3 Dampak Komunikasi Buruk di Love Next Door, Merasa Gak Berharga!

13 Sep 2024, 19:19 WIB

Jung So Min dan Jung Hae In di Love Next Door (x.com/cjndrama)

Komunikasi adalah hal terpenting bagi manusia untuk menjalin hubungan. Gak hanya itu, komunikasi juga digunakan untuk membagi pemikiran individu ke individu lain. Namun, kenyataannya, masih banyak orang yang gak menyadari hal itu.

Kondisi ini juga dialami oleh para karakter di drakor Love Next Door (2024), lho. Berbagai masalah yang mereka hadapi adalah akibat dari minimnya komunikasi. Namun, mereka gak sadar karena merasa lebih tersakiti.

Kenyataannya, kondisi ini malah memperburuk relasi antar individu, lho. Lalu, apa saja dampak dari buruknya komunikasi terhadap hubungan di drakor Love Next Door?

Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.

1. Akan menimbulkan salah paham

Lee Seung Joon di Love Next Door (instagram.com/tvn_drama)

Minimnya komunikasi membuat salah satu pihak dalam hubungan gak pernah menanyakan dan mengkonfirmasi apapun. Hal ini membuat apa yang dilihat selalu menjadi kebenaran. Padahal, bisa saja pihak tersebut hanya mengamati dari satu sudut pandang.

Kondisi ini dialami oleh kedua orang tua Choi Seung Ho (Jung Hae In). Hubungan antara Choi Kyung Jong (Lee Seung Joon) dan Seo Hye Sook (Jang Young Nam) dikenal dingin. Dikarenakan kesibukan, mereka hanya berbicara seperlunya.

Kondisi ini membuat kedua belah pihak saling salah paham satu sama lain. Kyung Jong berpikir jika istrinya punya hubungan khusus dengan rekan kerjanya. Sedangkan, Hye Sook menganggap jika suaminya hanya mementingkan pekerjaannya.

2. Gak bisa memahami pola pikir masing-masing

Park Ji Young, Jo Yeo Joon, dan Oh Eun Seo di Love Next Door (x.com/cjndrama)

Bae Seok Ryu (Jung So Min) selalu mengandalkan diri sendiri. Kedua orangtuanya bukan dari kalangan mampu. Dia berusaha untuk gak mempersulit kehidupan kedua orangtuanya hingga melupakan mimpinya.

Semakin lama, dia merasa gak adil karena adiknya, Bae Dong Jin (Lee Seung Hyub), selalu dituruti kemauannya oleh orangtua mereka. Pada akhirnya, dia merasa sangat terpuruk di Amerika dan memutuskan kembali ke Korea Selatan. Namun, ibunya menganggap dia menyia-nyiakan pencapaiannya selama ini.

Kenyataannya, kehidupannya di Amerika membuatnya tertekan dan berjuang untuk hidup sendirian. Dia kembali hanya untuk mencari mimpinya sekaligus diterima kedua orangtuanya. Namun, kedua orangtuanya menentang apa yang ingin dilakukannya.

Hal ini membuat Seok Ryu sangat kecewa pada keluarganya. Padahal, dia merasa gak pernah membebani mereka secara finansial dan mental.

3. Merasa rendah diri dan gak punya peran penting

Kim Ji Eun, Jung So Min, dan Jung Hae In di Love Next Door (x.com/cjndrama)

Ketika berada di Amerika, Seok Ryu dianggap sebagai sosok sukses bagi banyak orang. Namun, Seok Ryu ternyata mengalami diskriminasi hingga sakit kanker lambung dan memerlukan kemoterapi. Kondisi ini membuat Seok Ryu merasa gak berguna.

Dia akhirnya memutuskan untuk pulang ke Korea Selatan. Dia butuh lingkungan yang familiar serta orang-orang yang peduli padanya. Dibalik pencapaiannya yang gemilang, ternyata Seok Ryu kesulitan mencari tahu keinginan pribadinya.

Sebagai sahabat baik, Jung Mo Eum (Kim Ji Eun) dan Seung Hyo mencontohkan berbagai sudut pandang mengenai mimpi mereka. Di saat yang sama, mantan pacar Seung Hyo, Jang Tae Hui (Seo Ji Hye) juga menyadarkan Seok Ryu mengenai mimpinya selama ini. Hal ini menunjukkan jika mengobrol bisa mengerti dan memahami diri sendiri, lho.

Bagi banyak orang memang menggampangkan komunikasi. Namun, dampak buruknya komunikasi malah membuat sebuah hubungan jadi semakin rumit. Hingga saat ini, para karakter di drakor Love Next Door masih belum menyadari hal ini.

Para karakter di drakor ini masih perlu memperbaiki banyak hal. Lalu, apakah dampak yang saat ini mereka rasakan akan bertambah buruk di episode mendatang? Bagaimana menurutmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.