3 Pelajaran tentang Peran Keluarga dari When Life Gives You Tangerines

Dalam hidup, keluarga adalah orang-orang yang paling dekat dengan kita. Mereka selalu ada untuk memberi dukungan, tapi terkadang mereka juga bisa menjadi pihak yang paling menekan kita dalam mengambil keputusan besar. Episode 13 When Life Gives You Tangerines menyoroti konflik dalam keluarga Oh, terutama antara Geum Myeong dan ayahnya, Yang Gwan Sik, serta hubungan antara Ae Sun dan anaknya, Eun Myeong.
Drama ini menunjukkan bagaimana keluarga bisa menjadi tempat berlindung sekaligus sumber tekanan dalam proses pendewasaan. Berikut tiga pelajaran penting dari episode ini tentang peran keluarga dalam mengambil keputusan hidup.
1. Orang tua ingin yang terbaik, tapi anak punya hak menentukan pilihan

Dalam episode ini, Geum Myeong kembali ke Jeju untuk mencari ketenangan dan memikirkan keputusannya. Namun, Yang Gwan Sik, yang biasanya lembut, justru membentaknya untuk pertama kali. Ia merasa keputusan putrinya akan sangat berdampak pada keluarga, sehingga emosinya memuncak.
Hal ini menggambarkan dilema klasik dalam keluarga. Orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya, tetapi mereka juga perlu memahami bahwa setiap anak berhak menentukan jalannya sendiri. Kadang, tekanan dari keluarga justru membuat anak semakin bimbang, bukan merasa didukung.
Dalam kehidupan nyata, banyak orang mengalami hal serupa ketika memilih pasangan, karier, atau bahkan tempat tinggal. Orang tua mungkin punya pengalaman lebih banyak, tapi keputusan akhir tetap ada di tangan sang anak. Yang terbaik adalah berdiskusi dengan kepala dingin dan saling mendengarkan, bukan memaksakan kehendak.
2. Konflik dalam keluarga itu wajar, yang penting cara menyelesaikannya

Selain konflik Geum-myeong dengan ayahnya, episode ini juga memperlihatkan ketegangan antara Ae Sun dan Eun Myeong. Eun Myeong menentang keputusan ibunya, yang membuat hubungan mereka sedikit merenggang.
Momen ini mengajarkan bahwa perbedaan pendapat dalam keluarga itu hal yang wajar. Setiap anggota keluarga punya cara berpikir dan prioritas yang berbeda. Yang perlu diperhatikan bukan menghindari konflik, tapi bagaimana menyelesaikannya dengan komunikasi yang baik.
Dalam drama ini, setelah emosi mereda, anggota keluarga Oh mulai berbicara satu sama lain dan mencoba memahami perspektif masing-masing. Ini menjadi contoh bahwa meskipun ada pertengkaran, keluarga tetap bisa saling mendukung jika komunikasi dijaga dengan baik.
3. Pada akhirnya, keluarga adalah tempat kita kembali

Meski mengalami konflik dan perbedaan pandangan, episode ini tetap menunjukkan bahwa keluarga adalah tempat pulang yang paling aman. Puncaknya adalah saat Geum Myeong akhirnya mengenakan gaun pengantin dan didampingi ayahnya ke altar, menunjukkan bahwa meskipun ada ketegangan sebelumnya, hubungan mereka tetap erat.
Begitu pula dengan kehidupan nyata. Kita mungkin sering merasa kesal dengan keputusan atau komentar keluarga, tetapi pada akhirnya, mereka adalah orang-orang yang akan selalu ada untuk kita. Yang penting adalah bagaimana kita menjaga hubungan agar tetap sehat, saling menghargai, dan menerima perbedaan dengan lapang dada.
Episode 13 When Life Gives You Tangerines mengajarkan bahwa keluarga adalah tempat berlindung, tetapi juga bisa menjadi tantangan tersendiri. Perbedaan pendapat itu wajar, yang penting cara menyelesaikannya. Kamu sendiri pernah mengalami konflik dengan keluarga? Gimana cara kamu menghadapinya?