Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Soft Skill yang Diajarkan Jin Man pada Ji An di A Shop for Killers

cuplikan Lee Dong Wook di drakor A Shop for Killers (instagram.com/garagelab.official)

Kisah Jeong Jin Man (Lee Dong Wook) dan Jeong Ji An (Kim Hye Jun) di A Shop for Killers menarik perhatian pencinta drakor pada bulan Januari 2024. Mereka adalah paman dan keponakan yang tinggal bersama karena suatu insiden. Nyawa keduanya pun diincar banyak orang.

Jin Man selama ini mengoperasikan pusat perbelanjaan khusus pembunuh tanpa Ji An ketahui. Meski tidak memberi tahu secara gamblang, Jin Man telah mempersiapkan Ji An jika suatu waktu ia terbunuh. Nah, berikut ini tiga soft skill berguna yang telah diajarkan Jin Man pada Ji An di A Shop for Killers.

Perhatian, artikel ini mengandung spoiler!

1. Problem solving

cuplikan Lee Dong Wook di drakor A Shop for Killers (instagram.com/garagelab.official)

Salah satu soft skill utama yang diajarkan Jin Man pada Ji An adalah problem solving atau pemecahan masalah. Ji An dibentuk untuk bisa mencari solusi sendiri dari setiap masalah yang dihadapinya. Jin Man pun tak tanggung-tanggung dalam membentuk soft skill ini pada diri keponakannya tersebut.

Pelatihan pemecahan masalah yang paling awal dilakukan Jin Man adalah saat Ji An menderita afasia atau kesulitan berkomunikasi saat kecil. Jin Man tidak mengikuti saran guru Ji An dan memakai momen ini untuk membentuk kekuatan Ji An. Ia membiarkannya mencari jalan keluar pulih dengan caranya sendiri tanpa harus mengandalkan bantuan dari orang lain.

Kemampuan ini berguna untuk Ji An ketika ia mendadak diserang oleh Lee Seong Jo (Seo Hyun Woo) dari jarak jauh. Bermodal pengetahuan seputar titik buta yang pernah diajarkan Jin Man dan dipadukan dengan kemampuan problem solving-nya, Ji An pun akhirnya bisa melancarkan serangan balik.

2. Pembuatan keputusan

cuplikan Kim Hye Jun dan Geum Hannah di drakor A Shop for Killers (instagram.com/garagelab.official)

Pembuatan keputusan menjadi kemampuan penting yang sangat dibutuhkan Ji An saat menghadapi krisis. Sebab, dalam satu hari saja Ji An sudah harus membuat banyak keputusan untuk bisa bertahan hidup. Ji An juga tidak punya banyak waktu untuk membuat masing-masing keputusan itu.

Kemampuan ini terlihat salah satunya ketika Ji An membuat keputusan untuk memercayai Min Hye (Geum Hannah) atau tidak. Ia juga harus memutuskan untuk memilih antara berpihak pada Bae Jeong Min (Park Ji Bin) atau justru Brother (Lee Tae Young). Keduanya punya pernyataan kuat sehingga Ji An harus membuat keputusannya sendiri untuk percaya pada siapa.

Kemampuan pembuatan keputusan sudah sering diajarkan dan ditekankan oleh Jin Man. Salah satunya saat meminta Ji An untuk memutuskan antara memelihara atau menaruh kucingnya di penampungan. Jin Man ingin Ji An bisa membuat keputusan dengan menanggung tanggung jawab yang selalu mengikuti setiap keputusannya.

3. Kepercayaan diri

cuplikan Kim Hye Jun di drakor A Shop for Killers (instagram.com/andmarq_official)

Kepercayaan diri merupakan soft skill penting yang mendukung kedua kemampuan sebelumnya. Ji An harus percaya pada dirinya sendiri terlebih dahulu untuk bisa mengambil langkah selanjutnya. Tanpa kemampuan ini, Ji An akan terus ragu-ragu dan malah menempatkan dirinya dalam posisi yang lebih berbahaya.

Contoh pelatihan kepercayaan diri untuk Ji Ji An adalah penegasan soal pertarungan antara seekor singa dan sekelompok hyena. Jin Man menegaskan bahwa hanya yang lemah yang berisik. Sekelompok hyena itu sama seperti orang-orang yang mengincar Ji An dengan berbagai senjata canggih.

Banyaknya orang yang kini mengincar Ji An seorang adalah suatu pertanda bahwa Ji An  sesungguhnya lebih kuat dari mereka. Jin Man menanamkan filosofi itu pada Ji An untuk membentuk kepercayaan diri pada Ji An bahwa ia bisa melawan orang-orang itu.

Ketiga soft skill tersebut menjadi fondasi yang ingin Jin Man bentuk pada diri Ji An. Kemampuan itu mendukung skill bela diri dan penggunaan senjata api yang juga diajarkan kepada Ji An. Persiapan Jin Man untuk Ji An ternyata sangat matang, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Nantari
EditorDwi Nantari
Follow Us