebut.

Biasanya seorang suami cenderung menceritakan apa yang telah dialami setelah pulang dari bekerja. Hal ini berbeda dengan Yang Gwan Sik yang berprofesi sebagai nelayan. Ketika mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari pemilik kapal, ia justru memilih bungkam seribu bahasa.

Suatu ketika, sekujur tubuhnya dipenuhi lebam. Kakinya pun terluka parah akibat perlakuan pemilik kapal, Bu Sang Gil. Ia cukup mengurung diri selama beberapa hari agar bisa siap menghadapi hari berikutnya.

Selama berumah tangga, ia lebih banyak mendengar cerita atau keluhan Oh Ae Sun. Dari awal, ia memang bertujuan untuk membuat istrinya bahagia. Ia memegang janji tersebut ketika meminta restu kepada paman Oh Ae Sun.

Selain sebagai suami, Yang Gwan Sik juga bertindak sebagai ayah yang baik untuk anak-anaknya. Meski mempunyai keterbatasan finansial, ia memastikan bahwa kebutuhan sandang dan pangan tercukupi. Ia juga gak pernah menuntut sang istri untuk bekerja.

Bahkan dalam kondisi masih berduka, ia tetap menjalankan tugasnya untuk mencari nafkah. Suatu ketika, anak ketiganya meninggal karena tenggelam di lautan. Seperti biasa, ia mengurung diri di kamar selama beberapa hari.

Ia bangun ketika melihat tas anak perempuannya basah karena tumpahan air susu. Ia pun membuka tas dan melihat nilai ulangan anaknya yang bagus. Ia juga melihat kartu pembayaran sekolah sang anak sudah berada pada waktu yang telah ditentukan.

Ia menyadari bahwa ketika berduka selama beberapa hari, anak-anak jadi sungkan mau bercerita. Perekonomian di rumah tangga mereka pun gak jalan. Syukurnya, warga Dodongri mengirimkan sembako ke rumahnya. Untuk itu, ia harus bangkit karena hidup terus berjalan.

Tiga bukti besar di atas sudah cukup membuktikan bahwa Yang Gwan Sik memang layak diberi julukan pria berhati baja. Ia gak pernah lari dari kenyataan dan selalu menghadapi apa yang telah menjadi bagian dari takdir dan nasibnya. Menyisakan 8 episode lagi, When Life Gives You Tangerines akan memberikan kisah lainnya yang terjadi di kehidupan Yang Gwan Sik.