4 Alasan Park Jun Mo Menembak Jung Gi Cheol di The Worst of Evil

Jung Gi Cheol awalnya menodongkan pistol ke arah Park Jun Mo dan Yu Eui Jeong. Setelah itu ia mengarahkan pistol ke dirinya sendiri. Sikap ini menunjukkan rasa kecewanya karena dikhianati oleh pasangan suami istri tersebut. Bagi Jung Gi Cheol, ini merupakan pukulan terberat dalam kehidupannya. Oleh karena itu, ia berniat bunuh diri.

Jika Park Jun Mo hanya menembak bagian kaki atau tangan, ada kemungkinan Jung Gi Cheol mempunyai niatan untuk bunuh diri lagi. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi mental Jung Gi Cheol yang gak stabil. Ia begitu menderita karena orang-orang yang dipercayainya telah menusuk dari belakang.

Selain itu, imbasnya adalah Park Jun Mo dan Yu Eui Jeong yang setiap hari mengenang kematian Jung Gi Cheol secara gak wajar. Ini sudah dipastikan akan berdampak kondisi mental keduanya. Mereka pasti dihantui oleh rasa bersalah akibat perkataan Jung Gi Cheol.

Dalam adegan di mana Park Jun Mo memborgol Jung Gi Cheol di setiran mobil, ia sebenarnya bermaksud baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya kunci borgol di dekat Jung Gi Cheol. Park Jun Mo ingin Jung Gi Cheol bebas melarikan diri ke negara mana pun.

Park Jun Mo juga ingat bahwa keinginan Jung Gi Cheol adalah hidup normal dan berkelakuan baik alias tobat. Namun karena keadaan, Jung Gi Cheol berbuat kriminal. Sayangnya, Jung Gi Cheol yang gak tanggap justru pergi ke rumah Yu Eui Jeong.

Tanpa pikir panjang, begitu Jung Gi Cheol menarik pelatuk, Park Jun Mo secara spontan menembaknya. Park Jun Mo tak segera menghubungi rumah sakit, tapi kantor polisi dan mengungkapkan bahwa si bos narkoba sudah tertangkap.

Park Jun Mo melakukannya karena ia melihat Jung Gi Cheol mengenakan kalung yang sama dengan milik Yu Eui Jeong. Ia ingat bahwa Jung Gi Cheol yang masih ada rasa ke Yu Eui Jeong. Suami mana yang gak kesal kalau istrinya mengakrabkan diri walau itu hanyalah sebuah misi. Jika Park Jun Mo gak kesal, tentu ia langsung bergegas memanggil pihak rumah sakit untuk menolong Jung Gi Cheol.

Jung Gi Cheol telah banyak melakukan tindakan kriminal. Kejahatan yang dimaksud, di antaranya menghilangkan nyawa seseorang baik itu dilakukan secara langsung maupun menyuruh anak buah, terlibat dalam kasus transaksi narkoba, dan memiliki senjata illegal.

Anak buahnya juga sudah tertangkap semua dan gak akan mungkin diam saja. Hukuman Jung Gi Cheol tentu akan menjadi berat dan prediksi terburuknya, ia dihukum mati. Jadi, dengan adanya Park Jun Mo menembak Jung Gi Cheol secara gak langsung mempercepat hukuman. 

The Worst of Evil ada vibes tentang keagamaan. Meski Jung Gi Cheol ini penjahat skala Internasional, ia masih ingat Tuhannya. Nah, ketika ingin berubah menjadi baik, ini sudah menjadi nilai tambah di mata Tuhan.

Park Jun Mo mengambil alih dengan menembak Jung Gi Cheol secara gak langsung adalah sang penyelamat. Kenapa begitu? Di agama mana pun, bunuh diri adalah tindakan yang sangat tak dibenarkan karena mendahului takdir. Tuhan pasti marah karena hanya Dia yang berhak menentukan kapan hamba-Nya berpulang.

Nah, dari beberapa penjelasan di atas, bagaimana menurut kamu tentang Park Jun Mo yang menembak Jung Gi Cheol di The Worst of Evil? Apakah kamu sependapat? Yuk, silakan tulis di kolom komentar.