Pada drama Good Partner episode 6 dan 7, penonton disambut dengan kisah bagaimana sulitnya menjadi orang tua. Tak hanya kisah Cha Eun Kyung (Jang Na Ra) yang menyadari bahwa anaknya ternyata kurang kasih sayang, ada juga beberapa klien yang kesulitan membesarkan anaknya.
Konflik yang disampaikan sangat relate dengan kehidupan nyata. Apalagi saat ini banyak orang tua yang tak menyadari bahwa anaknya butuh kasih sayang seutuhnya. Yuk simak penjelasan berikut!
Kisah Cha Eun Kyung yang canggung dengan Kim Jae Hee (Yuna) memperlihatkan bahwa selama ini Cha Eun Kyung kurang memberikan rasa kasih sayang pada anaknya. Cha Eun Kyung terfokus pada kebutuhan materi anaknya agar terpenuhi. Ia bekerja siang dan malam untuk bisa memberikan yang terbaik bagi Jae Hee.
Meski sikap yang diperlihatkan Cha Eun Kyung sudah sangat tepat, tetapi anak tak hanya butuh materi. Ia juga butuh kasih sayang agar merasa dicintai. Selama ini Jae Hee menyimpan rasa kecewanya pada sang ibu karena mementingkan pekerjaan. Ia bahkan dewasa dengan sendirinya hingga lupa bahwa sebenarnya ia hanya anak-anak.
Perceraian yang terjadi pada Cha Eun Kyung, seakan menampar dirinya pada fakta Kim Jae Hee kurang mendapatkan kasih sayang ibu. Cha Eun Kyung mulai menyadari hal ini, lalu berupaya untuk menyeimbangkan pekerjaan dan perannya sebagai ibu. Ia bahkan belajar membagi waktu untuk saling berbincang dengan Jae Hee.
Salah satu klien Han Yoo Ri (Nam Ji Hyun) adalah ibu muda yang sudah memiliki dua anak kembar. Klien tersebut ingin bercerai dari sang suami yang kecanduan pada alkohol. Suaminya tak bekerja dan hanya bermain dengan teman-temannya. Bahkan anak mereka dibesarkan sendiri oleh klien Han Yoo Ri.
Klien tersebut ingin bercerai dan memberikan hak asuh anak pada suaminya. Namun sang suami menolak untuk hak asuh anak. Keduanya saling berdebat agar tak mengurus anaknya. Setelah ditelusuri, ternyata fakta di balik klien Han Yoo Ri yang tak ingin mengurus anaknya sangat menyedihkan.
Ia merasa depresi karena terfokus membesarkan anak kembarnya yang masih kecil. Ia bahkan tak memiliki waktu untuk berobat ketika sakit karena tak ada yang akan mengurus anaknya di rumah. Semua waktu dan perhatiannya diberikan untuk anak kembarnya. Rasa stress itu mulai menjalar hingga ia tak ingin lagi mengurus anaknya.
Hal ini terjadi karena klien Han Yoo Ri tidak pernah memiliki me time. Ia butuh waktu sendiri untuk dapat mencintai dirinya sendiri. Oleh karena itu, setelah bercerai dan memiliki waktu untuk dirinya, klien tersebut mulai bisa membagi waktu untuk dirinya dan anak-anaknya. Ia kembali mencintai anak-anaknya dengan cara yang benar.
Dari kisah ibu Han Yoo Ri, penonton belajar bahwa tidak selamanya perceraian itu buruk. Ibu Han Yoo Ri ingin mempertahankan pernikahannya meski sang suami selingkuh hingga ia selalu tersiksa. Ini semua demi anaknya yang harus memiliki orang tua utuh.
Han Yoo Ri yang melihat hal tersebut ikut merasa tak bahagia. Ia bersikeras sang ibu harus bercerai. Han Yoo Ri meyakinkan ibunya bahwa kebahagiaan dirinya adalah dari sang ibu yang bebas dari rasa sakit. Setelah itu, keduanya saling menguatkan dan mengandalkan.
Kisah di atas adalah sepintas dari keseharian yang para ibu rasakan dalam membesarkan anak. Tak mudah untuk menjadi seorang ibu, namun ada bahagia besar yang menanti jika berhasil menjadi ibu yang hebat.