Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
still cut drama The Defect (instagram.com/channel.ena.d)
still cut drama The Defect (instagram.com/channel.ena.d)

Intinya sih...

  • Perdagangan manusia melanggar UU bioetika

  • Bayi-bayi yang lahir dari prosedur ilegal itu dilelang bak sebuah produk

  • Bayi-bayi itu miliki garansi hingga berusia 17 tahun jika klien ingin pengembalian dana

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kim Ah Hyun (Won Jin A), So Mi (Lee Na Eun), Seok Su (Oh Seung Jun), Joo An (Ahn Ji Ho) dan Choi Si Woo (Kang Ji Yong) dalam drakor The Defect sudah mulai berdamai dengan fakta jika mereka adalah anak-anak adopsi yang dibuang oleh orang tua angkat mereka.

Setelah keberadaan Woo Tae Sik (Choi Young Joon) tak bisa diidentifikasi, kelimanya berusaha menyelidiki sendiri organisasi macam apa yang jadi tempat pamannya itu bekerja.

Dengan bermodalkan informasi kecil yang sengaja ditinggalkan Woo Tae Sik, Kim Ah Hyun memimpin anak-anak lainnya untuk mengungkap kejahatan organisasi yang menyudutkan mereka untuk lenyap dari dunia ini.

Fakta mengejutkan terungkap, kelimanya baru mengetahui jika mereka adalah bayi-bayi yang dibuat dengan prosedur ilegal dalam organisasi itu. Kim Ah Hyun dan lainnya baru mengetahui jika mereka adalah korban perdagangan manusia yang dilakukan organisasi tersebut.

Mindblowing, tiga hal di bawah ini jadi fakta perdagangan manusia yang disoroti dalam drakor The Defect.

1. Perdagangan manusia itu melanggar UU bioetika

still cut drama The Defect (instagram.com/channel.ena.d)

Memiliki basis lebih besar dari yang diduga, organisasi yang dipimpin oleh Kim Se Hee (Yum Jung Ah) itu melakukan lebih dari sekedar yang namanya perdagangan manusia. Se Hee melanggar UU bioetika dengan 'memproduksi' bayi menggunakan cara yang tidak berperikemanusiaan. Se Hee mengumpulkan donor sel telur dan sperma dari kalangan kecerdasan unggul untuk kemudian disilangkan.

Para pemilik sel telur dan sperma itu bahkan tidak mengetahui jika hal penting itu diambil dari mereka. Para pendonor tidak mengetahui jika sel telur dan sperma mereka digunakan untuk 'memproduksi' bayi di sebuah laboratorium. Para pendonor dibius dan tak sadarkan diri saat sel telur mereka diambil dalam prosedur ilegal itu.

2. Bayi-bayi yang lahir dari prosedur ilegal itu dilelang bak sebuah produk

still cut drama The Defect (instagram.com/channel.ena.d)

Setelah mengumpulkan dan menyilangkan sel telur dan sperma dari kalangan kecerdasan unggul di laboratorium dan juga di rahim ibu geng ganti, maka akan lahir banyak bayi. Segera setelah bayi itu lahir, Se Hee menyelenggarakan pelelangan tertutup dan rahasia yang hanya bisa dihadiri para orang kaya elit yang memiliki kartu keanggotaan. Di dalam acara itu, bayi-bayi dilelang layaknya sebuah produk semata.

Mereka diberi harga minimal untuk kemudian ditawarkan. Jenis kelamin, tingkat kecerdasan, hingga identitas serta latar belakang ayah dan ibu kandungnya diungkap dalam sesi lelang. Semakin tinggi tingkat kecerdasannya, maka bayi itu mendapatkan tawaran harga yang lebih tinggi pula. Semakin tidak ada mutasi penyakit dalam gen mereka, bayi itu juga semakin cepat terjual. Hal ini bak sebuah hiburan bagi para kalangan elit.

3. Bayi-bayi itu miliki garansi hingga berusia 17 tahun jika klien ingin pengembalian dana

still cut drama The Defect (instagram.com/channel.ena.d)

Tak semata-mata hanya menjual, Se Hee juga memberikan sebuah garansi. Para kliennya bisa mendapatkan pengembalian dana jika merasa tidak puas dengan bayi-bayi itu. Garansi itu berlaku hingga si anak berusia 17 tahun. Para klien harus mengungkap apa alasan mereka ingin mengembalikan dana.

Jika para klien merasa tidak puas dan menginginkan pengembalian dana, maka Se Hee akan mengambil kembali anak-anak itu kemudian menghabisinya. Anak-anak itu pada akhirnya akan bernasib seperti Kim Ah Hyun dan yang lainnya.

Tiga fakta di atas mengenai perdagangan manusia yang dikepalai Kim Se Hee dalam drakor The Defect itu membuat para anak-anak adopsi buangan itu merasa tercengang. Mereka tidak menduga jika Kim Se Hee memperlakukan manusia layaknya barang yang tak ada artinya. Setelah mengetahui tiga fakta di atas, Kim Ah Hyun dan yang lainnya baru mulai menyadari jika lawan mereka bukan main-main. Akankah mereka bisa survive dari kejaran organisasi yang mengincar hidup mereka itu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorInaf Mei