Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Drakor tentang Visual Misterius Tak Kasat Mata, Terbaru S Line

cuplikan drama S Line (instagam.com/ wavee.oficial)

Di dunia drama Korea, visual tak kasat mata bukan sekadar efek artistik—mereka bisa menjadi kunci rahasia yang hanya dimengerti oleh tokoh tertentu. Dari garis merah penuh misteri hingga aroma yang terlihat di udara, ketiganya menyajikan cara pandang baru terhadap realitas yang tak terlihat.

Dalam daftar ini, ada tiga drakor yang mengangkat elemen visual misterius sebagai inti cerita. Bukan roh, bukan mimpi, dan bukan teknologi, melainkan sesuatu yang benar-benar berbeda. Simak bagaimana masing-masing visual tersembunyi ini memengaruhi jalannya konflik dan membuka teka-teki tersembunyi!

1. S Line (2025)

Cuplikan drama S Line (dok. wavve/ S Line)

S Line adalah serial thriller fantasi yang diadaptasi dari webtoon populer karya Little Bee atau kkomabi. Cerita berpusat pada kemunculan garis merah misterius—disebut “S‑Line”—yang muncul di atas kepala orang yang pernah menjalani hubungan intim. Visual ini hanya dapat dilihat oleh tokoh tertentu, yaitu Shin Hyun Heup (A Rin), siswi SMA yang memilikinya secara alami, serta Han Ji Uk (Lee Soo Hyuk), seorang detektif yang bisa melihatnya berkat kacamata khusus.

Garis merah ini bukan sekadar estetika visual, melainkan alat investigasi yang krusial. Saat dua orang yang memiliki S Line ditemukan tewas, garis itu memandu arah penyelidikan, mengungkap relasi tersembunyi yang berpotensi memicu kejahatan. Konsep visual ini menambah lapisan misteri dan dramatis, sekaligus mengeksplorasi tema kekuasaan, moralitas, dan privasi.

2. The School Nurse Files (2020)

Cuplikan drama The School Nurse Files (dok. Netflix/ The School Nurse Files)

The School Nurse Files berkisah tentang Ahn Eun Young (Jung Yu Mi), seorang perawat sekolah yang bisa melihat makhluk berbentuk “jelly”, manifestasi energi negatif dan keinginan manusia—sesuatu yang tak bisa dilihat orang biasa. Jelly ini hadir dalam berbagai rupa, dari bentuk lucu hingga mengerikan, dan muncul di lingkungan sekolah saat ada ancaman tak terlihat.

Alih-alih mengandalkan roh atau kilas balik, drama ini menawarkan ide segar: energi manusia divisualisasikan dalam wujud makhluk aneh. Ahn Eun Young berperan aktif melawan amukan jelly dengan senjata mainan—seperti pedang cahaya dan pistol gelembung. Kreasi visual fantastis ini menciptakan harmoni unik antara fantasi, komedi, dan realitas kehidupan pelajar. Efek CGI jelly pun memperkuat atmosfer surreal dan imajinatif cerita.

3. The Girl Who Sees Smells (2015)

Cuplikan drama The Girl Who Sees Scents (dok. SBS/ The Girl Who Sees Scents)

The Girl Who Sees Smells menampilkan kemampuan unik dari karakter utama Oh Cho Rim (Shin Sae Kyeong), yang bisa melihat jejak bau dalam bentuk pola bercahaya di udara setelah selamat dari insiden tragis. Jejak visual ini tampak seperti garis atau partikel cahaya yang hanya dia bisa lihat, dan kemudian menjadi alat penting dalam pengungkapan kasus pembunuhan berantai bersama detektif Choi Moo Gak (Park Yoo Chun).

Jejak bau ini menjadi elemen visual utama yang membedakan drama ini. Alih-alih menggunakan memori, roh, atau teknologi, Girl Who Sees Smells memanfaatkan sensasi sensorik—mengubah konsep bau menjadi pemandangan visual nyata. Visualisasi ini memperkaya nuansa thriller romantis sekaligus menegaskan peran visual unik sebagai inti solusi melalui keterlibatan karakter secara langsung.

Tiga drama ini membuktikan bahwa keajaiban bisa muncul dari hal yang tak terlihat oleh mata biasa. Jika kamu bosan dengan cerita hantu atau kilasan masa lalu, ketiganya menawarkan pendekatan segar yang penuh intrik. Temukan sensasi baru dalam menyaksikan hal-hal tersembunyi yang hanya dipahami oleh mereka yang terpilih.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us