7 Toxic Parenting di When Life Gives You Tangerines, Bikin Miris!

Drama Korea When Life Gives You Tangerines menghadirkan kisah keluarga yang penuh emosi dengan latar indah Pulau Jeju. Di balik kehangatan cerita, terselip potret toxic parenting yang memperlihatkan hubungan orang tua dan anak yang dipenuhi tekanan serta ekspektasi berlebihan.
Konflik yang muncul menunjukkan bagaimana sikap orang tua yang keliru dapat memengaruhi kehidupan anak secara mendalam. Dari ambisi pribadi hingga rasa takut kehilangan kendali, setiap momen dalam drama ini menyajikan pelajaran berharga. Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
1. Ibu Yeong Beom selalu memenuhi kebutuhan putranya tanpa memberinya kesempatan berusaha, membuatnya kurang mandiri dan tidak tegas

2. Ibu Yeong Beom menganggap putranya harus memiliki pasangan setara secara status sosial, hingga mengabaikan kebahagiaan dan keinginannya

3. Ibu Yeong Beom menganggap hidup putranya sebagai hidupnya, menuntutnya membalas budi dengan mengikuti keinginannya

4. Paman Ae Sun terus memanjakan putranya, bahkan memaklumi kesalahannya meski harus menghabiskan harta keluarga

5. Bu Sang Gil kerap berbicara dan bersikap kasar pada istrinya, yang secara tidak langsung memberikan dampak negatif pada perkembangan mental dan emosional anak-anaknya

6. Bu Sang Gil yakin anak-anaknya tak bisa bertahan hidup tanpa kekayaannya, menimbulkan tekanan emosional berlebihan pada mereka

7. Ibu Yeong Beom juga menganggap harta sebagai tolok ukur utama kebahagiaan anaknya, tanpa memperhatikan kebutuhan emosional dan perasaan anaknya

Toxic parenting seperti yang terlihat di When Life Gives You Tangerines bisa berdampak buruk pada kesehatan mental anak. Penting bagi orang tua untuk memahami kebutuhan emosional anak, bukan hanya memaksakan keinginan sendiri. Dengan pola asuh yang sehat, hubungan keluarga pun akan lebih harmonis.