4 Karakter yang Rela Berkorban Untuk Orang Terkasih di Head Over Heels

Park Seong A telah berusaha mati-matian untuk menyelamatkan cinta pertama sekaligus cucu dari klien-nya yang terkena kutukan. Dia bahkan rela menjadikan dirinya sebagai Jimat Manusia untuk menjauhkan pria tersebut dari hantu yang mengincarnya.

Selama dua puluh satu hari penuh Park Seong A berusaha melindungi Gyeon U agar kutukan kematian tersebut menghilang dan Gyeon U bisa menjalani kehidupannya denga normal. Namun, pada hari terakhir Gyeon U justru dirasuki oleh roh jahat yang membuat Seong A makin kewalahan. Dia bukan hanya harus melindungi Gyeon U lagi, tetapi juga mengeluarkan roh jahat tersebut dan membuatnya menyeberang ke akhirat.

Berbagai cara Seong A lakukan demi mengeluarkan Bongsu si roh jahat yang mendiami tubuh Gyeon U. Seong A tak mau tubuh pria yang dicintainya itu sampai dikuasai oleh hantu. Dia bahkan sampai terkena kutukan dari Yeom Hwa (Choo Ja Hyun) si dukun jahat yang mengincar Gyeon U untuk dijadikan tumbal.

Pyo Ji Ho (Cha Kang Yoon) juga rela mempertaruhkan nyawanya demi orang terkasih. Dia rela menjadikan dirinya sebagai Jimat Manusia untuk melindungi Bae Gyeon U, lelaki yang dicintai oleh perempuan yang ia cintai. Meski berisiko, akan tetapi Ji Ho tetap menjaga Gyeon U dengan segenap usahanya tanpa mempedulikan hal lain.

Ji Ho tak mau melihat Seong A menangis dan bersedih karena kehilangan Gyeon U. Maka dari itu, ia turut mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi Gyeon U yang notabene adalah rivalnya demi membantu Seong A. Selain itu, ia sudah menganggap Gyeon U sebagai sahabatnya. Jadi, Ji Ho juga tak mau kehilangan sang sahabat tersebut.

Jika Park Seong A rela menjadi Jimat Manusia dan terkena kutukan dari dukun jahat demi melindungi Bae Gyeon U. Lelaki itu juga rela mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi perempuan yang juga merupakan cinta pertamanya.

Meski tahu mendekati rumah berhantu sangat berisiko padanya yang kala itu masih berada dalam kutukan, Gyeon U tetap nekat masuk ke rumah angker demi memastikan Seong A baik-baik saja. Akibatnya, ia jadi kerasukan roh jahat yang menjadi penunggu rumah tersebut.

Setelah kerasukan roh jahat, perlahan indra Gyeon U mulai terbuka. Mulai dari telinga lalu mata. Bila tak mau tubuhnya dikuasai oleh roh jahat, Gyeon U tak boleh bersinggungan dengan hantu. Dia juga dilarang meneteskan darah di dekat hantu. Sebab, itu akan membuat tubuhnya dikuasai oleh roh jahat yang bersemayam di tubuhnya.

Namun, demi melindungi Seong A yang kekuatannya melemah dan tak boleh berhadapan dengan hantu untuk sementara waktu, Gyeon U nekat membantu temannya yang akan bunuh diri. Dia tak akan membiarkan Seong A menghadapi Hantu Bunuh Diri itu sendirian. Akibatnya, ia jadi tergores pisau dan meneteskan darah di dekat hantu. Membuat jiwanya jadi lenyap dari tubuhnya sendiri dan dikuasai oleh roh jahat.

Jenderal Dongcheon (Kim Mi Kyung) juga rela mempertaruhkan nyawanya demi melindungi Yeom Hwa, putri angkatnya yang telah salah jalan. Walau Yeom Hwa telah berubah menjadi jahat dan tak mau menganggapnya sebagai ibu lagi. Bahkan, secara terang-terangan melawannya, Jenderal Dongcheon tetap menyayangi putri angkatnya tersebut.

Tahu jika Yeom Hwa akan berada dalam bahaya karena ulahnya sendiri, Jenderal Dongcheon menjadikan dirinya sebagai Jimat Manusia untuk melindungi putri angkatnya tersebut. Dia diam-diam menjadikan dirinya Jimat Manusia karena tak mau putrinya kenapa-napa. Jenderal Dongcheon ingin Yeom Hwa kembali ke jalannya seperti dahulu.

Yeom Hwa yang telah kalap dan dibutakan oleh kejahatan tak lagi mendengarkan permintaan sang ibu untuk menghentikan semuanya. Dia tetap memanggil Dewa Kematian untuk mengambil nyawa Bae Gyeon U. Akan tetapi, Bongsu yang berada di tubuh lelaki tersebut langsung mengirim kembali kutukan pada Yeom Hwa.

Karena Jenderal Dongcheon telah menjadikan dirinya sebagai jimat bagi Yeom Hwa, kutukan itu pun menimpa dirinya. Dewa Kematian yang seharusnya menjemput Yeom Hwa justru mendatanginya. Sejak awal Jenderal Dongcheon sudah memprediksi akan hal ini. Dia sudah memperhitungkan segalanya. Namun, rasa sayangnya terhadap sang putri membuat ia rela mempertaruhkan nyawanya meski telah dikhianati olehnya.

Keempat karakter di atas rela mempertaruhkan nyawanya demi orang terkasih. Mereka rela berkorban demi melindungi orang-orang tersayangnya. Hanya saja meski telah bertaruh nyawa, nyatanya masalah yang ada justru kian pelik. Seakan tak memiliki jalan keluar dan pengorbanan mereka hanya akan jadi legenda saja dalam cerita.