Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Isu Sosial yang Digambarkan di The Tale of Lady Ok, Penuh Insight

Cuplikan drama The Tale of Lady Ok (dok. JTBC/The Tale of Lady Ok)

The Tale of Lady Ok terus mencuri perhatian para penonton, bahkan membuat rating drama ini terus naik. Tak heran, drama yang dibintangi Lim Ji Yeon dan Choo Young Woo ini memang menawarkan cerita yang sangat ciamik dan relate.

Tak hanya berfokus pada perjuangan seorang budak menjadi bangsawan, drama ini turut menghadirkan isu-isu yang hangat di dalamnya. Semua karakter pun berperan dalam penceritaan isu ini, sehingga membuat The Tale of Lady Ok semakin menarik ditonton.

Untuk lebih detailnya, yuk, simak ulasan tiga isu utama yang digambarkan di drama ini. Penuh insight!

1. Sistem kelas sosial

Goo Deok (Lim Ji Yeon) di drama The Tale of Lady Ok (instagram.com/jtbcdrama)

Sesuai dengan sinopsis utamanya, drama ini menggambarkan bagaimana kelas sosial terjadi pada masa Joseon. Pada masa itu, masyarakat dibagi menjadi dua kelas utama, yaitu budak dan bangsawan.

Bagi mereka yang terlahir menjadi budak, akan dipandang hina dan tidak akan bisa mengubah nasib mereka lagi. Para budak harus melayani majikan mereka tanpa dilindungi oleh hukum.

Di sisi lain, para bangsawan adalah mereka yang berasal dari keluarga terpandang seperti menteri, bupati, hingga pejabat daerah lainnya. Dari cara berpakaian pun masyarakat ini diatur, di mana para budak biasanya memakai pakaian dari karung goni, sementara para bangsawan memakai pakaian sutra.

2. Identitas dan seksualitas

Sung Yoon Gyeom (Choo Young Woo) di drama The Tale of Lady Ok (dok. JTBC/The Tale of Lady Ok)

Pada masa Joseon juga digambarkan terjadinya pertentangan keras akan isu LGBT. Masa itu memaksa para laki-laki yang sudah dewasa harus menikah dengan perempuan, begitu juga sebaliknya.

Jika ada laki-laki yang bertingkah layaknya perempuan, maka ia harus dihukum seberat-beratnya. Hal ini juga yang menjadi motivasi utama tokoh Sung Yoon Gyeom (Choo Young Woo) mendirikan Asosiasi Hati yang Berbakti untuk melindungi anak-anak yang diusir dan ditelantarkan keluarganya karena identitas seksual.

3. Kesetaraan gender dan maskulinitas

Cheon Song Hwi (Choo Yeong Woo) (dok. JTBC/The Tale of Lady Ok)

Tentu kesetaraan gender jadi isu utama dalam drama ini. Saat Ok Tae Young (Lim Ji Yeon) ingin menjadi penasihat hukum, ternyata banyak masyarakat yang memandang hal ini sebelah mata. Begitu juga yang terjadi pada Cheon Seong Hwi (Choo Young Woo), seorang laki-laki yang menyukai seni.

Cheon Seong Hwi bahkan harus mengganti namanya karena pekerjaannya sebagai pencerita. Ini dikarenakan pada masa itu, hanya perempuan yang dianggap lumrah dalam menari hingga menyanyi. Sementara itu, laki-laki dianggap harus jago bela diri hingga menggunakan pedang.

Isu-isu ini menjadi isu utama yang digambarkan pada drama The Tale of Lady Ok. Drama ini tidak hanya menggambarkan romansa yang pelik, tetapi juga permasalahan pada masa Joseon yang terjadi saat itu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Intan Sft
EditorIntan Sft
Follow Us