4 Hal yang Bikin Ending Drakor No Way Out: The Roulette Kurang 'Gong'

Drakor No Way Out: The Roulette merupakan series orisinal Disney yang mengusung genre thriller. Drama yang kisahkan permainan rolet ini telah menamatkan seluruh episodenya pada Rabu, 20 Agustus 2024.
Meski sang target yakni Kim Guk Ho (Yoo Jae Myung) akhirnya tewas terbunuh, namun ada beberapa hal yang bikin ending drama ini terasa kurang gong. Inilah 4 alasan yang mendasari pernyataan tersebut!
1. Tidak adanya character development

Baek Joong Sik (Cho Jin Woong) merupakan karakter utama dalam drama ini. Ia digambarkan sebagai sosok detektif yang sering membuat onar, sembrono dan tempramental.
Dari awal sampai akhir, Baek Joong Sik tidak mengalami perkembangan karakter yang berarti. Hal ini mengakibatkan penonton sulit berempati dengan apa yang sedang dialaminya.
2. Terlalu banyak sub plot yang tidak penting

Drakor No Way Out: The Roulette mempunyai premis cerita yang menjanjikan dan menarik. Dua episode awalnya menyuguhkan tontonan yang seru dan menegangkan. Namun, episode-episode berikutnya kualitasnya menurun. Salah satu penyebabnya adalah terlalu banyak sub-plot yang dihadirkan.
Alih-alih fokus pada permainan rolet, drakor ini justru menghabiskan waktu pada sub plot yang tidak berhubungan dengan permainan. Hal ini menyebabkan penonton merasa bosan karena banyak adegan yang bertele-tele dan tidak penting.
3. Karakter Ahn Myeong Ja disia-siakan

Ahn Myeong Ja (Yum Jung Ah) menjadi salah satu karakter yang paling menarik dan unik pada drama ini. Ia digambarkan sebagai politikus yang arogan, ambisius, dan lucu. Yum Jung Ah mampu menghidupkan karakter ini dengan sangat baik, sehingga tiap kali muncul di layar kaca penonton bakalan terbius dengan aktingnya.
Sayangnya karakter Ahn Myeong Ja tidak mempunyai closure yang memuaskan. Ia tiba-tiba saja menghilang di episode 7. Padahal karakter Ahn Myeong Ja mempunyai potensi memperseru konflik jika dikembangkan dengan baik.
4. Jumlah episode yang terlalu sedikit

Jika melihat banyaknya konflik dan sub plot yang dihadirkan dalam drama ini, maka jumlah delapan episode masih terasa sangat kurang. Banyak konflik yang penyelesaiannya terkesan terburu-buru dan semrawut. Beberapa karakter juga tidak mendapat ending yang memuaskan.
Terlepas dari semua kekurangannya, drakor No Way Out: The Roulette masih sangat layak untuk ditonton. Bahkan banyak yang berharap supaya drama ini segera dibuat sequelnya. Apakah kamu sependapat?