3 Modal Pernikahan ala Drakor When Life Gives You Tangerines
Drakor When Life Gives You Tangerines (2025) menggambarkan beberapa kali pasang surut sebuah hubungan para karakternya. Gak hanya itu, pernikahan kedua karakter utama menggambarkan sebuah hubungan yang sangat harmonis di tengah kesulitan ekonomi. Namun, Ae Sun (IU) dan Gwan Sik (Park Bo Geum) berhasil melewati berbagai cobaan pernikahan muda tersebut.
Seiring berjalannya waktu, kedua anaknya, Geum Myeong (IU) dan Eun Myeong (Kang You Seok), berhasil mendapatkan gambaran pernikahan dari kedua orangtuanya. Mereka juga mengalami beberapa kali cobaan di kehidupan percintaan masing-masing. Nemun, Ae Sun dan Gwan Sik seakan sukses mendidik anaknya dengan tegas.
Mereka percaya jika anak-anaknya mampu melewati dan memilih keputusan benar meskipun harus banyak terluka sebelumnya. Lalu, apa saja modal pernikahan ala drakor When Life Gives You Tangerines?
Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.
1. Pasangan yang menghargaimu dan mimpimu
Ae Sun punya mimpi tinggi untuk berkuliah di Seoul. Namun, keadaan keluarganya gak memungkinkan untuk membiayai mimpinya tersebut. Saat itu, hanya Gwan Sik yang mampu mendampinginya meskipun tanpa bantuan apapun.
Gwan Sik adalah satu-satunya laki-laki yang paham akan mimpi Ae Sun. Dia bahkan setuju untuk bersama Ae Sun meskipun harus melawan keluarganya demi mimpi istrinya. Dia juga berani memisahkan keluarganya dan mengontrak sebuah kamar kecil di desa tersebut meskipun sedang kekurangan.
Kondisi ini membuat keduanya mampu jadi tumpuan bersama. Meskipun begitu, baik Ae Sun dan Gwan Sik menemukan kedamaian atas hidup mereka.
2. Visi misi yang sama untuk berumah tangga dan berjuang bersama
Kisah cinta Geum Myeong dengan Park Yeong Beom (Lee Jun Young) memang penuh tantangan. Orangtua Young Beom, terutama ibunya, menganggap Geum Myeong gak sepadan jika menjalin hubungan dengan anaknya. Perbedaan latar belakang menjadi alasan utama sikap buruk ibu Yeong Beom selama ini.
Meskipun begitu, Geum Myeong dan Yeong Beom berusaha mendekatkan diri agar ibunya mau merestui hubungan mereka. Namun, perjuangan tersebut gak kunjung mendapatkan hasil. Geum Myeong selama ini dituntut jadi perempuan penurut yang bisa melayani mertua serta suaminya
Padahal, sejak kecil, Geum Myeong dididik jadi perempuan pekerja keras yang bisa bermimpi tinggi. Hidupnya gak dibatasi oleh kedua orangtuanya. Hal ini membuat Geum Myeong merasa tertekan. Selain itu, dia juga kerap jadi samsak ibu Young Beom yang selalu mengolok kehidupannya serta keluarganya.
Geum Myeong merasa lelah dengan tuntutan itu. Dia merasa berjuang sendirian tanpa bantuan Young Beom yang memilih jadi anak berbakti.
3. Mendapatkan kedamaian dan keamanan ketika bersama pasangan
Setelah memutuskan hubungannya, Geum Myeong merasa hidupnya runtuh seketika. Young Beom adalah sosok sahabat dan relasi terdekatnya ketika merantau di Seoul. Namun, hubungan mereka gak mendapatkan titik damai ketika bersama.
Hal ini membuat Geum Myeong bertanya bagaimana kedua orangtuanya bisa bersama ketika mereka kesulitan di awal pernikahannya. Lambat laun, Geum Myeong mulai sadar jika dirinya gak menemukan ketenangan ketika bersama Young Beom. Dia merasa cukup tertekan dengan tuntutan kedua orangtua Young Beom.
Pada akhirnya, Geum Myeong merelakan secara perlahan tanpa tekanan akan pengganti pasangannya. Bagi Geum Myeong, hidup damai meskipun sendirian akan lebih baik daripada hidup bersama orang yang dicintai namun penuh kemalangan dan terus meratapi nasibnya.
Baik Geum Myeong dan Ae Sun punya tujuan yang sama dalam hidup. Mereka ingin sosoknya diterima tanpa harus dituntut untuk berubah. Menurutmu, apakah Geum Myeong akan menemukan kedamaian ketika berhubungan dengan pasangannya kelak di drakor When Life Gives You Tangerines?
