3 Trauma yang Dimiliki Seo Se-Hyeon di Hunter With A Scalpel

Tumbuh bersama Ayah yang memiliki gangguan kejiwaan, membuat Seo Se Hyeon (Park Ju Hyun) membawa beban trauma yang terus dibawa hingga dewasa. Seo Se Hyeon tidak bisa tumbuh sebagai manusia yang memiliki mental sehat. Malah, dari trauma tersebut dirinya terus dihantui perasaan yang membuatnya takut.
Lantas, apa saja trauma yang dihadapi oleh Seo Se Hyeon di Hunter With A Scalpel?Yuk, simak!
1. Trauma tidak mudah percaya orang lain

Sebagai dokter ahli forensik, Seo Se Hyeon bekerja dengan maksimal. Dirinya memiliki kemampuan yang luar biasa sehingga banyak rekan kerjanya yang mengaguminya. Namun, di balik itu semua, ternyata Seo Se Hyeon menyimpan banyak trauma, yaitu tidak mudah percaya orang lain.
Buktinya, dia sendiri tidak bisa berkata jujur pada Jung Jung Hyun (Kang Hoon) terkait masalahnya dengan pembunuh berantai. Seo Se Hyeon selalu menutupi masalah yang ada, sehingga hidupnya terus dikejar dengan masalah yang belum selesai. Trauma ini terbentuk saat dirinya masih kecil, di mana Seo Se Hyeon hanya dimanfaatkan oleh Ayahnya untuk membantunya melakukan tindak kejahatan.
Dari hal tersebut, Seo Se Hyeon tidak mudah mempercayai orang lain meskipun memiliki niat yang baik sekalipun. Dirinya takut jika kepercayaannya dirusak.
2. Memendam masalah sendiri

Dari kecil, Seo Se Hyeon selalu hidup sendirian. Meski dirinya memiliki Ayah, namun sang Ayah tidak melakukan perannya dengan baik. Seo Se Hyeon hanya disayang ketika berhasil melakukan tugasnya.
Ini yang membuat dirinya merasa sedih karena perbedaan perlakuan dengan kakaknya. Akibatnya dari kecil Seo Se Hyeon berusaha untuk bisa memendal masalahnya sendiri. Buktinya dirinya saat kecil tidak diizinkan Ayahnya untuk bermain dengan kakaknya.
Setelah tumbuh dewasa trauma ini masih terbawa. Di mana dirinya merasa tidak layak untuk mendapatkan teman yang layak untuk dijadikan rumah atau sekadar teman berkeluh kesah.
3. Terus merasa bersalah

Melihat perlakuan Ayahnya yang selalu ada maunya kepada Seo Se Hyeon membuatnya tidak bisa berpikir dengan baik. Seo Se Hyeon mulai sadar dirinya membantu Ayahnya untuk membunuh orang, dia sangat trauma.
Buktinya, dia selalu merasa bersalah kepada dirinya sendiri setiap saat saat mengingat kejadian lama. Selain itu, dirinya selalu merasa bahwa Seo Se Hyeon tidak pantas mendapatkan kebhagaiaan. Trauma ini masih terus ada dalam diri Seo Se Hyeon saat tumbuh dewasa. Perlahan saat dirinya mengingat hal itu, dia mulai bisa mengendalikannya sendiri.
Itulah yang terjadi pada Seo Se Hyeon. Dia menyimpan banyak trauma yang tumbuh dari kecil hingga dewasa. Nasib Seo Se Hyeon sangat miris, hidupnya penuh kegelapan.