3 Insight Menarik dari Masalah Nam Ha Neul di Doctor Slump

Nam Ha Neul hanya menghabiskan masa mudanya untuk belajar. Hal ini demi mewujudkan harapan sang ibu yang menginginkannya masuk universitas di Kota Seoul. 

Ia pun tak pernah bersantai atau sekedar bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya. Memiliki hal yang bisa dikenang pun tak ada karena waktunya dibiarkan berlalu begitu saja. Gak heran, ia cukup canggung ketika memulai interaksi dengan orang lain.

Nam Ha Neul juga memiliki ciri-ciri sebagai orang yang people pleaser. Ia terlihat kesulitan menolak setiap kali sang atasan memberikan perintah tak masuk akal. Hal ini juga yang bikin Nam Ha Neul sampai jatuh pingsan ketika bekerja. Over work pun harus dialaminya. 

Dalam situasi seperti ini, menciptakan batasan atau boundaries yang jelas merupakan hal yang penting. Pasalnya, mengutamakan diri sendiri ketika sudah tak sanggup bukanlah sesuatu yang egois. Ini untuk menghindari orang-orang yang berbuat semena-mena kepada diri sendiri.

Nam Ha Neul memiliki keraguan untuk memulai sesi konsultasi pertamanya di psikiater. Setelah memperoleh diagnosis pun Na Ha Neul masih merasakan hal yang sama. Kendati demikian, Ini bukan sesuatu yang aneh karena segala hal memang terasa sulit awalnya.

Beruntung, Nam Ha Neul berhasil mengalahkan perasaan-perasaan negatifnya. Ia pun mulai menjalankan sesi-sesi selanjutnya hingga sampai di proses penerimaan. Perlahan-lahan tapi pasti.

Menariknya, Doctor Slump mengajarkan para penonton untuk lebih memanusiakan diri dengan rehat sejenak. Gak bisa dimungkiri, akan muncul warna baru yang mungkin saja lebih indah ketika langkah kita berhasil melambat.